Jalur Lumpuh, Cerita Awak Mobil Tangki Pertamina Salurkan BBM ke Bireuen

Bireuen, IDN Times- Kabupaten Bireuen menjadi salah satu daerah yang lumpuh karena banjir dan longsor yang melanda Aceh pada 25 November 2025. Daerah ini juga sempat sulit ditembus karena akses yang terputus.
Ketika akses jalan lumpuh, stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah SPBU Bireuen menipis, dan harapan untuk kembali beraktivitas mulai berkurang. Untuk itu PT Pertamina (Persero) melakukan upaya menembus penyaluran BBM ke daerah itu.
Para relawan awak mobil tangki (AMT) berangkat dari FT Lhokseumawe. Untuk diketahui, jalur utama menuju Bireuen dari FT Lhokseumawe lumpuh total, maka jalur darurat dari FT Krueng Raya diaktifkan. Jalur darurat utama berupa jembatan terputus akibat lumpur dan material kayu, maka jalan alternatif dari jalur darurat menjadi satu-satunya jalan menuju Bireuen. Sebagian besar BBM yang diantar adalah Pertalite dan Biosolar, menuju Bireuen.
1. Cerita AMT dari Bireuen

Salah satu relawan Muzammil (43) menceritakan perjuangan tim menembus Bireuen. Kebetulan dia adalah AMT asal daerah tersebut. Ia terpanggil ketika namanya masuk dalam daftar relawan. Baginya, kesempatan ini bukan sekadar tugas, tetapi sebuah kepercayaan dari perusahaan.
“Kami diberikan kepercayaan untuk membantu masyarakat yang saat ini terdampak,” tuturnya.
Tim kemudian menemui berbagai hambatan di perjalanan. Mulai dari genangan air, jala yang sebagian berlubang, hingga berjibaku dengan waktu yang terus berjalan. Meski begitu, lelahnya terbayar saat selang bensin masuk ke dalam tangki pendam SPBU.
Muzammil meyakini bahwa misi tersebut adalah bentuk nyata kebermanfaatan. “Tetap semangat untuk semua yang bertugas, bahwa yang kita lakukan pada hari ini adalah sebuah manfaat di kemudian hari,” ujarnya.
2. Rute penyaluran yang biasanya selesai dalam hitungan jam kini harus ditempuh jauh lebih lama

Semangat yang sama juga terpancar dari Reza Andhika (31). Baginya, pekerjaan sebagai penghantar energi memiliki arti yang lebih dalam. “Kepercayaan itu ada karena dedikasi kita dalam menjalani pekerjaan, dan ini menjadi sebuah kebanggaan untuk bisa membantu masyarakat,” ucap Reza.
Ia menuturkan bagaimana rute penyaluran yang biasanya selesai dalam hitungan jam kini harus ditempuh jauh lebih lama. Hal ini bukan sekadar membawa BBM, tetapi membawa harapan warga agar kendaraan logistik berjalan, mesin evakuasi bergerak, hingga pemulihan ekonomi lokal kembali bertumbuh. “Kami harus tetap menghantarkan energi yang tak boleh terputus untuk masyarakat,” ungkap Reza.
3.Pengiriman BBM yang diiringi dengan mengikuti standar keselamatan yang ketat

Area Manager Communication, Relations, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan Pertamina terus mengupayakan pengiriman BBM yang diiringi dengan mengikuti standar keselamatan yang ketat.
"Pertamina selalu memastikan AMT beroperasi dengan menjaga keselamatan, termasuk pembaruan informasi jalur yang aman. Keselamatan menjadi yang utama, namun komitmen menjaga suplai energi juga menjadi tanggung jawab Pertamina melayani masyarakat," jelas Fahrougi.


















