Kabut Asap, Dua Penerbangan dari Kualanamu ke Penang Batal

Deli Serdang, IDN Times - Dampak kabut asap Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) mengganggu penerbangan di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Rabu (18/9). Sejumlah penerbangan dari Kualanamu sempat tertunda. Bahkan ada dua penerbangan yang batal karena jarak pandang yang pendek.
Manager of Branch Communication & Legal Bandara Kualanamu Wishnu Budi Setianto juga membenarkan hal itu.
Data Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan mendeteksi ada enam titik panas di Sumatera Utara. Dampaknya, Kota Medan dan Deli Serdang diselimuti kabut asap.
1. Dua penerbangan ke Penang batal
Data Bandara Kualanamu menunjukkan ada delapan penerbangan yang tertunda keberangkatannya. Ditambah dua penerbangan yang dibatalkan dengan tujuan Penang, Malaysia.
Delapan penerbangan yang tertunda antara lain, 2 penerbangan tujuan Pekanbaru, dan lima penerbangan ke Penang. Lalu satu penerbangan rute Singapura-Penang yang dialihkan (divert) ke Kualanamu.
“Penundaan dan pembatalan penerbangan disebabkan karena alasan bandara yang dituju jarak pandangnya sangat rendah,” kata Wishnu, Rabu petang.
Baca Juga: Medan Diselimuti Kabut Asap, Dampak Karhutla di Empat Kabupaten
2. Sudah beberapa hari terakhir Kualanamu berselimut kabut
Wishnu juga mengatakan, jika kabut asap sudah ada di Kualanamu sejak beberapa hari terakhir.
Sementara itu BBMKG menyebut kabut asap berasal dari Karhutla di sejumlah kabupaten. Antara lain, Titik panas terdeteksi di Kabupaten Asahan, Humbang Hasundutan, Padang Lawas Utara dan Labuhan Batu.
“Kami pantau dari satelit Terra dan Aqua ada enam titik panas dengan tingkat kepercayaan kitang dari 50 persen,” kata Kepala BBMKG Wilayah I Medan Edison Kurniawan.
3. BBMKG sebut jarak pandang pesawat masih aman
Edison mengungkapkan, hasil analisis mereka menunjukkan dampak kabut asap tidak memberi dampak serius pada penerbangan. Di Bandara Kualanamu jarak pandang masih cukup jauh sekitar 3 Km. Begiu juga di Bandara Aek Godang (Padang Lawas Utara).
Di Bandara Binaka (Nias) dan FL Tobing (Tapanuli Tenggara) jarak pandang sekitar 10 Km. “Tidak ada pengaruh yang signifikan,” tukasnya.
“Saya berharap pihak pemerintah kabupaten kota berkordinasi dengan pihak pemerintah provinsi Sumatera Utara jika ada kemunculan titik api atau hotspot agar cepat ditangani,” pungkasnya
Baca Juga: Karhutla di Tapteng, Bupati: Warga Jangan Lagi Bakar Lahan