5 Alasan Mengapa Kamu Memandang Buruk Orang Lain

Kamu pernah atau mungkin sering memandang buruk orang lain? Penting untuk menyadari bahwa hal-hal tersebut didorong oleh faktor psikologis maupun sosial yang kompleks. Sehingga kamu bisa mengubahnya setelah memahami alasan-alasan di balik penilaian negatifmu.
Agar kamu memahami alasan-alasan yang memungkinkan seseorang memandang buruk orang lain, simak yuk ulasan berikut!
1.Takut terintimidasi

Salah satu alasan yang mungkin mengapa kamu memandang buruk orang lain adalah karena merasa takut. Ketika kamu merasa takut, kamu cenderung mencari kambing hitam. Menyalahkan orang lain dapat membuat kamu merasa terkendali atas situasi serta mengurangi kecemasan.
Dengan membuat orang lain terlihat buruk, kamu merasa lebih baik tentang dirimu sendiri. Tindakan tersebut sebenarnya tidaklah tepat dan tidak akan mampu menyelesaikan masalahmu. Kamu harus belajar menghadapi ketakutan dengan cara yang lebih konstruktif.
2.Sebagai pertahanan dan perlindungan diri

Menilai orang lain secara negatif dapat menjadi mekanisme pertahanan diri secara alami. Kamu mungkin menganggap orang lain sebagai ancaman, sehingga kamu perlu waspada. Menganggap orang lain sebagai ancaman membuat kamu merasa lebih aman dan terlindungi. Kondisi semacam ini wajar memang.
Namun, kamu perlu ingat bahwa tidak semua orang memiliki niat jahat padamu. Menaruh rasa curiga pada semua orang hanya akan menciptakan jarak serta membatasi peluangmu untuk membangun hubungan yang sehat. Jadi, jangan berlebihan, ya.
3.Adanya prasangka dan stereotipe

Prasangka dan stereotipe yang kamu dapatkan dari lingkungan sosial atau pengalaman masa lalu bisa memengaruhi caramu memandang orang lain. Kamu mungkin mengategorikan seseorang berdasarkan kelompok sosial tertentu. Kamu mungkin membuat generalisasi yang tidak akurat mengenai mereka.
Misalnya, kamu punya prasangka buruk terhadap orang yang berasal dari anggota kelompok tertentu karena adanya steorotip negatif yang berkembang. Prasangka buruk ini bisa membuat kamu sulit memberikan kesempatan pada mereka untuk membuktikan diri mereka yang sebenarnya.
4.Membandingkan diri sendiri dengan orang lain

Rasa-rasanya setiap individu pernah membandingkan dirinya sendiri dengan orang lain, atau bahkan sering. Ketika melihat orang lain lebih bahagia dan lebih sukses, kamu mungkin merasa iri atau tidak aman. Untuk mengurasi perasaan tidak enak itu, kamu cenderung mencari kekurangan orang lain. Alhasil, kamu memandang buruk orang lain dan merasa dirimu lebih baik dari mereka.
Sikap semacam ini tidak dibenarkan untuk dipelihara. Ingat bahwa setiap orang punya perjuangan dan kelebihannya masing-masing. Fokus terhadap tujuan dan kemampuan diri sendiri lebih baik daripada harus membandingkan diri dengan orang lain yang membuat diri tidak berkembang. Namun, hal ini berbeda ketika kamu membandingkan diri dengan tujuan baik seperti halnya untuk memotivasi diri sendiri.
5.Pengalaman buruk di masa lalu

Pengalaman buruk di masa lalu bisa memicu kamu memandang buruk orang lain. Misalnya, dulu kamu pernah mengalami pengkhianatan oleh seseorang. Pengkhianatan itu meninggalkan luka emosional bagimu.
Pengalaman tersebut membuat kamu menjadi lebih waspada dan curiga terhadap orang itu. Kamu mungkin melihat dirinya secara skeptis. Kamu mungkin menjadi hilang kepercayaan padanya.
Memandang buruk orang lain merupakan perilaku yang manusiawi. Meski begitu, kamu bisa mengontrol pikiranmu dan mengubah cara pandang kamu dalam berinteraksi dengan orang lain. Penting untuk selalu diingat bahwa setiap orang punya kekurangan dan kelebihannya masing-masing.