Walau Tanpa Password, Ini 5 Cara Hackers Manfaatkan Email Kamu

- Phishing email sering digunakan hacker setelah tahu alamat email kamu, untuk mencuri data sensitif.
- Email bisa dijadikan alat untuk melacak identitas dan kebiasaan kamu secara online.
- Pakai username yang sama di beberapa situs bisa membocorkan informasi pribadi kamu ke publik.
Kamu mungkin merasa aman selama password email gak bocor ke siapa-siapa. Tapi kenyataannya, punya email aja sudah cukup buat para hacker melancarkan berbagai trik jahat, lho.
Bahkan tanpa tahu password, mereka tetap bisa bikin masalah yang serius bagi kehidupan digital kamu. Email itu ibarat pintu gerbang ke banyak akun: media sosial, perbankan, e-commerce, sampai ke tempat kerja.
Apalagi kalau kamu pakai satu email yang sama untuk banyak hal. Kebiasaan ini bikin jejak digital kamu makin gampang dilacak. Bahkan bisa jadi, data pribadi kamu sudah tersebar tanpa kamu sadari, terutama kalau pernah jadi korban kebocoran data atau daftar email kamu muncul di forum-forum terbuka.
Nah, biar kamu makin waspada, berikut ini lima cara paling umum hacker memanfaatkan email kamu walau mereka gak tahu password-nya.
1. Mengirim phishing email yang terlihat meyakinkan

Phishing jadi salah satu cara paling sering digunakan hacker setelah mereka tahu alamat email kamu. Mereka bakal kirim email palsu seolah-olah berasal dari instansi terpercaya, seperti bank, marketplace, atau bahkan layanan streaming.
Tujuannya? Ngebujuk kamu untuk klik link palsu, lalu memasukkan data sensitif seperti username, password, atau bahkan nomor kartu kredit. Parahnya, desain email-nya sering kali sangat mirip dengan aslinya.
Supaya gak jadi korban, sebaiknya aktifkan fitur two-factor authentication (2FA) di semua akun penting kamu, ya. Selain itu, hindari buka link mencurigakan dari email dan biasakan cek keaslian informasi langsung dari situs resmi, bukan lewat link yang dikasih.
2. Melacak identitas dan kebiasaan kamu

Banyak orang gak sadar, tapi email sering dikaitkan langsung dengan nama asli, akun media sosial, bahkan tempat kerja. Menurut pakar keamanan digital Alex Hamerstone, makin lama kamu pakai satu email dan makin sering kamu pakai untuk daftar di berbagai situs, makin besar peluang datamu disalahgunakan.
Dengan hanya bermodal email, hacker bisa cari tahu akun media sosial kamu, nama lengkap, sampai alamat tempat tinggal. Informasi ini bisa dimanfaatkan untuk stalking, doxxing, bahkan pencurian identitas.
Solusinya, pakai email berbeda untuk kebutuhan yang berbeda. Misalnya, satu email khusus untuk media sosial, satu lagi untuk akun penting seperti perbankan. Hindari juga mencantumkan email di profil publik.
3. Membocorkan informasi pribadi ke publik

Kalau kamu pernah pakai username yang sama di beberapa situs, bisa jadi seseorang bisa mengaitkan semua aktivitas online kamu hanya dari satu alamat email. Misalnya, kamu pakai username “anaksenja92” di forum curhat, lalu username itu juga dipakai di profil media sosial yang menampilkan nama asli kamu. Ini bisa jadi celah bagi hacker melacak dan mengekspos data pribadi kamu, lho.
Untuk mencegahnya, hindari pakai username yang sama di banyak platform. Gunakan layanan yang bisa menyembunyikan email asli kamu, misalnya fitur "Hide My Email" dari Apple, buat jaga-jaga.
4. Mendaftarkan kamu ke berbagai layanan tanpa izin

Tanpa perlu password, seseorang bisa aja iseng atau jahat dengan daftarin kamu ke ratusan layanan sekaligus. Mulai dari newsletter, aplikasi kencan, sampai situs-situs spam. Akibatnya? Kotak inbox kamu bisa penuh dengan email gak penting.
Walaupun hal ini gak secara langsung membahayakan finansialmu, tetap aja bisa mengganggu banget. Belum lagi, beberapa dari layanan itu bisa menyebarkan email kamu ke pihak ketiga.
Untuk mengatasi ini, jangan pakai satu email untuk semuanya. Sediakan satu email khusus untuk daftar ke situs yang gak terlalu penting. Atau pakai email sekali pakai (disposable email) saat daftar ke layanan yang belum kamu percaya sepenuhnya.
5. Membobol akses ke akun keuangan kamu

Kalau hacker tahu email kamu dan berhasil mendapatkan password (misalnya dari akun lain yang bocor), mereka bisa reset password akun penting kamu, termasuk akun bank. Kebanyakan sistem reset password pakai email sebagai verifikasi.
Jadi kalau mereka sudah punya akses ke email kamu, jalan menuju akun finansialmu terbuka lebar. Dampaknya? Bisa mulai dari pemindahan dana ilegal sampai transaksi tanpa izin.
Cara terbaik untuk menghindari ini adalah:
Jangan pernah pakai password yang sama di banyak situs.
Jangan gunakan alamat email yang sama untuk semua akun, terutama akun bank.
Aktifkan notifikasi real-time untuk semua transaksi penting.
Punya satu alamat email aja sudah cukup bikin hacker bisa ngacak-ngacak kehidupan digitalmu, bahkan tanpa tahu password-nya. Mulai dari kirim phishing, stalking, sampai bobol akun keuangan, semuanya bisa terjadi karena satu celah kecil.
Makanya, jangan anggap remeh keamanan email kamu, ya. Mulailah kelola email dengan lebih bijak: pisahkan email untuk berbagai kebutuhan, pakai password kuat dan unik, aktifkan 2FA, dan hati-hati saat berbagi email di internet. Ingat, email kamu itu bukan sekadar alat kirim pesan, itu identitas digitalmu yang perlu dijaga baik-baik.