[FOTO] Auto Malu, Mereka yang Tidak Bisa Melihat Tapi Bisa Tadarusan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Kita yang hidup dengan panca indera normal patut malu jika melihat para disabilitas netra yang semangat menjalani ibadah Ramadan.
Mereka berbondong-bondong datang ke sekretariat Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) di Jalan Sampul, Nomor 30, Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah, Kamis (9/5).
Satu per satu yang hadir langsung mengambil Alquran Braille yang ada di dalam rak. Menempati deretan kursi dan langsung melantunkan doa Khotmil Qur'an secara serentak.
Usai berdoa, kegiatan dilanjut bertadarus. Ayat-ayat Allah dibaca secara bergantian.
Tak jarang sang pelatih menyela bacaan. Karena ayat yang dilantunkan tak sesuai tajwid.
Lantunan ayat-ayat suci itu begitu syahdu terasa. Jika didengar sambil memejamkan mata langsung membawa kita kepada ketenangan tak terhingga.
1. Jemari para disabilitas begitu gesit saat meraba Alquran Braille
Baca Juga: Pahala di Ujung Jemari dan Merdunya Lantunan Ayat-ayat Allah
2. Belajar Alquran braille bisa sampai dua tahun hingga mahir
3. Jika ada kesalahan pada braille, langsung dicocokkan dengan Alquran biasa
4. Tak hanya kaum muda, yang sudah sepuh juga semangat belajar
5. Meski hanya bermodal indera peraba, semangat para disabilitas netra untuk menjalankan ibadah Ramadan patut diacungi jempol
6. Kita yang bisa melihat dengan normal harus malu dengan niat beribadah para disabilitas netra
7. Pertuni Medan kerap juara pada sejumlah kompetisi hingga tingkat nasional
8. Tadarus dibagi ke dalam beberapa kelas, mulai dari pemula hingga mahir
9. Kalau yang sudah mahir, suaranya tak kalah saing dengan qori level nasional
10. Semangat para disabilitas ajari kita untuk tetap bersyukur
Baca Juga: [FOTO] Kerennya Tadarusan ala Pondok Pesantren Ar Raudhatul Hasanah