Jembatan Penghubung di Namorambe Putus, Mobil Angkut Minyak Terperosok

Deli Serdang, IDN Times - Jembatan penghubung di Kecamatan Namorambe putus setelah mobil pengangkut minyak melintas. Kebetulan saat peristiwa terjadi hujan beserta angin kencang melanda, begitu pula dengan debit air sungai yang deras. Kejadian terjadi Rabu (21/5/2025) malam lalu.
Akibat robohnya jembatan ini, akses masyarakat menjadi terputus. Banyak anak sekolah terdampak karena ada 2 sekolah negeri yang ada di dekat jembatan.
1. Jembatan ambruk setelah mobil pengangkut minyak terperosok

Seorang penjaga warung di dekat jembatan roboh, Lina Ginting, kaget ketika tahu peristiwa nahas itu. Saat insiden terjadi, ia berteduh di warungnya karena hujan deras melanda.
"Kejadian hari Rabu malam, jam 8. Memang saat itu hujan deras, petir, mati lampu lagi. Luapan air sungainya lumayan juga lah tapi tidak terlalu besar. Agak naik aja debitnya," ungkap Lina, Sabtu (24/4/2025) siang.
Saat ambruk, Lina tidak begitu mendengar suaranya. Karena hujan, petir, beserta riak arus sungai sangat deras terdengar.
"Iya pas mobil lewat (ambruknya) mau nyeberang ke sana (Delitua). Katanya mereka bawa minyak," jelasnya.
2. Dua orang luka-luka akibat jembatan ambruk

Pantauan IDN Times jembatan tersebut tidak memungkinkan untuk bisa dilalui kendaraan roda 4. Sebab jalannya terlampau sempit dan hanya ada 1 tiang penyangga jembatan.
"Orangnya (pengemudi mobil) patah tangan. Ada 2 orang di dalam mobil. Satunya dibawa ke rumah sakit," beber Lina.
Jembatan yang ambruk melintang di atas sungai Deli menghubungkan 3 Desa sekaligus di Kecamatan Namorambe, yakni Desa Namolandur, Kuta Tengah, dan Sarang Tungir. Selama bertahun-tahun jembatan ini menjadi satu-satunya akses masyarakat. Sebab tidak ada jembatan lain yang jaraknya berdekatan.
Terkini mobil yang terperosok belum dievakuasi. Namun akses menuju jembatan sudah dipagar dan diberi garis polisi.
"Setelah jembatan ini putus harus mutarlah ujung ke ujung. Dari Lau Mulgap," ungkap Lina.
3. Banyak anak sekolah yang terdampak, harus memutar sekitar 10 kilometer jauhnya

Ia mengatakan bahwa banyak anak sekolah yang terdampak akibat putusnya jembatan. Sebab di sekitar kawasan ini ada 2 sekolah negeri sekaligus, yakni SMAN 1 Namorambe dan SMPN 1 Namorambe.
"Ada banyak anak sekolah yang lewat jembatan ini. Karena ini jembatan penghubung. Di sinilah sekolah paling dekat. Ada 2 sekolah negeri, SMP dan SMA," ungkap Lina.
Jika dikalkulasikan, anak-anak sekolah terpaksa harus memutar jauh untuk bisa ke seberang. Bahkan harus menempuh jarak 10 kilometer untuk sampai ke sekolahnya.
"Kan kasihan juga anak sekolah ini. Harapannya jembatan ini diperbaiki. Karena semua orang lewat sini, orang ke ladang juga ke sini. Warung kita juga jadi terganggu karena sepi yang lewat," pungkasnya.
4. Jembatan hanya bisa dilewati kendaraan roda dua

Sementara itu Ridwan selaku masyarakat yang hendak lewat jembatan ini terpaksa harus memutar jauh. Tadinya ia ingin ke rumah mertuanya, namun terpaksa putar balik karena sudah tidak ada akses lagi.
"Saya mau ke Sarang Tungir. Di sana ada rumah keluarga. Biasa lewat sini memang, karena lebih cepat. Pas mau lewat sini, lihat jembatan rusak ya balik lagi lah," ungkap Ridwan.
Ia membenarkan bahwa yang melintas di jalan ini hanya sepeda motor dan pejalan kaki saja. Karena sejak banjir bandang bulan November 2024, jembatan ini sudah dilarang dilintasi kendaraan roda 4.
"Biasa sepeda motor aja yang lewat sini. Sekarang (setelah putus) terpaksa jauh lagi mutar. Dari Delitua dulu lah," pungkasnya.