Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Telur Setengah Matang: Antara Manfaat dan Risikonya

ilustrasi memasak telur (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Telur setengah matang sering menjadi pilihan karena rasa yang lezat dan teksturnya yang lembut. Bagian kuningnya tetap cair, sementara putihnya sedikit mengental.

Sajian ini biasanya bisa ditemukan pada warung-warug kopi. Selain bisa membuatnya sendiri di rumah.

Namun, di balik kenikmatannya, telur setengah matang memiliki risiko. Terutama terkait kontaminasi bakteri Salmonella. Agar lebih bijak, mari kenali manfaat dan risiko mengonsumsi telur setengah matang.

1. Telur sebagai sumber protein Berkualitas

Telur. (Photo by Daniel Reche/Pexels)

Telur kaya akan protein yang dapat membuatmu kenyang lebih lama, sehingga membantu mengontrol nafsu makan. Selain itu, protein dalam telur mengandung sembilan asam amino esensial yang mendukung pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan otot.

Bagian kuning telur mengandung vitamin D yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang, kulit, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Mengonsumsi telur secara rutin dapat membantu memenuhi kebutuhan vitamin D harian.

2. Telur mengandung antioksidan

Ilustrasi telur asin (pexels.com/ge yonk)

Telur juga kaya akan lutein dan zeaxanthin, dua senyawa antioksidan yang membantu melindungi tubuh dari radikal bebas.

Lutein dapat menjaga kesehatan mata, sementara zeaxanthin melindungi sel dari stres oksidatif.

3. Risiko memakan telur setengah matang

Potret telur ayam (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Sayangnya, telur setengah matang berisiko mengandung bakteri Salmonella yang dapat menyebabkan infeksi pada sistem pencernaan. Bakteri ini biasanya ditemukan di bagian kulit atau dalam telur yang tidak dimasak sempurna.

Jika terkontaminasi, bakteri Salmonella bisa menyebabkan gejala seperti; Diare, Mual, Muntah, Kram perut, hingga feses yang disertai darah.

Dalam kasus yang lebih parah, infeksi bakteri ini dapat menyebabkan peritonitis, yaitu peradangan di dinding perut akibat pecahnya dinding usus. Gejalanya meliputi kesulitan buang gas, nyeri perut hebat, tekanan darah rendah, hingga kehilangan kesadaran.

Dilansir Halodoc, menurut penelitian dalam jurnal Food Science and Technology (2021), telur setengah matang yang dimasak dengan suhu 62°C selama 17 menit menggunakan steam oven masih ditemukan bakteri Salmonella meski sudah mengalami inaktivasi.

Sebaliknya, memasak telur hingga matang sempurna, misalnya dengan suhu 62°C selama 50 menit, terbukti lebih aman dari kontaminasi bakteri.

Bagi yang ingin benar-benar aman, memasak telur hingga matang adalah langkah terbaik untuk menjaga kesehatan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us