Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Hubungan antara Kurang Tidur dengan Inflamasi, Risiko dan Pencegahan

ilustrasi begadang (pexels.com/cottonbro studio)

Kurang tidur sudah menjadi hal yang biasa bagi kebanyakan orang. Banyak orang mengorbankan waktu istirahat demi pekerjaan, hiburan, atau aktivitas lainnya. Namun, tahukah kamu bahwa kurang tidur tidak hanya menyebabkan rasa lelah, tetapi juga meningkatkan risiko peradangan dalam tubuh?

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa tidur yang tidak cukup dapat memicu respons inflamasi yang berlebihan, yang pada akhirnya berdampak buruk pada kesehatan. Memahami hubungan ini bisa menjadi langkah awal untuk menjaga tubuhmu tetap sehat dan bugar. Yuk simak selengkapnya! 

1. Bagaimana kurang tidur bisa memicu inflamasi

ilustrasi begadang (pexels.com/cottonbro studio)

Kurang tidur mengganggu keseimbangan sistem kekebalan tubuh, menyebabkan tubuh menghasilkan lebih banyak zat pemicu inflamasi seperti sitokin. Kehilangan beberapa jam tidur dalam semalam dapat meningkatkan kadar biomarker inflamasi dalam darah.

Jika kondisi ini terjadi terus-menerus, tubuh akan berada dalam keadaan inflamasi kronis, yang dapat merusak berbagai organ dan jaringan. Selain itu, kurang tidur juga meningkatkan produksi hormon stres seperti kortisol, yang dapat memperburuk peradangan dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.

2. Peningkatan risiko penyakit kardiovaskular

ilustrasi penyakit jantung (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Peradangan kronis akibat kurang tidur berkaitan erat dengan kesehatan jantung. Ketika tubuh mengalami peradangan berkelanjutan, pembuluh darah menjadi lebih rentan terhadap penumpukan plak yang bisa menyebabkan aterosklerosis. Hal ini meningkatkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, serta stroke.

Orang yang tidur kurang dari 6 jam per malam lebih mungkin mengalami gangguan kardiovaskular dibandingkan mereka yang tidur cukup. Oleh karena itu, menjaga kualitas tidur bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga bagian penting dalam mencegah penyakit serius.

3. Sistem kekebalan yang melemah

ilustrasi sakit (unsplash.com/Yuris Alhumaydy)

Tidur yang cukup adalah kunci bagi sistem imun yang optimal. Saat kita tidur, tubuh memperbaiki sel-sel yang rusak dan memproduksi antibodi yang melawan infeksi. Kurang tidur dapat melemahkan respons imun, membuat tubuh lebih rentan terhadap virus dan bakteri.

Orang yang kurang tidur lebih mungkin jatuh sakit setelah terpapar virus dibandingkan mereka yang mendapatkan istirahat yang cukup. Selain itu, kurang tidur juga memperlambat proses pemulihan saat sakit, membuat seseorang lebih lama mengalami gejala penyakit.

4. Hubungan dengan gangguan metabolisme

ilustrasi gangguan pencernaan (unsplash.com/Alicia Petresc)

Kurang tidur tidak hanya berdampak pada sistem imun dan jantung, tetapi juga berpengaruh pada metabolisme tubuh. Peradangan yang dipicu oleh kurang tidur dapat mengganggu sensitivitas insulin, yang berkontribusi pada risiko diabetes tipe 2.

Selain itu, orang yang kurang tidur cenderung memiliki nafsu makan yang lebih besar, terutama terhadap makanan tinggi gula dan lemak, yang dapat memperburuk kondisi inflamasi dalam tubuh. Kombinasi antara resistensi insulin dan pola makan yang buruk ini dapat menyebabkan obesitas, yang semakin meningkatkan risiko penyakit kronis lainnya.

5. Cara mengurangi peradangan akibat kurang tidur

ilustrasi tidur (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Mengutamakan tidur yang cukup adalah langkah pertama dalam mengurangi risiko peradangan. Salah satu cara yang efektif adalah dengan menjaga jadwal tidur yang konsisten, menghindari kafein dan layar sebelum tidur, serta menciptakan lingkungan tidur yang nyaman.

Selain itu, menerapkan pola makan sehat yang kaya akan makanan anti-inflamasi seperti buah, sayur, ikan berlemak, dan kacang-kacangan juga bisa membantu menekan peradangan. Manajemen stres juga berperan penting, karena stres yang berlebihan dapat memperburuk inflamasi. Teknik seperti meditasi, olahraga ringan, dan pernapasan dalam bisa membantu meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi peradangan.

Kurang tidur bukan sekadar masalah kelelahan, tetapi juga bisa menjadi pemicu berbagai masalah kesehatan serius. Dari gangguan jantung hingga melemahnya sistem imun, dampaknya cukup luas dan berbahaya jika tidak segera diatasi. Oleh karena itu, mulai sekarang, jadikan tidur sebagai prioritas utama dalam gaya hidup sehat. Dengan tidur yang cukup, tubuh akan lebih kuat, pikiran lebih jernih, dan risiko peradangan bisa ditekan secara signifikan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ignatius Drajat Krisna Jati
EditorIgnatius Drajat Krisna Jati
Follow Us