Dugaan Cawe-cawe Pilgub Sumut, Edy: Pengkhianat dan Perusak Demokrasi

Medan, IDN Times – Isu “cawe-cawe” dalam kontestasi Pemilihan Gubernur Sumatra Utara terus menghangat. Sejumlah video diduga aparatur negara mendeklarasikan diri kepada pasangan calon tertentu beredar luas ke tengah publik.
Salah satu video yang beredar adalah diduga kepala desa se-Kecamatan Sayurmatinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan yang mendeklarasikan diri mendukung Calon Gubernur Sumut nomor urut 1 Muhamaad Bobby Afif Nasution-Surya.
Isu ini dibawa pasangan calon gubernur nomor urut 2 Edy Rahmayadi – Hasan Basri Sagala dalam debat publik ketiga, Rabu (13/11/2024) malam. Dalam debat terkait penguatan iklim demokrasi, calon wakil Gubernur Hasan Basri Sagala, meminta tanggapan Surya terkait cawe-cawe dalam demokrasi. Bahkan Hasan menyebut langsung soal video yang diduga terjadi di Tapanuli Selatan itu.
"Kalau mau cawe-cawean jadi aja, Tim Sukses. Uang negara yang untuk membiayai mereka gaji mereka itu adalah, untuk bagaimana menjaga demokrasi. Bukan cawe-cawe, dalam demokrasi. Karena itu, saya minta kepada Pak Surya. Apa yang bapak lakukan agar iklim demokrasi di Sumatera Utara ini bisa berjalan dengan jujur dengan adil dengan bebas dengan rahasia, tanpa ada tekanan ini," tanya Hasan didampingi Edy Rahmayadi.
1. Bobby-Surya bantah ada upaya cawe-cawe

Surya menanggapi soal dugaan cawe-cawe itu. Dia meminta agar Hasan Basri tidak berburuk sangka. Surya pun membantah jika timnya disebut cawe-cawe.
“Demokrasi boleh saja kita laksanakan secara arif dan bijaksana dengan cara terbuka. Cawe-cawe ini istilah apa nggak ada ini pak,” kata Surya.
Surya pun kembali menegaskan jika pihaknya tidak melakukan cawe-cawe. Terlebih mengondisikan para aparatur negara.
“Kalau memang ada aparat yang mau memilih kami Apakah kami harus Larang. Yang penting dia yang bukan kami kondisikan. Silakan saja. Karena dia ada hak politik untuk memilih,” tukasnya.
Dalam sesi konferensi pers, Bobby juga kembali membantah isu cawe-cawe yang santer tersiar. Bobby mengatakan, dia dan tim pemenangan tidak menggunakan upaya-upaya jahat dalam kontestasi politik.
“Kami tidak ada memerintahkan hal-hal seperti itu. Di tim pemenangan tidak ada sama sekali. Kami tidak ada menggunakan hal-hal seperti itu,” katanya.
2. Edy mengecam dugaan cawe-cawe

Edy Rahmayadi memberikan pernyataan menohok soal dugaan cawe-cawe. Bagi mantan Pangkostrad itu, cawe-cawe adalah sesuatu yang tidak baik bagi demokrasi.
“Cawe-cawe Itu adalah penghianat dan perusak demokrasi,” katanya.
Dugaan pengondisian aparatur negara ini sudah dilaporkan ke Bawaslu oleh tim hukum Edy – Hasan pada Selasa (5/11/2024) lalu.
"Ada temuan dari video yang diberikan kepada tim hukum, kita duluan dapat jam 11 kemarin. Dikirim relawan sari Tapsel di Kecamatan Sayur Matinggi, di Desa Mondang," ucap Ketua Tim Hukum Edy-Hasan, Yance Aswin.
Dalam laporannya, Yance menyebut soal keberpihakan para aparatur negara. Mereka juga menyerahkan bukti video kepada Bawaslu Sumut."Oknum kepala desanya juga, bermarga Harahap sudah kita laporkan, mereka mendeklarasikan diri untuk 01, Bobby-Surya di Pilgub Sumut ini," kata Yance.
3. Selain mendukung Bobby, terduga Kades juga diminta deklarasi dukung Gus Irawan Pasaribu

Dalam video yang beredar, selain mendukung Bobby, para terduga Kades itu juga menyampaikan dukungan kepada Calon Bupati Tapsel Gus Irawan Pasaribu.
Dalam video dikutip wartawan, terlihat di dalam video berjumlah 17 orang dan dua orang diantaranya menggunakan seragam mirip seragam aparatur sipil negara.
"Kami Kepala Desa dan Lurah, Se-Kecamatan Sayur Matinggi Tinggi siap mendukung Bobby Nasution nomor urut 01, untuk menjadi Gubernur Sumut dan Gus Irawan Pasaribu nomor urut 01, menjadi Bupati Tapanuli Selatan," ucap belasan orang itu, di dalam video viral tersebut.