Rektor se-Sumut Minta Mahasiswa Tidak Ikut Terprovokasi soal Pemilu

Teken pernyataan sikap di tengah tensi politik yang memanas

Medan, IDN Times - Tensi politik di Indonesia kian memanas, pasca pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Dinamika politik yang begitu alot membuat masyarakat kebingungan.

Wacana demi wacana digelontorkan para elit. Bahkan diantaranya juga ada yang berpotensi memecah belah anak bangsa.

Para akademisi resah melihat hal ini. Seakan tidak sesuai dengan cita-cita demokrasi. Lantas mereka pun membuat pernyataan sikap. Secara garis besar, pernyataan sikap ini menginginkan agar  masyarakat tetap memercayakan proses Pemilu kepada penyelenggara.

Di Sumatera Utara, para rektor menginisiasi pernyataan sikap ini. Penandatanganan pernyataan sikap, diikuti puluhan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Kamis (16/5) di Universitas Sumatera Utara (USU).

Pernyataan sikap itu berisi beberapa poin penting. Diantaranya adalah  imbauan kepada Penyelenggara Pemilu (KPU, Bawaslu dan DKPP) agar dalam menjalankan tugas dan fungsinya secara profesional. Lalu mengimbau pada pihak-pihak yang melihat atau mengetahui terjadinya kecurangan atau pelanggaran dalam pelaksanaan Pemilu bisa menempuh upaya hukum sesuai peraturan yang berlaku.

1. Akademisi juga harus memastikan demokrasi berjalan baik

Rektor se-Sumut Minta Mahasiswa Tidak Ikut Terprovokasi soal PemiluIDN Times/Prayugo Utomo

Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Prof Dian Armanto menyatakan, pernyataan sikap seperti ini pertama kali diinisiasi di Pulau Jawa. Lalu berlanjut ke USU sebagai inisiator di Sumut.

Menurut  Dian, pernyataan sikap harus dilakukan untuk mengingatkan masyarakat pentingnya menjaga keutuhan NKRI.

“Hari ini kita berkumpul menyatakan sikap dan semoga ini jadi pertanda, kita akademisi juga ikut serta memastikan ini semua berjalan dengan baik sesuai aturan yang berlaku. Mudah – mudahan ini menjadi pendorong kemajuan demokrasi,” ujar Dian Armanto dalam sambutannya.

Baca Juga: Badko HMI Sumut Sebut Wacana People Power Saat Ini Sarat Politis

2. Rektor USU ingin mahasiswa jangan terprovokasi gerakan-gerakan pemecah persatuan NKRI

Rektor se-Sumut Minta Mahasiswa Tidak Ikut Terprovokasi soal PemiluIDN Times/Prayugo Utomo

Rektor USU Prof Runtung Sitepu berharap agar pernyataan sikap rektor bisa  diikuti oleh seluruh Civitas Akademika di lingkungan kampus. Jangan sampai, misalnya mahasiswa malah ikut-ikut dalam gerakan yang sifatnya provokatif.

Runtung juga berharap masyarakat bisa bersabar. Terutama menunggu hasil Pemilu resmi yang akan diumumkan KPU pada 22 Mei mendatang.

“Dengan pernyataan sikap ini para mahasiswa tidak mudah terprovokasi dengan ajakan orang yang tidak bertanggungjawab,” kata Runtung.

3. Pernyataan sikap jadi langkah pencegahan gerakan provokatif terutama dari kampus

Rektor se-Sumut Minta Mahasiswa Tidak Ikut Terprovokasi soal PemiluIDN Times/Prayugo Utomo

Runtung juga memastikan, pernyataan sikap yang dilakukan bukanlah karena kondisi yang sudah menghawatirkan. Dia mengatakan, pernyataan sikap ini malah sebagai upaya pencegahan dari gerakan-gerakan provokatif. Paling tidak  yang bisa memengaruhi mahasiswa.

“ Kalau saya melihat sebenarnya tidak menghawatirkan. Cuma daripada nantisudah kejadian, lebih baik langkah ini. Supaya tidak terjadi. Selain pernyataan sikap kita lakukan pendekatan kepada mahasiswa. Jangan ikut demo tanpa tujuan yang jelas,” pungkasnya.

Pernyataan sikap itu juga akan dikirim ke penyelenggara Pemilu. Antara lain KPU, DKPP, Kemenristekdikti.

Baca Juga: Percaya Mana, Real Count KPU 82 Persen vs Data BPN 54 Persen?

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya