Dampak Pandemik COVID-19, Triwulan III Ekonomi Sumut Masih Positif

Sektor Pertanian jadi penopang ekonomi Indonesia

Medan, IDN Times - Dampak pandemik COVID-19, memang berimbas pada semua hal khususnya di sektor Pendidikan dan Ekonomi. Mengenai hal tersebut, Pengamat Ekonomi Pembangunan, Wahyu Ario mengatakan bahwa potensi ekonomi di wilayah Sumut pada Triwulan III (Juli-September) masih berlangsung positif.

"Saya lihat kemarin ekspor kita masih bertambah dan kemungkinan besar ekonomi Sumut masih positif meskipun turun 0,5 persen di triwulan ketiga ini. Terlebih lagi pertanian kita masih menjadi penopang ekonomi. Kendati bisnis dibilang lain seperti konstruksi dan lain-lain yang terdampak," jelasnya.

1. Triwulan II sempat minus 2,37 persen

Dampak Pandemik COVID-19, Triwulan III Ekonomi Sumut Masih PositifPengamat Ekonomi Pembangunan Sumut, Wahyu Ario (Dok.Istimewa)

Menurutnya, di triwulan pertama ekonomi Sumut masih tumbuh 4,25 persen sekitar bulan Maret. Hal ini dikarenakan, COVID-19 baru muncul di Februari akhir sehingga belum terdampak signifikan terhadap ekonomi masyarakat.

"Sementara di triwulan kedua kita minus 2,37. Nah, ini dampak dari kegiatan produksi menurun di semua sektor kecuali pertanian. Sektor ini masih bisa tumbuh secukupnya karena menyediakan kebutuhan hidup," ucapnya.

Baca Juga: Ikut Pilkada, 10 Potret Menawan Tengku Ryan Suami Ariska Putri Pertiwi

2. Penurunan ekonomi terjadi karena pemberhentian aktivitas para tenaga kerja

Dampak Pandemik COVID-19, Triwulan III Ekonomi Sumut Masih PositifIlustrasi ekonomi terdampak pandemik COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)

Adapun salah satu faktor penurunan produksi, dikarenakan kondisi konsumsi yang melemah. Salah satunya, pemberhentian aktivitas bisnis di beberapa sektor hingga pemberhentian tenaga kerja tentu berdampak pada daya beli masyarakat.

Namun, Wahyu juga melihat di tengah pandemik tentang harga komoditas seperti sawit masih tetap bertahan karena Malaysia yang menerapkan lock down. Alhasil Indonesia, terkhususnya wilayah Sumut jadi penuh permintaan untuk supplay kebutuhan global.

3. Sisi positif ekonomi, saat negara tetangga Lockdown maka pasar sawit Indonesia menjadi tumpuannya

Dampak Pandemik COVID-19, Triwulan III Ekonomi Sumut Masih PositifIlustrasi ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Masih dalam penjelasannya, negara Indonesia menjadi salah satu yang paling banyak memproduksi Sawit di dunia. Namun, selain Indonesia ada juga negara dari Malaysia. Ketika Malaysia menerapkan lockdown tentu permintaan jadi tertumpu ke Indonesia.

“Sumut sebagai salah satu wilayah yang memproduksi sawit tentu mendapatkan dampak yang positif dari situasi pasar yang demikian. Terlebih juga di negara semisal China dan India sangat perlu sawit untuk kebutuhan pangan,” tuturnya.

Baca Juga: Usia Terpaut Jauh, 9 Pasangan Artis Ini Tetap Hidup Bahagia

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya