Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Diduga Beri Infus Kedaluwarsa ke Balita, RSUD Kotapinang Dilaporkan

RSUD Kotapinang diduga memberikan infus kedaluwarsa kepada pasien balita yang sedang menderita demam berdarah. (Istimewa)

Labuhanbatu Selatan, IDN Times – Pelanggaran di dunia kesehatan kembali terjadi. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatra Utara diduga memberikan cairan infus kedaluwarsa kepada pasiennya. Bahkan pasien itu masih balita.

Kejadian itu terekam kamera milik keluarga pasien. Bahkan videonya juga viral di linimasa media sosial. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (27/7/2021).

1. Infus kedaluwarsa diduga diberikan kepada pasien demam berdarah

foto hanya ilustrasi (Unsplash.com/Marcelo Leal)

Dalam video itu terlihat, seorang pasien berinisial AS tengah terbaring. Infus terpasang di tangannya. AS didiagnosa menderita penyakit demam berdarah.

Yang merekam video itu adalah ibu AS. Dia langsung memrotes perawat yang mengganti botol karena anaknya diberi cairan infus yang kedaluwarsa. Pada botol infus tertulis, masa berlaku berakhir pada Mei 2021.

“Keluarga tak terima. Infus itu kedaluwarsa sudah dua bulan,” kata paman pasien, Adam Tarigan melalui sambungan telepon, Kamis (29/7/2021).

2. Alasan perawat karena apotek yang terlambat buka

Foto hanya Iilustrasi. (Unsplash.com/olga_kononenko)

AS dirujuk ke rumah sakit itu pada Senin malam. AS kemudian dirawat inap. Saat perawat memasang infus, mulanya keluarga pasien tidak terlalu memberhatikan detail tanggal masa berlaku cairan infus. Soal tanggal kedaluwarsa itu baru diketahui saat sang ibu hendak mengganti popok AS.

“Ternyata sudah kedaluwarsa. Terus perawat dipanggil. Ditanya kenapa ini,” ungkap Adam.

Berdasarkan keterangan yang diperolehnya dari keluarga, saat itu sang perawat bilang bahwa apotek di wilayah itu bukanya selalu lama sehingga mereka terpaksa menggunakan stok yang masih ada di gudang.

“Anehnya, pas sudah ditegur ibunya, perawat ganti botol infus pakai yang baru. Ternyata ada yang belum kedaluwarsa,” ungkapnya.

3. Polisi masih lakukan penyelidikan

Ilustrasi TKP (IDN Times/Arief Rahmat)

Merasa tidak terima dengan pelayanan rumah sakit, keluarga melapor kepolsi. Mereka juga khawatir rumah sakit juga memperlakukan pasien yang lain dengan perbuatan serupa.

“Kami melapor bukan hanya karena tak terima, tetapi agar rumah sakit juga bisa memperbaiki pelayanan mereka,” beber Adam.

Kapolres Labuhanbatu, AKBP Deni Setiawan saat dikonfirmasi membenarkan laporan itu. Dia menyebut, saat ini pihaknya tengah menyelidiki kasus itu. “Masih diselidiki,” katanya.

Dia mengungkapkan, sejumlah saksi juga telah dimintai keterangan oleh polisi. Namun Deni enggan membeberkan lebih jauh soal perkembangan penanganan kasus ini. Dia berdalih, saat ini polisi masih melakukan penyelidikan. “Sudah ada yang diperiksa. Sabar dulu ya. Kita masih lidik,” pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us