Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Malangnya Roberto, Dibegal saat Berangkat Ujian Casis Bintara

Roberto selaku Casis Bintara yang jadi korban begal (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Roberto selaku Casis Bintara yang jadi korban begal (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Medan, IDN Times - Seorang Calon Siswa (Casis) Bintara mengalami nasib nahas saat hendak pergi ke tempat ujian. Pria bernama Roberto Crystiano Simbolon (19) itu dirampok komplotan begal pada pagi hari.

Sejumlah barang berharganya raib dirampok. Ia juga mengalami luka-luka karena komplotan begal dengan paksa menendangnya sampai terjatuh dari sepeda motor.

Meskipun dalam kondisi wajah, tangan, dan kaki bercucuran darah, namun Casis Bintara itu masih menyempatkan diri ikut tes Pemeriksaan Kesehatan (Rikkes) yang diadakan di Medan Tembung.

1. Roberto dibegal saat hendak pergi mengikuti tes Bintara

Roberto jadi korban pembegalan saat pergi ikut tes kesehatan Bintara (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Roberto jadi korban pembegalan saat pergi ikut tes kesehatan Bintara (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Kepada IDN Times Casis Bintara bernama Roberto itu menceritakan kronologis saat ia dibegal. Saat itu ia berangkat dari rumahnya yang berada di Tanjung Morawa pukul 4 pagi.  

"Ceritanya waktu saya mau berangkat ke tempat rikkes tahap 1 hari Rabu, saya lewat dari jalan belakang menuju Tembung. Sebelum sampai di jembatan (Titi Sewa) ada lubang. Karena mau menghindari lubang itu, jadinya saya pelan," kata Roberto, Jumat (21/3/2025) sore. 

Di jembatan itu, Roberto dipepet oleh komplotan begal yang membawa sepeda motor. Ia langsung ditendang sampai terjatuh.

"Orang itu dari kanan datang nunjang saya. Lalu saya terjatuh ke kiri ke lubang besar itu. Gak ada bawa senjata mereka, total 5 orang. Setelah mereka menjatuhkan saya, mereka langsung mengambil hp dan dompet saya (uang Rp1 juta)," lanjutnya.

2. Tetap datang ke Rikkes tahap 1 dengan kondisi bercucuran darah

Roberto dan ibunya berharap diizinkan ikut melangsungkan tes berikutnya (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Roberto dan ibunya berharap diizinkan ikut melangsungkan tes berikutnya (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Komplotan begal tersebut memutuskan untuk tidak merampas sepeda motor Roberto. Karena sepeda motor tersebut akibat terjatuh mengalami rusak parah.

"Saya jatuh tertimpa motor. Dan motor saya rusak parah. Kemudian saya paksa sampai ke tempat Rikkes," aku Roberto.

Martini Hotmarina Naibaho selaku ibu kandung Roberto membenarkan hal itu. Ia juga kaget mendengar kabar anaknya dibegal lalu memutuskan untuk tetap datang Rikkes.

"Masih sempat dia ke tempat ujian tadi walaupun sudah oyong. Di situ dia juga melapor dia kena begal. Dari tempat tes, dia langsung dibawa polisi ke Rumah Sakit Haji, diobati saat itu juga. Setelah itu dibawa lagi ke panitia selanjutnya. Kata panitia kalau nanti sudah sembuh dan ada perubahan, bisa ikut tes selanjutnya atau ujian ulang," kata Martini.

3. Roberto berharap bisa diizinkan mengikuti tes selanjutnya

Roberto selaku Casis Bintara yang jadi korban begal (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Roberto selaku Casis Bintara yang jadi korban begal (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Casis Bintara itu setelah mendapat izin langsung mendapatkan penanganan kesehatan. Wajah, dagu, tangan, dan kakinya mengalami luka-luka.

"Dijahit dan dibersihkan semuanya. Baru ke Polrestabes Medan buat laporan. Luka anak saya di muka, dagu 8 jahitan, tangannya, bahu juga, lutut, dan kaki," beber Martini.

Besar harapan Roberto untuk diizinkan mengikuti tes Bintara di samping dirinya yang mengalami insiden pembegalan. Ia berharap Polda Sumut memberinya kesempatan untuk bisa mengikuti tes-tes berikutnya.

"Harapan saya kepada kapolda sumut agar saya tetap bisa lanjut tes saya dan dapat mewujudkan cita-cita saya dari kecil," pungkasnya.

Share
Topics
Editorial Team
Eko Agus Herianto
Arifin Al Alamudi
Eko Agus Herianto
EditorEko Agus Herianto
Follow Us