Ini Alasan Pentingnya Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun

Medan, IDN Times - Dalam rangka memeringati Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (CTPS) yang jatuh setiap tanggal 15 Oktober, USAID IUWASH Tangguh, Dinas Kesehatan Kota Medan, dan SMP Swasta Santo Thomas 4 Medan mengampanyekan pentingnya cuci tangan pakai sabun.
Tahun 2024 ini peringatan Hari CTPS dikemas diusung dengan tema Mengapa Tangan Bersih Masih Penting? Why are Clean Hands Still Important?
1. Kebiasaan yang sangat penting untuk diterapkan sehari-hari

Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) merupakan kebiasaan yang sangat penting untuk diterapkan sehari-hari.
Praktik CTPS dapat mengurangi risiko penyakit pada balita, seperti diare hingga 30 persen dan infeksi saluran pernapasan akuthingga 20 persen (Rencana Aksi Nasional 2022-2030 Cuci Tangan Pakai Sabun).
Selain itu, sumber yang sama juga mengindikasikan bahwa CTPS dapat mengurangi angka ketidahadiran siswa di sekolah (absenteeism) antara 29 hingga 57 persen akibat penyakit terkait pencernaan.
Global Handwashing Partnership menambahkan bahwa penerapan CTPS di sekolah dan lingkungan kerja tidak hanya mencegah penyakit tetapi juga mendukung kehadiran yang lebih konsisten dan meningkatkan produktivitas.
Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir merupakan cara paling hemat untuk melindungi masyarakat dari penyakit menular. CTPS minimal 40 sampai dengan 60 detik dengan mengikuti setiap langkahyang benar terbukti efektif dalam menghilangkan kumanpenyebab penyakit.
2. Cuci tangan pakai sabun dapat mengurangi tingkat resiko penyakit diare

Dalam rangka menyebarluaskan pesan pentingnya CTPS, USAID IUWASH Tangguh bersama Dinas Kesehatan Kota Medan melaksanakan peringatan Hari CTPS dengan mengikutsertakan para murid SMP Swasta Santo Thomas 4 Medan. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 50 siswa-siswi sekolah tersebut, bersama Kepala Sekolah dan tenaga pengajar.
“Peserta didik yang kami kasihi, kegiatan hari ini untuk mengingatkan kita semua untuk kebiasaan perilaku cuci tangan pakai sabun dimana pun kita berada untuk mengurangi tingkat resiko penyakit diare, infeksi saluran pernapasan akut. Pola sehat ini sekaligus mengurangi angka ketidakhadiran siswa di sekolah akibat penyakit terkait pencernaan yang memengaruhiproduktivitas pembelajaran di sekolah dan di rumah” ungkapRismanto Pandiangan, Kepala Sekolah SMP Swasta Santo Thomas 4 Medan, dalam sambutannya.
3. Mencapai target tujuan pembangunan berkelanjutan

Kepala Bidang Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Medan, dr. Helena Rugun, menjelaskan kepada para siswa, CTPS terbukti dapat mencegah penyakit yang membahayakan kesehatan seperti diare, ISPA, dan konjungtivis (sakit mata) karena CTPS dapat menghilangkan kotoran dan kuman yang ada di tangan.
Selanjutnya, dia menjelaskan bahwa persyaratan utama atau persyaratan minimum sarana CTPS yang memenuhi persyaratan kesehatan adalah tersedianya air bersih yang dapat dialirkan, sabun, dan penampungan atau saluran air limbah yang aman.
“Saya akan selalu mencuci tangan sebelum makan, setelah bermain di tempat yang kotor, setelah buang air besar, setelah memegang hewan,” tulis Masdon, salah seorang siswa, di poster harapan setelah mendengarkan penjelasan demi penjelasan daripara narasumber.
USAID Indonesia Urban Resilient Water, Sanitation, and Hygiene (USAID IUWASH Tangguh) adalah kegiatan lima tahun untuk memajukan tujuan pembangunan Indonesia dalam meningkatkan akses ke air minum, sanitasi dan higiene (WASH) yang dikelola dengan aman di daerah perkotaan yang rentan dan memperkuat ketahanan iklim layanan air minum dan sanitasidan pengelolaan sumber daya air.
Dalam kemitraan yang erat dengan Pemerintah Indonesia, USAID IUWASH Tangguh mendukung upaya Indonesia untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) untuk memastikan akses ke air dan sanitasi untuk semua (SDG 6) dan untuk membuat kota dan pemukiman inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan (SDG 11).