Papan Display SPBU di-Hack, Hina Presiden Jokowi dan Megawati 

Sudah tujuh orang diperiksa

Medan, IDN Times – Di tengah panasnya tensi perpolitikan Indonesia, media sosial kembali dihebohkan dengan viral video bisa memprovokasi.

Rekaman video yang kini viral itu menunjukkan totem desplay LED milik SPBU Pertamina di kawasan Jalan Marelan IV, Kota Medan menampilkan ujaran kebencian. Kasus itu kini  dalam pengusutan pihak kepolisian.

1. Ujaran kebencian singgung nama Jokowi dan Megawati

Papan Display SPBU di-Hack, Hina Presiden Jokowi dan Megawati IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Dalam video yang beredar, papan display itu menunjukkan ujaran kebencian pada Kamis  (23/5) malam. Isinya berisi nuansa SARA dan penghinaan kepada Jokowi dan Megawati. Pada biasanya tiang display itu menunjukkan harga bahan bakar.

Pihak Pertamina sudah menyatakan tiang atau papan display itu diretas. “Betul, totem display LED milik SPBU Pertamina Marelan diretas," kata Roby Hervindo, Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR I, kepada wartawan, Sabtu (25/5).

Kejadian papan display diretas sekira pukul 22.00 WIB. Tak lama setelah pergantian petugas SPBU. Sekuriti mengetahuinya setelah melihat warga  berkumpul di depan tiang atau papan display itu.

2. Pertamina minta SPBU matikan jika punya papan display serupa

Papan Display SPBU di-Hack, Hina Presiden Jokowi dan Megawati IDN Times/Holy Kartika

Setelah mengetahui perangkatnya diretas, pihak SPBU langsung mematikan  sistem totem. “Langsung di hard reset totem untuk dimatikan,” jelas Roby.

Pertamina sudah mengambil langkah-langkah antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang. Mereka mengirim tim IT Security untuk ke SPBU dengan nomor 142021141 itu.

"Untuk sementara ini dalam meningkatkan keamanan, totem-totem yang ada di SPBU seputaran Kota Medan yang memiliki totem itu semua dinonaktifkan. Paralel kita tingkatkan sekuriti terhadap sistemnya, untuk mencegah kejadian serupa tidak terulang," tegas Roby.

3. Tujuh orang diperiksa terkait peretasan

Papan Display SPBU di-Hack, Hina Presiden Jokowi dan Megawati IDN Times/Abdurrahman

Polres Belawan yang mengusut kasus tersebut mengaku sudah memeriksa tujuh orang. “Mulai pegawai SPBU termasuk manajer, kita periksa semua dan didalami masing-masing," kata AKP Jerico Lavian Chandra, Kasatreskrim Polres Pelabuhan Belawan.

Dia mengatakan pihaknya kini tengah mendalami kasus itu untuk mengungkap pelaku. Mereka juga telah mengamankan laptop dan perangkap Wifi dari lokasi untuk kepentingan penyelidikan.

“Kemarin itu baru kita cek ternyata routernya itu, Wifi-nya masih memakai password default. Jadi belum dia ganti masih pakai pasword lama yang pertama sekali dikasih sama vendor," jelas Jerico.

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya