Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Menggugah Selera, Ini 5 Makanan Tradisional Aceh yang Melegenda

https://www.astronauts.id/

Aceh dikenal tidak hanya dengan sejarah dan budaya nya yang kaya, tetapi juga memiliki ragam kuliner tradisional yang menggugah selera.

Mie Aceh tentu sudah akrab di telinga. Namun tak cuma Mie Aceh, banyak kuliner tradisional lainnya yang melegenda karena memiliki cita rasa unik yang wajib dicoba wisatawan maupun pecinta kuliner nusantara.

Berikut 5 Makanan Tradisional Aceh yang Melegenda. Yuk simak

1. Mie Aceh

https://www.astronauts.id/

Mie Aceh adalah salah satu makanan khas dari provinsi Aceh yang terkenal dengan cita rasa rempah-rempahnya yang kuat dan kuahnya yang kaya. Mie ini biasanya menggunakan mie kuning tebal yang disajikan dalam tiga varian: kuah, goreng basah, atau goreng kering.

Ciri khas utama Mie Aceh terletak pada bumbu kari pedas yang kaya akan rempah seperti kapulaga, cengkeh, jintan, kunyit, dan cabai. Biasanya disajikan dengan potongan daging sapi, kambing, atau seafood seperti udang dan cumi, lalu diberi taburan bawang goreng, emping, acar bawang, dan jeruk nipis.

2. Eungkot Paya

tribunnewswiki.com

Eungkot Paya adalah salah satu makanan tradisional khas Aceh yang berasal dari wilayah pedalaman atau daerah paya (rawa/lahan basah), khususnya di Aceh Besar dan Pidie.

Dalam bahasa Aceh, "eungkot" berarti ikan, dan "paya" berarti rawa, jadi Eungkot Paya bisa diartikan sebagai "ikan rawa".

Eungkot Paya terkenal dengan cita rasanya yang pedas dan tajam, serta aromanya yang menggugah selera. Biasanya disajikan bersama nasi putih panas, sambal, dan lalapan.

Hidangan ini bukan sekadar lauk, tapi juga menjadi bagian dari identitas kuliner masyarakat Aceh pedalaman. Dulu, Eungkot Paya sering disajikan dalam kenduri kampung atau acara adat, karena bahan dan bumbunya mencerminkan hasil bumi lokal serta warisan turun-temurun.

3. Nasi Gurih

food.detik.com

Nasi Gurih adalah salah satu makanan khas Aceh yang mirip dengan nasi uduk dari Betawi atau nasi lemak dari Malaysia, namun memiliki cita rasa dan aroma yang khas berkat penggunaan bumbu rempah Aceh.

Secara harfiah, "nasi gurih" berarti nasi yang memiliki rasa gurih. Makanan ini dimasak dengan santan, daun pandan, serai, daun salam, dan sedikit garam, sehingga menghasilkan aroma harum dan rasa yang lezat, lembut, dan gurih.

Nasi Gurih Aceh bukan hanya makanan pokok, tapi juga simbol kehangatan dan kekayaan budaya kuliner masyarakat Aceh.

Dengan perpaduan santan dan rempah yang khas, nasi ini menjadi salah satu hidangan tradisional yang paling dicari oleh wisatawan maupun pecinta kuliner Nusantara.

4. Keumamah

sajiansedap

Keumamah, atau lebih dikenal dengan sebutan Ikan Kayu, adalah salah satu makanan tradisional khas Aceh yang unik dan memiliki nilai historis tinggi. Keumamah merupakan ikan tuna yang direbus, dikeringkan, lalu dimasak kembali dengan bumbu khas Aceh. Karena teksturnya yang keras dan kering seperti kayu, masyarakat Aceh menjulukinya “ikan kayu.”

Keumamah sudah ada sejak masa konflik dan peperangan di Aceh. Makanan ini menjadi bekal favorit para pejuang Aceh zaman dahulu karena bisa tahan lama bahkan tanpa kulkas—bisa disimpan berbulan-bulan. Oleh karena itu, Keumamah dikenal sebagai makanan praktis namun bergizi tinggi.

Keumamah memiliki rasa gurih, pedas, dan sedikit asam, serta aroma rempah yang kuat. Teksturnya padat namun empuk setelah dimasak, dengan cita rasa yang menyerap dalam. Keumamah (Ikan Kayu) bukan sekadar lauk, tetapi juga warisan budaya kuliner Aceh yang sarat nilai sejarah.

Dengan keunikan cara pengawetan dan kekayaan rasa rempah-rempahnya, Keumamah tetap eksis hingga kini sebagai salah satu ikon kuliner Aceh yang melegenda.

5. Sie Reuboh

https://banyuwangi.viva.co.id/

Sie Reuboh adalah salah satu hidangan tradisional khas Aceh, khususnya dari kawasan Aceh Besar. Dalam bahasa Aceh, "sie" berarti daging, dan "reuboh" berarti direbus atau dimasak sampai empuk. Jadi, Sie Reuboh secara harfiah berarti daging yang direbus, namun dalam praktiknya, makanan ini lebih dari sekadar daging rebus biasa.

Terbuat dari daging sapi (atau kerbau) yang direbus bersama cuka aren atau asam sunti (belimbing wuluh kering), bawang putih, dan rempah-rempah khas Aceh.

Dimasak dalam waktu lama hingga bumbu meresap sempurna, menghasilkan daging yang empuk, berwarna cokelat kemerahan, dan memiliki rasa asam gurih yang tajam. Tidak menggunakan santan, jadi lebih tahan lama dan cocok sebagai makanan simpanan atau bekal.

Sie Reuboh dulunya sering dibuat sebagai bekal perjalanan jauh atau persiapan dalam acara adat dan kenduri, karena awet meski tanpa kulkas. Sifatnya yang tahan lama membuatnya disebut juga sebagai “rendangnya orang Aceh.”

Hingga kini, Sie Reuboh tetap eksis di berbagai dapur masyarakat Aceh dan mulai diperkenalkan ke luar daerah sebagai bagian dari kekayaan kuliner tradisional Aceh.

Sie Reuboh adalah masakan daging khas Aceh yang sederhana tapi kaya rasa dan sejarah. Dengan bumbu asam dan bawang putih yang kuat, makanan ini bukan hanya menggugah selera, tapi juga menjadi simbol kearifan lokal dalam mengolah makanan tahan lama.

Demikian sedikit referensi kuliner tradisional nusantara yang kami rangkum kali ini. Semoga bermanfaat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
IDN Times Hyperlocal
Arifin Al Alamudi
IDN Times Hyperlocal
EditorIDN Times Hyperlocal
Follow Us