Ledakan di Sate Kerang Rahmat, Bau Gas Sudah Terasa Sejak Pagi

PGN klaim tidak ada kerusakan instalasi

Medan, IDN Times- Kepolisian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) ledakan di gerai 'Sate Kerang Rahmat' yang merusak sejumlah bangunan di sekitarnya. Tim dari Laboratorium Forensik (Labfor) Cabang Medan bersama unsur lainnya melakukan penyelidikan mendalam di lokasi yang berada di Jalan Kruing, Kelurahan Sekip, Kecamatan Medan Petisah itu.

Ledakan memakan 12 orang korban. Dua diantaranya meninggal dunia. Keduanya adalah bocah berumur 10 dan dua tahun.

Pemilik Sate Kerang Rahmat, Rahmat Efendi, 43 dan Nurmala Dewi istrinya juga menjadi korban. Mereka mendapat luka bakar lebih dari 50 persen dan dirawat di RS Royal Prima.

Dua korban lainnya juga mendapat perawatan intensif. Sedangkan enam lainnya hanya mendapat rawat jalan. Identitas mereka belum diketahui.

Kabar yang tersiar masih simpang siur. Apakah ledakan berasal dari tabung gas di rumah korban, atau malah dari instalasi milik Perusahaan Gas Negara (PGN) yang dipakai korban dan sejumlah bangunan lain.

1. Suara ledakan dikira bom oleh saksi di sekitar

Ledakan di Sate Kerang Rahmat, Bau Gas Sudah Terasa Sejak PagiIDN Times/Prayugo Utomo

Sejumlah saksi yang diwawancarai mengatakan, ledakan yang terjadi pada Kamis (11/4) sekira pukul 18.30 WIB begitu dahsyat. Banyak yang mengira suara dentuman besar berasal dari bom.

"Kami mengira itu bom tadi malam. Tapi rupanya toko Bang Rahmat. Ada api juga tadi malam setelah ledakan," ujar salah seorang saksi perempuan yang enggan namanya disebut.

Kepanikan pun pecah. Suara teriakan ada dimana-mana. Sejumlah korban ledakan sempat diselamatkan dengan luka bakar yang cukup parah.

2. Polisi masih dalami sumber ledakan, apakah dari tabung gas atau dari instalasi PGN?

Ledakan di Sate Kerang Rahmat, Bau Gas Sudah Terasa Sejak PagiIDN Times/Prayugo Utomo

Pemilik Gerai 'Sate Kerang Rahmat', Rahmat Efendi menurut keterangan polisi memakai tabung gas dan instalasi gas rumah tangga dari Perusahaan Gas Negara (PGN). Selain itu, sejumlah tetangganya juga ada yang memakai instalasi dari PGN.

Polisi masih terus melakukan penyelidikan. Sumber ledakan hingga kini belum bisa dipastikan.

"Dari hasil pemeriksaan labfor dari olah TKP yang dilakukan bahwa ledakan tersebut bersumber dari gas, namun apakah ini dari tabung atau instalasi ini sedang kita dalami bersama PGN. Mudah mudah mudahn kita langsung bisa simpulkan siapa yang bertanggungjawab dengan kejadian ini," kata Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto, saat meninjau ke lokasi kejadian, Jumat (12/4).

3. Bau gas sudah tercium sejak pagi sebelum kejadian

Ledakan di Sate Kerang Rahmat, Bau Gas Sudah Terasa Sejak PagiIDN Times/Prayugo Utomo

Polisi sudah memintai keterangan sejumlah saksi. Olah TKP sudah dilakukan sejak malam tadi. Hasil sementara, dipastikan ledakan bukan dipicu dari bahan peledak.

"Dari keterangan saksi yang kita peroleh, dari Interogasi yang kita lakukan, sejak pagi mereka sudah mencium bau gas. Karena situasi TKP seperti ini, sekarang ini kita akan melakukan olah TKP bersama PGN, kemudian kita juga bekerja bersama Basarnas untuk mengetahui sumber ledakan ini dimana. Apakah dari PGN atau Tabung gas," ujarnya.

4. Kondisi pasca ledakan, bangunan ibarat dihantam rudal

Ledakan di Sate Kerang Rahmat, Bau Gas Sudah Terasa Sejak PagiIDN Times/Prayugo Utomo

Pantauan dilapangan, sejumlah bangunan yang terdampak ledakan begitu parah. Terhitung ada lima ruko yang terdampak. Kondisinya ibarat dihantam rudal.

Yang paling parah kondisinya di gerai 'Sate Kerang Rahmat'. Bangunan porak poranda. Dinding bagian depan di lantai sampai jebol tak bersisa.

Ledakan juga berdampak hingga belakang gedung. Pada bagian belakang ruko masih terlihat puing-puing sisa ledakan.

Bangunan di kiri dan kanan gerai Sate Kerang Rahmat juga hancur. Kondisinya hampir tak jauh beda dengan bangunan sumber ledakan.

Ruko penjual makanan ringan di depan Sate Kerang Rahmat juga cukup parah. Kondisinya hancur pada bagian depan.

Saat ini seluruh bangunan yang terdampak sudah diberi garis polisi. Masyarakat yang tidak berkepentingan tidak diizinkan masuk. Lokasi kejadian juga mendapat penjagaan ketat dari kepolisian.

5. Ledakan gas juga rusak aula sekolah

Ledakan di Sate Kerang Rahmat, Bau Gas Sudah Terasa Sejak PagiIDN Times/Prayugo Utomo

Ternyata tak hanya ruko di sekitar Sate Kerang Rahmat yang terdampak. Ledakan juga merusak Sekolah Swasta Amir Hamzah yang berada sebaris dengan sumber ledakan.

Kerusakan terjadi pada bagian aula sekolah. Kondisi asbes aula jebol dengan lubang yang cukup besar.

Beruntung ledakan terjadi pada petang hari. Jika ketika jam sekolah, mungkin jumlah korban akan bertambah.

6. Kapolda minta PGN tutup saluran gas ke lokasi ledakan

Ledakan di Sate Kerang Rahmat, Bau Gas Sudah Terasa Sejak PagiIDN Times/Prayugo Utomo

Saat meninjau lokasi, Irjen Agus masih mencium adanya bau gas. Dia sudah meminta petugas PGN untuk melakukan pengecekan. Saluran gas ke lokasi kejadian sudah diminta untuk ditutup.

"Jangan sampai ada korban yang lain. Saya minta PGN melakukan pengecekan di instalasinya. Dalam kejadian ini, siapapun yang lalai, akan kita proses sesuai ketentuan hukum yang berlaku," tukas Agus.

"Kepada warga masyrakat, jika ada mencium bau gas harus segera dilaporkan," imbuh Agus.

7. Klaim PGN atas ledakan di Sate Kerang Rahmat

Ledakan di Sate Kerang Rahmat, Bau Gas Sudah Terasa Sejak PagiIDN Times/Prayugo Utomo

PGN mengklaim jika instalasi mereka tidak mengalami kerusakan pascaledakan di jalan Kruing. PGN juga mengatakan sudah melakukan pengecekan instalasi.

Sales Area Head (SAH) Medan, Saeful Hadi juga memastikan Sate Kerang Rahmat adalah konsumennya. Namun selain itu dia juga menggunakan gas elpiji 3 Kg dan 12 Kg.

"Saat ini kita sedang menunggu dari tim labfor hasil investigasi nya terhadap Elpiji tersebut," ungkap Saeful dengan nada terbata-bata.

Soal bau gas yang tercium pagi sebelum kejadian, Saeful tidak mengetahuinya. "Saya kurang tau, tapi saya sampaikan gas kita aman," katanya.

Selain sate Kerang Rahmat dan sejumlah bangunan di kawasan itu memang menjadi konsumen PGN. Namun masih masuk dalam kategori rumah tangga.

"Jadi kecil pemakaian maksimalnya 50 meter kubik,"

Bahkan PGN juga membantah kabar yang tersiar soal ada perbaikan instalasi PGN pada pagi harinya. "Kita gak ada informasi kalau ada perbaikan," pungkas Saeful.

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya