Transformasi Menuju AI TechCo, Indosat Bagi Dividen Rp2,7 Triliun

Medan, IDN Times- PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison/IOH) melakukan pembagian dividen yang konsisten untuk para pemegang saham. Seiring dengan percepatan transformasi menjadi perusahaan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI TechCo).
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2024, Indosat menetapkan pembagian dividen tunai sebesar Rp2,7 triliun, atau setara dengan Rp83,3 per saham. Ini merupakan bukti keberhasilan merger dan kinerja keuangan yang stabil sejak 2022.
“Seiring transformasi kami menuju AI TechCo, dividen ini adalah bukti keuangan yang sehat dan kepercayaan pemegang saham atas strategi kami yang fokus pada konsumen dan memberdayakan Indonesia," kata Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times.
1. AI TechCo soal masa depan digital

Dalam langkah strategisnya, Indosat kini menyesuaikan izin usaha dengan klasifikasi KBLI 2020 guna mendukung ekspansi ke sektor digital yang lebih luas. Fokusnya termasuk pengembangan solusi berbasis AI, konsultasi dan desain Internet of Things (IoT), layanan data strategis untuk sektor kesehatan dan keuangan.
Salah satu pencapaian penting adalah keberhasilan Indosat menjadi operator pertama di Asia Tenggara yang menerapkan AI-RAN secara komersial—hasil kolaborasi dengan Nokia dan NVIDIA di ajang Mobile World Congress 2025 di Barcelona. Teknologi ini mendukung efisiensi 5G Cloud RAN dan secara signifikan menurunkan konsumsi energi.
2. Eksplorasi pemanfaatan AI di berbagai industri

Indosat juga aktif mengeksplorasi pemanfaatan AI di berbagai industri, seperti melalui acara Indonesia AI Day for Mining Industry, yang menunjukkan bagaimana AI dapat meningkatkan produktivitas di sektor pertambangan.
Sejak merger, tren pembagian dividen Indosat terus meningkat. Perseroan bahkan menargetkan pembagian hingga 70 persen dari laba bersih pada 2026, sebagai bagian dari strategi jangka panjang yang menyeimbangkan antara return to shareholders dan investasi untuk pertumbuhan.
3. Penetapan direksi dan komisaris

Selain dividen, RUPST 2025 juga menyetujui laporan keuangan 2024, penunjukan akuntan publik 2025, perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris.
Penyesuaian Pasal 3 Anggaran Dasar terkait kegiatan usaha menetapkan susunan Direksi dan Komisaris Baru berlaku hingga RUPST 2027.
Vikram Sinha masih menjabat Direktur Utama. Lee Chi Hung, Muhammad Buldansyah, Irsyad Sahroni, Ahmad Zulfikar, Cheung Kwok Tung, Syed Bilal Kazmi – Direktur
Sementara Dewan Komisaris (berlaku hingga RUPST 2026 menetapkan Nezar Patria – Komisaris Utama dan 14 nama lain termasuk Rudiantara, Elisa Lumbantoruan, dan Wijayanto sebagai Komisaris Independen.