Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kerusakan Besar Bencana di Sumut, Ditaksir Kerugian Rp9,98 Triliun

WhatsApp Image 2025-11-04 at 14.33.39_7a790d33.jpg
Gubernur Sumut, Bobby Nasution (IDN Times/Indah Permata Sari)
Intinya sih...
  • Rusaknya 23 jalan nasional dan 3 jembatan penghubung, serta kerusakan pada sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan.
  • Sebanyak 397 sekolah rusak, fasilitas kesehatan terdampak, 99.169 unit rumah rusak, dan kerusakan pada 131 rumah ibadah.
  • 420.631 kepala keluarga atau lebih dari 1,5 juta jiwa terdampak, dengan jumlah pengungsi mencapai 45.032 jiwa dan korban jiwa teranyar mencapai 330 orang meninggal dunia.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

‎Medan, IDN Times — Bencana banjir bandang dan longsor yang melanda Sumatra Utara meninggalkan jejak kerusakan yang luar biasa besar. Gubernur Sumatra Utara Muhammad Bobby Afif Nasution mengumumkan bahwa estimasi total kerugian akibat bencana tersebut mencapai Rp9,98 triliun, mencakup kerusakan di berbagai sektor strategis yang tersebar di sejumlah kabupaten dan kota.

‎‎Pengumuman ini disampaikan Bobby setelah mengikuti rapat terbatas secara daring bersama Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, di Posko Tanggap Bencana Gedung Bakti Kwarda Sumut, Medan, Minggu (7/12/2025).

1. Rusaknya 23 jalan nasional dan 3 jembatan penghubung

Gubernur Sumut Bobby Nasution meninjau jembatan yang ambruk di Langkat (dok.Pemprov Sumut)
Gubernur Sumut Bobby Nasution meninjau jembatan yang ambruk di Langkat (dok.Pemprov Sumut)

Ia menegaskan bahwa pemerintah provinsi sedang bekerja tanpa henti untuk mempercepat penanganan di semua wilayah terdampak. “Kami dari pemprov akan berupaya penuh terus mempercepat penanganan bencana di Provinsi Sumut,” ujarnya.

‎‎Skala kerusakan yang tercatat menggambarkan betapa dahsyatnya dampak bencana kali ini. Infrastruktur menjadi salah satu sektor yang paling terpukul dengan rusaknya 23 ruas jalan nasional, tiga jembatan nasional, ditambah 25 ruas jalan dan lima jembatan provinsi. Pada sektor pertanian, lebih dari 38 ribu hektare lahan terdampak, termasuk 5.750 hektare sawah yang puso atau gagal panen.

Kerusakan juga meliputi 4.359 meter saluran irigasi serta 26 titik tanggul. Sektor perkebunan tak luput dari dampak, dengan 28.328 hektare areal yang rusak, sementara di sektor peternakan lebih dari 161 ribu ekor ternak ikut terdampak.

2. Sebanyak 397 sekolah rusak

IMG-20251207-WA0020.jpg
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 4 Langkat melakukan aktivitas pembersihan besar-besaran dilokasi (Dok. Kemenag Sumut)

‎‎Di bidang pendidikan, sekitar 397 sekolah dari jenjang SMA hingga SD mengalami kerusakan. Fasilitas kesehatan pun terdampak, termasuk 18 rumah sakit, 25 puskesmas, 19 pustu, dan sembilan polindes. Sektor perumahan menjadi salah satu yang paling terpukul dengan 99.169 unit rumah rusak, disusul kerusakan pada 131 rumah ibadah di berbagai daerah.

3. Sebanyak 420.631 kepala keluarga atau lebih dari 1,5 juta jiwa tercatat terdampak

antarafoto-korban-tewas-banjir-bandang-di-tapanuli-selatan-1764658424.jpg
Foto warga yang terdampak banjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Senin (1/12/2025). (ANTARA FOTO/Yudi Manar)

‎Dampak bencana ini juga menyasar masyarakat secara langsung. Sebanyak 420.631 kepala keluarga atau lebih dari 1,5 juta jiwa tercatat terdampak. Sementara itu, jumlah pengungsi mencapai 45.032 jiwa. Data korban jiwa teranyar menunjukkan jumlah yang tragis: 330 orang dilaporkan meninggal dunia, 650 luka-luka, dan 136 orang masih hilang. Upaya pencarian terus dilakukan di sejumlah titik, terutama di lokasi-lokasi yang sulit diakses. “Pencarian yang pasti kita lakukan selalu, kita update masih ada korban-korban hilang nanti kita akan upayakan akses-aksesnya,” kata Bobby.

‎Hingga hari ini, masih terdapat 13 kecamatan yang terisolir akibat kerusakan akses jalan. Meski demikian, Bobby memastikan bahwa distribusi bantuan tetap menjangkau wilayah-wilayah tersebut dengan memanfaatkan jalur alternatif selain darat.

‎‎Presiden Prabowo Subianto dalam kesempatan yang sama menyampaikan apresiasinya kepada seluruh jajaran pemerintah daerah dan pihak terkait yang telah bekerja keras di lapangan. Ia menekankan bahwa kerja sama dan kekompakan menjadi kunci utama dalam menghadapi situasi bencana sebesar ini. “Dengan kerjasama, dengan kekompakan kita mampu menghadapinya dan kita buktikan kita kerja tanpa lelah,” ujar Prabowo.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us

Latest News Sumatera Utara

See More

Jalur Lumpuh, Cerita Awak Mobil Tangki Pertamina Salurkan BBM ke Bireuen

08 Des 2025, 11:36 WIBNews