Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Strategi Mengumpulkan Budget Nikah meski Gaji Masih UMR

Ilustrasi memasangkan cincin pada pasangan (freepik.com/freepic.diller)

Banyak yang pengin nikah muda, tapi pas lihat tabungan langsung senyum pahit. Gaji masih UMR, tapi undangan udah mulai berdatangan satu per satu. Rasanya antara pengin ikut nyusul, tapi dompet bilang “tahan dulu.” Eits, jangan buru-buru nyerah dulu, nikah itu bukan cuma soal duit, tapi soal strategi juga.

Selama kamu punya niat dan rencana yang jelas, semuanya bisa disiasati pelan-pelan. Gak harus nunggu jadi sultan dulu baru boleh naik pelaminan. Yang penting, tahu cara ngatur budget dan kompak bareng pasangan. Nih, ada 5 strategi kece buat ngumpulin budget nikah meski gaji masih UMR, baca sampai habis ya, siapa tahu bisa mulai dari sekarang!

1. Pisahkan tabungan nikah di rekening khusus

Ilustrasi kartu ATM (freepik.com/Dragana_Gordic)

Salah satu kesalahan fatal yang sering kejadian adalah nyampur tabungan nikah dengan tabungan harian. Padahal, godaan buat ngambil uang tabungan itu bisa datang kapan aja, buat checkout barang diskonan, beli skincare baru, atau sekadar traktir temen. Makanya, punya rekening khusus yang emang diniatin buat nikah itu penting banget. Biar fokus dan gak gampang tergoda buat “pinjem dulu, ganti nanti.”

Kamu bisa pakai rekening tanpa kartu ATM, jadi aksesnya terbatas dan gak bisa asal tarik. Bahkan sekarang banyak aplikasi keuangan yang punya fitur goal saver, cocok banget buat target menikah. Tiap kali gajian, langsung sisihin dan transfer ke rekening itu, walau cuma Rp100 ribu. Lama-lama jadi bukit, lho! Ini soal disiplin, bukan soal angka besar.

2. Kurangi nongkrong dan pesan makanan online

Ilustrasi mengantar makanan (freepik.com/pch.vector)

Makan di luar dan scrolling aplikasi makanan bisa jadi jebakan batman terbesar dalam mengatur keuangan. Bayangin deh, Rp30 ribu sehari buat kopi dan cemilan kekinian aja, kalau dikali 30 hari udah hampir sejuta. Padahal, uang segitu bisa masuk tabungan nikah, lho! Jadi, mulai sekarang coba deh lebih sering masak sendiri dan nongkrong di rumah bareng temen atau pasangan.

Bukan berarti kamu jadi anti sosial, tapi lebih ke pintar pilih momen. Nongkrong boleh, asal gak tiap hari. Bikin tantangan hemat bareng pasangan juga bisa jadi seru, misalnya, siapa yang bisa hemat lebih banyak dalam sebulan. Jadi, hemat gak cuma bikin dompet aman, tapi juga bikin hubungan makin solid karena kalian kompak punya tujuan bareng.

3. Bikin daftar prioritas kebutuhan nikah

Ilustrasi menghitung uang (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Pernikahan itu sakral, tapi bukan berarti semua harus mewah. Banyak orang keburu gengsi pengin resepsi yang “wah” padahal kemampuan belum nyampe. Nah, di sinilah pentingnya bikin daftar prioritas. Tulis dulu kebutuhan yang wajib, seperti biaya akad, sewa tempat, catering, dan lainnya. Baru deh pikirin hal-hal pelengkap seperti dekorasi tematik, photobooth, atau souvenir fancy.

Dengan punya daftar prioritas, kamu jadi tahu mana yang harus dipenuhi duluan dan mana yang bisa disesuaikan. Bahkan, beberapa item bisa diganti dengan versi DIY yang lebih hemat tapi tetap estetik. Jadi, gak perlu ikut-ikutan tren nikah yang mahal, cukup bikin versi terbaik dari pernikahanmu sendiri yang sesuai dengan kantong dan hati.

4. Diskusikan atau patungan bareng pasangan sejak awal

Ilustrasi berdiskusi dengan pasangan (freepik.com/freepik)

Jangan cuma ngobrolin warna undangan atau konsep pre-wedding, tapi obrolin juga soal uang. Banyak pasangan yang malah ribut karena dari awal gak transparan soal budget. Padahal, nikah itu soal kerja sama dari dua orang, termasuk dalam hal keuangan. Cobalah duduk bareng, ngobrol santai tapi jujur tentang kondisi keuangan masing-masing.

Dari sana, kalian bisa bikin kesepakatan, mau nabung bareng, patungan setengah-setengah, atau salah satu duluan yang menanggung. Gak ada aturan baku soal ini, yang penting sama-sama nyaman dan tahu arah. Dengan komunikasi yang terbuka, kalian bisa saling support dan bikin target nikah terasa lebih ringan, gak seperti beban satu orang aja.

5. Cari vendor nikah yang fleksibel dan bisa dicicil

Ilustrasi pria mengisi formulir (freepik.com/freepic.diller)

Vendor pernikahan sekarang makin kreatif dan banyak yang ngerti kondisi finansial anak muda. Beberapa bahkan menyediakan sistem pembayaran cicilan yang gak memberatkan. Jadi, kamu bisa booking jauh-jauh hari tapi bayarnya bertahap. Ini cocok banget buat kamu yang udah punya tanggal nikah tapi budget belum 100% siap.

Selain itu, vendor lokal atau freelance juga banyak yang punya kualitas oke tapi harga bersahabat. Jangan ragu buat nego dan jujur tentang kondisi kamu. Kadang, mereka bisa bantu kasih solusi atau paket custom yang sesuai kemampuanmu. Intinya, jangan terpaku pada vendor terkenal doang, tapi cari yang bisa fleksibel dan mau kerja bareng kamu menuju hari bahagia.

Nikah bukan soal siapa yang paling mewah, tapi siapa yang paling siap. Dengan strategi yang pas dan komitmen yang kuat, kamu tetap bisa punya pernikahan indah walau gaji masih UMR. Kuncinya ada di disiplin, komunikasi, dan kreativitas ngatur budget.

Jadi, udah siap mulai nyisihin sedikit demi sedikit demi hari besar kalian? Yuk, jangan cuma mimpi nikah, tapi mulai aksi kecil yang bikin impian itu jadi nyata. Karena kalau niatnya kuat, dompet pun bisa diajak kerja sama. Semangat, pejuang nikah!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us