IDN Times/Patiar Manurung
Ayah korban, Joko Priyono menjelaskan bahwa anaknya terakhir meninggalkan tempat kerjanya di salah satu rumah makan yang ada di Jalan Medan, Simalungun. Alasan mau keluar adalah ingin mengambil jilbab ke rumah tempat tinggalnya. "Rupanya dia pergi sama Putra (Pelaku)" ucpanya sesuai informasi yang didapatkan dari teman korban bekerja.
Ayah dari tiga orang anak ini mengaku terpukul dengan kepergian putrinya untuk selamanya. Apalagi korban selama ini ikut membantu kebutuhan ekonomi. "Selama ini saya tidak pernah memukulnya, sekarang nasibnya harus begini (meninggal dibunuh)" ucap ayah korban dengan meneteskan air mata.
Hati Joko Priyono semakin terpukul setelah hari ini, Rabu (22/5) mengetahui siapa pelakunya. Tidak terlintas sedikit pun sosok Putra apalagi sempat berkomunikasi pasca ditangkap polisi. Padahal, Joko Priyono masih sempat bertanya kepada pelaku soal keberadaan anaknya.
Joko mengaku tidak bisa berkata banyak saat bertanya kepada pelaku lantaran bukti kebersamaannya dengan korban tidak ada.
"Saat anak saya pergi hari Jumat (tanggal 17 Mei), tidak ada firasat buruk. Makanya besoknya Putra (pelaku) sempat bertemu dengan saya sekitar pukul 2 (14.00 Wib). Dia bilang tidak tahu keberadaan anak saya dan tidak jumpa" jelasnya dengan wajah tertunduk.