5 Tips Memandu Acara agar Audiens Tidak Tepuk Tangan

MC bertugas untuk memandu acara yang tidak hanya fokus pada kepuasan audiens tetapi juga penyelenggara acara. Menjadi tantangan tersendiri bagi pemandu acara ketika ada brief yang harus mengontrol audiens agar tidak tepuk tangan. Padahal, sebagian besar brief MC, sejauh ini tepuk tangan menjadi tujuan penting untuk memeriahkan acara.
Namun, tidak menutup kemungkinan kamu sebagai MC harus menghadapi tantangan ini. Maka dari itu, mengetahui tips memandu acara agar audiens tidak tepuk tangan dan menjadikannya sebagai keahlian perlu dipersiapkan. Nah, berikut ini tata cara memandu supaya pemirsa tidak bertepuk tangan sedikitpun saat acara berlangsung!
1. Pilih kostum yang elegan dan simpel

Biasanya, brief acara yang menuntut MC dengan ketentuan audiens tidak tepuk tangan ini datang dari event-event formal tapi kemungkinan bisa semi formal. Pakaianmu tentu sudah menyesuaikan bukan? Tapi kalau masih pemula mungkin sedikit perlu belajar tentang pemilihan kostum.
Mengapa demikian? Sebab, tampilan kita ketika menjadi MC sangat berpengaruh pada antusias penonton. Jika terlalu antusias mereka akan spontan tepuk tangan ketika kita pertama kali naik ke atas panggung.
Nah, jadi penting untuk memperhatikan pakaian saat memandu acara. Pastikan tidak berlebihan dan mengundang tepukan gemuruh hanya karena tampilan kita yang terlalu heboh.
2. Upayakan selalu tone down di ujung-ujung kalimat

Nada suara yang tinggi dan meriah memancing teriakan dan tepuk tangan. Bagi pemandu acara biasa tentu menjadi atensi yang sangat diharapkan. Tapi untuk acara formal yang ingin meminimalisir tepuk tangan harus menghindari nada suara tinggi tersebut.
Ketika kamu ingin suasana acara lebih formal tanpa tepuk tangan, kebanyakan selalu tone down di ujung-ujung kalimat. Sebab, nada kalimat di akhir menentukan atensi audiens memutuskan mau bertepuk tangan atau tidak. Oleh karena itu, penting belajar mengelola penyampaian kalimat agar tidak meninggi di akhir.
3. Tetap pakai smiling voice, bersemangat dan antusias

Pemandu acara untuk kegiatan apapun pasti tetap harus menjaga agar suara dan kalimat yang dikeluarkan memberikan kesan pada pendengar. Oleh karena itu, meskipun MC harus mencegah tepuk tangan, tetap pakai smiling voice dan bersemangat ketika memandu acara.
Selain itu, tampilkan antusias kamu dalam menyampaikan agar terlihat energik dan senang menyambut audiens. Penting bagi MC untuk mengetahui teknik ini untuk mengapresiasi kehadiran mereka.
4. Hindari banyak memberi jeda antar kalimat

Jeda pada kalimat yang kita ucapkan menjadi celah audiens bertepuk tangan. Oleh karena itu, tips memandu acara agar audiens tidak punya kesempatan untuk melakukan itu yaitu dengan menghindari jeda antar kalimat.
Bagi MC pemula, ini memang tidak mudah, butuh latihan rutin agar lancar berbicara. Segala hal terkait keterampilan berbicara dan menguasai emosi audiens penting dipelajari secara mendalam.
Tapi yang paling penting adalah penguasaan konteks atau materi, hindari fokus pada mekanisme agar tidak sering memberi jeda. Sebab, jeda antar kalimat seringkali datang karena kurangnya penguasaan terhadap apa yang ingin dibicarakan.
5. Tutup acara tanpa embel-embel pantun atau comedy

Teknik menutup acara tidak jauh-jauh dari ucapan terimakasih, invitation untuk event berikutnya. Nah, ada juga nih yang menambahkan pantuh dan komedi. Ini perlu kamu hindari ketika menjadi MC di event yang menuntut audiens tidak bertepuk tangan.
Tutup acara dengan bahasa yang tidak terlalu muluk-muluk. Berikan ucapan terimakasih dengan sederhana, tapi tetap lakukan dengan smiling voice jangan flat hanya karena tidak mau ada yang bertepuk tangan. Sebab, menjadi MC harus memerhatikan kualitas suara agar enak didengar dan terkesan bersemangat.
Kamu sudah coba tips memandu acara ini belum? Latihan mulai dari sekarang yuk, biar kamu lebih profesional lagi, siapa tau ada brief yang sama kan?