Banjir Tamiang: Pemerintah Lambat, Warga Bantu Warga Beri Air Bersih

- Warga membutuhkan air bersih sebagai kebutuhan utama setelah banjir bandang di Aceh Tamiang
- Bantuan air dari pemerintah belum tersedia, sehingga warga sangat mengharapkan bantuan tersebut
- Warga yang tak terdampak banjir dari kecamatan lain membantu memberi air bersih
Aceh Tamiang, IDN Times - Krisis air bersih terjadi di semua daerah yang terdampak banjir bandang di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh. Sejak banjir menerjang pada 25 November 2025, air bersih menjadi barang yang langka. Jika pun ada, jumlahnya sedikit.
Sampai saat ini, beberapa daerah terdampak, masih belum tersentuh distribusi air. Masyarakat memanfaatkan air genangan banjir untuk beraktifitas. Bahkan di beberapa lokasi, ada yang sampai mengonsumsinya karena sama sekali tidak mendapatkan air bersih.
1. Air jadi kebutuhan darurat warga

Pantauan IDN Times di Kampung Tempel, Kecamatan Rantau, warga berkumpul di jalan pinggir - pinggir jalan. Selain menanti bantuan bahan pangan, mereka berharap ada yang memberikan air bersih.
"Kebutuhan masyarakat yang utama air bersih. Air yang susah. Gak mandi - mandi udah beberapa hari. Banjirnya satu minggu. Udah surut kondisinya begini. Berlumpur," kata Sofian, warga setempat, Minggu (7/12/2025).
Sofian mengaku, sejak di pengungsian, belum ada bantuan air dari pemerintah. Bantuan logistik pun baru dua hari terakhir mereka mendapatkannya.
"Kalau bisa segera itu dibantu. Dibikin tandon di masing-masing dusun. Kebutuhan kami paling darurat itu air bersih," katanya.
2. Warga senang ketika relawan melintas memberi air bersih

Sofian khawatir, kalau semakin lama dalam kondisi begini, penyakit akan datang. Khususnya akan menyerang anak-anak.
Saat ini, untuk sekadar membersihkan lumpur, mereka memanfaatkan genangan-genangan yang ada. Itu pun kondisinya keruh.
Warga di sana sangat senang ketika ada relawan yang melintas dan membawa air bersih. Meski hanya mendapat sedikit, Sofian dan warga lainnya bisa memanfaatkannya.
3. Warga yang tak terdampak banjir membantu memberi air bersih

Jargon warga bantu warga memang sangat dibutuhkan saat ini. Solidaritas itu ditunjukkan dari warga yang tidak terdampak banjir.
Sejumlah masyarakat dari kawasan Rantau Selamat menjadi salah satu yang menginisiasinya. Mereka menampung air dari sana dan membawanya ke kawasan Kecamatan Rantau.
Dari atas pikap, warga membagikan air bersih. "Ini warga bantu warga. Tidak ada bantuan dari pemerintah," ujar Jamal, warga Rantau Selamat.
Kata Jamal, kawasan mereka tidak terdampak banjir, sehingga memiliki pasokan air bersih. Selain air bersih, warga juga mengumpulkan bahan pangan. Semuanya tergerak berdasar kesukarelawanan. "Sembako sudah habis tadi kami bagi. Ada mie instant, beras, telur, kami paketkan semua. Ini dari warga, bantu warga. Gak ada dari pemerintah," katanya.
Masyarakat, lanjut Jamal, tergerak karena lambatnya bantuan dari pemerintah. "Kami tergerak. Kami mengumpulkan bantuan dan menyalurkannya kepada masyarakat yang menjadi korban banjir," pungkasnya.


















