Danau Toba Diselimuti Kabut Asap Karhutla, Ini Penjelasan BMKG

Wings Air sampai gagal mendarat di Silangit

Medan, IDN Times - Pesawat Wings Air dari Bandara internasional Kualanamu batal mendarat di Bandara Silangit, Tapanuli Utara, Kamis (19/9). Penyebabnya adalah kabut asap yang menyelimuti landasan di Silangit.

Pilot akhirnya memutuskan kembali ke Kualanamu. Belum ada informasi lanjut terjait kapan pesawat itu akan berangkat kembali.

Catatan Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan menunjukkan kabut asap memang menyelimuti sebagian Sumatera beberapa hari terakhir. Termasuk kawasan Danau Toba. Mereka juga memastikan kabut asap berasal dari kebakaran hutan dan lahan di banyak titik.

1. Sumut masih aman meskipun kabut cukup tebal

Danau Toba Diselimuti Kabut Asap Karhutla, Ini Penjelasan BMKGIDN Times/Prayugo Utomo

Kepala BBMKG Wilayah I Medan Edison Kurniawan menjelaskan, kabut yang terjadi di Sumatera Utara tidak terlalu signifikan. Di Sumut juga masih terdeteksi enam titik panas (Hotspots) di sejumlah kabupaten.

“Kabut yang terjadi adalah campuran mist atau uap air dengan debu dari kebakaran hutan. tapi kami melihat di sini bahwa kelembaban di wilayah Sumatera Utara masih cukup tinggi 90 persen. Jadi artinya uap air masih cukup memadai di wilayah Sumatera Utara,” ungkap Edison.

Baca Juga: [BREAKING] Wings Air Gagal Mendarat di Silangit karena Kabut Asap

2. Jarak pandang yang minim ganggu penerbangan

Danau Toba Diselimuti Kabut Asap Karhutla, Ini Penjelasan BMKGIDN Times/Prayugo Utomo

Kata Edison, kondisi kabut asap mengganggu penerbangan. Karena jarak pandang kurang dari 1000 meter. Sehingga kesulitan mendaratkan pesawat di bandara yang landasan pacunya cukup pendek.

“Kalau untuk di wilayah Kuala Namu sendiri masih cukup aman. Tapi kalau yang di bandara bandara kecil memang agak kesulitan,” ujarnya.

Pembatalan penerbangan yang dilakukan pihak maskapai, menurut Edison, adalah untuk faktor keselamatan.

3. Lalu lintas kapal juga diimbau untuk berhati-hati

Danau Toba Diselimuti Kabut Asap Karhutla, Ini Penjelasan BMKGIDN Times/Rangga Erfizal

Di kawasan Sumatera bagian Utara kondisi kabut asap relatif aman. Karena pada bulan ini sudah masuk dalam musim penghujan. Hujan biasanya terjadi di sore hingga malam hari.

Untuk lalu lintas kapal, BBMKG juga mengimbau soal keselamatan. Karena jarak pandang yang terus mengalami penurunan.

“Kami dari BMKG sendiri sudah memberikan informasi cuaca kondisi yang ada di perairan laut. Terutama untuk di wilayah Sumatera Utara ini kita masuk di pantai barat Sumatera, kemudian Selat Malaka ada, juga di perairan Aceh jadi ini merupakan tanggung jawab Kami terutama untuk menyampaikan informasi cuaca di wilayah sekitar Sumatera bagian Utara,” pungkasnya.

Baca Juga: Kabut Asap, Dua Penerbangan dari Kualanamu ke Penang Batal

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya