Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pentingnya Kesehatan Mental, UCHPOLM Gelar FGD dengan Berbagai Sektor

IMG_5934.jpeg
Universitas Sumatera Utara Centre for Health Politics and Management (UCHPOLM) menggelar Forum Group Discussion atau FGD membahas terkait isu kesehatan mental (IDN Times/Indah Permata Sari)
Intinya sih...
  • Rendahnya literasi kesehatan mental dan tingginya stigma menjadi hambatan akses layanan
  • Merumuskan strategi kebijakan kesehatan mental yang responsif terhadap dinamika sosial dan tantangan psikososial masyarakat perkotaan
  • Populasi penelitian mencakup banyak sektor dan staleholder terkait
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Medan, IDN Times - Universitas Sumatera Utara Centre for Health Politics and Management (UCHPOLM) menggelar Forum Group Discussion atau FGD yang bertema "Strategi Penyusuan Kebijakan Kesehatan Mental Yang Responsif Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Psikososial Masyarakat". FGD ini merupakan proses dalam penelitian, yang diinisiasi oleh Dr. Drs. Zulfendri, M.Kes beserta Dr. dr. Vita Camelia, M. Ked., Sp. K. J dan Warjio MA., Ph.D pada Selasa (19/8/2025). 

Dalam diskusi ini, Zulfendri menjelaskan bahwa kesehatan mental adalah aspek penting yang mencakup keseimbangan emosional, psikologis dan sosial. Baginya, isu kesehatan mental harusnya menjadi perhatian global karena dampaknya luas terhadap individu, keluarga dan masyarakat. 

1. Rendahnya literasi kesehatan mental dan tingginya stigma menjadi hambatan akses layanan

IMG_5935.jpeg
Universitas Sumatera Utara Centre for Health Politics and Management (UCHPOLM) menggelar Forum Group Discussion atau FGD membahas terkait isu kesehatan mental (IDN Times/Indah Permata Sari)

Dari dua hal tersebut, latar belakang selanjutnya adalah rendahnya literasi kesehatan mental dan tingginya stigma menjadi hambatan akses layanan dan peningkatakan gangguan mental yang terjadi pada remaja dan pasien penyakit kronis seperti TB.

"Faktor penyebabnya adalah perubahan gaya hidup, tekanan akademik, pengaruh media sosial, kemiskinna struktural, dan faktor kingkungan. Pasien TB memiliki risiko tinggu depresi dan kecemasan yang memengaruhi kepatuhan pengobatan, sistem layanan kesehatan mental di Indonesia masih terbatas, belum terintegrasi lintas sektor, serta kebijakan internasional mendorong pendekatan interdisipliner, berbasis komunitas dan integrasi sektor," katanya.

Diskusi ini digelar untuk merumuskan sejumlah maslaah salah satunya yaitu Bagaimana memperkuat dukungan lintas sektor untuk meningkatkan kesehatan mental masyarakat. 

2. Merumuskan strategi kebijakan kesehatan mental yang responsif terhadap dinamika sosial dan tantangan psikososial masyarakat perkotaan

IMG_5937.jpeg
Universitas Sumatera Utara Centre for Health Politics and Management (UCHPOLM) menggelar Forum Group Discussion atau FGD membahas terkait isu kesehatan mental (IDN Times/Indah Permata Sari)

Zulfendri memaparkan ada lima tujuan penelitian yaitu, merumuskan strategi kebijakan kesehatan mental yang responsif terhadap dinamika sosial dan tantangan psikososial masyarakat perkotaan.

Salah satu yang menjadi urgensi penelitian ini baginya penelitian penting untuk merumuskan strategi kebijakan yang inklusif, holistik dan responsif. Kebijakan diharapkan meningkatkan kesejahteraan psikososial, memperkuat dukungan kesehatan mental, serta menurunkan dampak jangka panjang terhadap produktivitas dan kualitas hidup.

"Dalam penelitian ini mencakup roadmap penelitian seperti sosialisasi dan implementasi kebijakan kesehatan mental yang responsif dalam meningkatkan kesejahteraan psikososial masyarakat," jelas Zulfendri.

3. Populasi penelitian mencakup banyak sektor dan staleholder terkait

IMG_5936.jpeg
Universitas Sumatera Utara Centre for Health Politics and Management (UCHPOLM) menggelar Forum Group Discussion atau FGD membahas terkait isu kesehatan mental (IDN Times/Indah Permata Sari)

Populasi penelitian ini mencakup pejabat Dinas Kesehatan, anggota TPKJM, tenaga kesehatan di puskesmas dan rumah sakit, serta organisasi masyarakat sipil yang bergerak dibidang kesehatan jiwa di Kota Medan. 

Sebagai sampel penelitian dipilih secara purposive, melibatkan 8-10 informan kunci dari pejabat dinas, tenaga kesehatan, dan tokoh masyarakat untuk memperoleh informasi mendalam sesuai tujuan penelitian.

Turut hadir dalam FGD tersebut, diantaranya perwakilan Dinas Kesehatan Kota Medan, RS. Prof. dr. Chairuddin P. Lubis USU, RS. Jiwa Prof. Idrem Provinsi Sumatra Utara, Direktur Utama RSUD Pirngadi Medan, Biro Hukum Pemko Medan, Ketua PDSKJI Medan, Ikatan Dokter Indonesia Kota Medan, Wakil Direktur RS Murni Teguh, Badan Ridet Daerah Kota Medan, Yayasan Peduli Kemandirian Masyarakat (YAPENMAS).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us