Digembalakan di Habitat Harimau, 3 Sapi Warga Dimangsa Dalam Sebulan

Intinya sih...
BBKSDA lakukan patroli, bekali warga dengan alat penghalau harimau
BBKSDA Sumatera Utara melakukan patroli untuk menghalau harimau yang memangsa ternak
Sapi-sapi yang dimangsa merupakan habitat harimau sumatra.
Langkat, IDN Times – Warga di kawasan Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat melaporkan kasus dugaan harimau memakan ternak. Informasi yang dihimpun, ada tiga sapi milik warga yang diduga dimangsa harimau.
Teranyar, sapi milik warga diduga diterkam harimau pada Sabtu (21/6/2025). Lokasinya berada di Dusun Pancasila, Desa Mekar Makmur, Kecamatan Sei Lepan. Lembu milik seorang warga DS, ditemukan mati di perkebunan sawit.
1. BBKSDA lakukan patroli, bekali warga dengan alat penghalau harimau
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara langsung merespon kejadian itu. Mereka langsung melakukan patroli bersama dengan sejumlah orgaisasi pegiat konservasi.
“Sudah 10 hari terakhir, tim kita terjunkan ke lapangan untuk menghalau harimau,” Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Stabat, Bobby Nopandry, Senin (23/6/2025) malam.
2. Warga sudah ada yang mengandangkan sapinya
Lokasi sapi-sapi yang dimangsa merupakan habitat harimau sumatra. Sementara itu, selama ini warga menggembalakan ternaknya di sana dengan cara dilepas. Kekhawatirannya, keberadaan ternak di dalam habitat itu, mengundang kehadiran harimau. Sehingga konflik tidak bisa dielakkan.
Kejadian sapi dimangsa harimau bukan kali ini saja terjadi. Saban kali, harimau memangsa ternak yang dilepaskan di kawasan penyangga Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) sebagai kawasan konservasi.
Pemantauan IDN Times, kawasan penyangga TNGL sendiri sudah banyak berubah menjadi perkebunan.
Dalam peristiwa teranyar, BBKSDA Sumut mendorong warga untuk mengubah pola beternak. Bobby berharap masyarakat mau mengandangkan hewan ternaknya.
“Alhamdulillah, tadi sudah ada warga yang mau mengandangkan sapi-sapinya. Kami berharap ini bisa menjadi contoh baik dan diikuti warga lainnya,” kata Bobby.
3. BBKSDA Sumut sedang membahas solusi jangka panjang
Saat ini, BBKSDA Sumut bersama sejumlah lembaga mitra juga tengah membahas solusi jangka panjang untuk mitigasi konflik harimau dengan manusia. Pendirian Tiger Proof Enclosure (TPE) atau kandang anti harimau menjadi salah satu solusi untuk meminimalisir kasus. Terlebih untuk warga yang tinggal atau menggembalakan ternaknya di sekitar kawasan TNGL.
“Kita tidak ingin ada korban lagi. Baik dari warga, ternak, terlebih harimaunya,” pungkasnya.
Konflik harimau dengan manusia menjadi salah satu ancaman kelestarian predator puncak tersebut. Selain perburuan dan kerusakan habitat yang terus mengancam.