Serikat Pekerja PLN IP Labuhan Angin Kirim Bantuan untuk Korban Bencana Tapteng Sibolga
Tapanuli Tengah, IDN Times - Pascabencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) pada November lalu, duka masih menyelimuti warga terdampak. Di tengah proses pemulihan yang masih berlangsung, kepedulian terhadap para penyintas terus berdatangan.
Serikat Pekerja (SP) PLN Indonesia Power (IP) Labuhan Angin menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi warga terdampak bencana di sejumlah wilayah Tapteng dan Sibolga, Minggu (21/12/2025). Bantuan tersebut diserahkan langsung kepada warga di beberapa titik penyaluran.
Ketua DPC SP PLN IP Labuhan Angin, Hotman Herianto Situmorang, bersama jajaran pengurus, yakni Rahmi Zunita, Ian Butar Butar, Tulus Sipahutar, Abdul Chaniago, dan Harly Hasibuan, terlibat langsung dalam kegiatan penyaluran bantuan tersebut.
Adapun lokasi penyaluran bantuan meliputi Masjid di Jalan Murai, Kota Sibolga, serta Desa Bona Lumban, Desa Hutanabolon, Desa Aloban, Desa Bair, Kecamatan Sorkam, dan Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah.
Total bantuan yang disalurkan berupa 400 paket logistik, 250 paket jajanan anak-anak, popok bayi (pampers), pakaian dalam pria dan wanita, pakaian dewasa, serta pakaian anak-anak. Bantuan ini ditujukan untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar warga yang terdampak bencana.
Hotman mengatakan, bantuan tersebut merupakan wujud empati dan kepedulian pekerja PLN IP terhadap masyarakat yang masih berjuang bangkit dari dampak bencana.
“Bantuan ini adalah titipan rasa peduli dan keprihatinan kami. Kami berharap dapat sedikit meringankan beban warga yang sedang menghadapi masa sulit,” ujar Hotman, Selasa (23/12/2025).
Ia menambahkan, keberadaan PLTU Labuhan Angin dan para pekerjanya di wilayah Tapanuli Tengah menjadi landasan kuat untuk saling bergotong royong membantu masyarakat sekitar yang tertimpa musibah.
Suasana haru mewarnai proses penyerahan bantuan. Sejumlah warga menyampaikan rasa terima kasih atas kepedulian yang diberikan. Bantuan tersebut dinilai tidak hanya membantu secara material, tetapi juga menjadi penguat mental dan semangat bagi para penyintas bencana.
