Curhatan Bupati Dahlan, Batal Mundur hingga Suara Jokowi yang Anjlok

Bantah pengunduran diri karena ditekan menantu Presiden

Mandailing Natal, IDN Times - Surat pengunduran diri Bupati Mandailing Natal Dahlan Hasan Nasution tersebar di media sosial. Entah siapa yang menyebar hingga pengunduran diri itu menuai polemik.

Ada yang menganggap alasan Dahlan mundur karena suara Joko Widodo-Ma’ruf anjlok di daerah yang dipimpinnya sungguh tidak etis. Karena Dahlan adalah kepala daerah yang harusnya netral saat Pilkada.

Dahlan mengaku saat ini sedang sakit. Suaranya begitu parau saat berbicara saat di hubungi awak media. Pun begitu, Dahlan tetap menceritakan kenapa surat pengunduran diri itu dibuat.

1. Dahlan kecewa terhadap masyarakat yang seperti tak menghargai kerja Jokowi

Curhatan Bupati Dahlan, Batal Mundur hingga Suara Jokowi yang AnjlokIDN Times/Istimewa

Berkaca dari Pilpres 2014 lalu, Jokowi memang kalah telak dengan Prabowo. Jokowi yang saat itu berpasangan dengan Jusuf Kalla hanya mampu meraup suara 23,87 persen. Sedangkan Prabowo-Hatta Rajasa meraup 76,13 persen suara di Madina.

Pada pilkada kali ini sepertinya perolehan suara Jokowi-Ma’ruf tidak jauh berbeda di Madina. Sebagai kepala daerah Dahlan pun kecewa. Karena Jokowi sudah cukup banyak berbuat untuk kabupaten yang berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatra Barat tersebut.

“Kalau saya kan seorang pejuang saya, dan saya orang yang bisa menimbang mana baik dan mana yang  benar, saya lihat yang diperbuat pak presiden itu sudah benar. Dan termasuk berbagai bantuan pak presiden itu untuk madina cukup banyak,” kata Dahlan, Senin (22/4).  

“Kenapa tidak kita hargai, itu latar belakang nya,” imbuhnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Batalkan Pengunduran Diri Bupati Madina Lewat Telepon

2. Bantah pengunduran diri karena tekanan menantu Jokowi

Curhatan Bupati Dahlan, Batal Mundur hingga Suara Jokowi yang AnjlokIDN Times/Istimewa

Sempat beredar kabar jika pengunduran diri Dahlan sebagai Bupati karena tekanan dari pihak luar. Bahkan santer beredar jika tekanan itu datang dari Bobby Afif Nasution, menantu sang presiden.

Dahlan langsung membantahnya. Pengunduran diri itu karena kesadaran dirinya semata. Dia merasa kenapa kinerja Jokowi seolah tidak dihargai masyrakat.

“Tidak ada (ditekan). Saya orangnya tidak bisa ditekan-tekan, saya 37 tahun di kantor gubernur. Saya bukan dari swasta menjadi bupati. Saya orang nggak ada takut dengan siapapun. Saya jernih berpikir saya memakai akal pikiran saya, memakai kalbu saya karena saya tidak pernah takut siapapun kecuali pada Allah,” ungkapnya .

Dahlan juga tidak merasa jika pengunduran diri itu adalah bentuk pengkhianatan terhadap masyarakat yang sudah percaya kepadanya. Dia kembali membantah soal itu.

3. Fitnah yang masif jadi alasan Dahlan kenapa suara Jokowi anjlok di Madina

Curhatan Bupati Dahlan, Batal Mundur hingga Suara Jokowi yang Anjlokantarafoto.com

Dahlan mengatakan, fitnah yang merundung Joko Widodo begitu berpengaruh pada perolehan suara di Madina. Sehingga perolehannya begitu rendah.

Kata dia ada kelompok-kelompok yang diduga dengan sengaja terus menyudutkan Jokowi dengan segala tuduhan. Termasuk hoaks yang terus menyerang sang petahana. Namun dia tak mendetil betul fitnah-fitnah itu.

“Saya tdiak mau suudzon kepada siapa. Saya sedih pak presiden tetap disudutkan dari segi agama, sebagai penista agama,” tukasnya.

Kata Politisi Partai NasDem ini, pemerintah di era Jokowi selalu mendukung kegiatan beragama. Pembangunan rumah ibadah digenjot. Kegiatan agama tidak pernah dilarang.

“Adek Islam? Rukun Islam kan lima, pertama mengucap dua kalimat syahadat kan tidak ada dilarang negara ini mengucap kalimat syahadat. Kedua mendirikan salat, tidak ada dilarang malah pemerintah hadir memperbaiki berbagai rumah ibadah. Ketiga, Ramadan Puasa. Menentukan hari tanggal detik bulan puasa masuk pemerintah ada malah pemerintah aktif untuk mengajak. Bukan hanya muslim, nonmuslim juga diajak,  menghormati bulan ramadan itu. Berikutnya zakat, pemerintahan hadir, malah kendaraan pengurus zakat semuanya itu diurusin pemerintah,” urainya.

“Yang terakhir haji. Sampai yang kecil-kecilnya diurusi. Jadi agama mana yang dinista itu, sedikit-sedikit penista agama. Jadi di situ saya tidak menerima,” pungkasnya.

4. Edy Rahmayadi: Yang merasa tidak netral, tinggal siapa yang mau ikut Dahlan

Curhatan Bupati Dahlan, Batal Mundur hingga Suara Jokowi yang AnjlokIDN Times/Prayugo Utomo

Tampaknya Edy geram dengan langkah yang diambil Dahlan. Mantan Panglima Kostrad itu juga memberikan pernyataan menohok kepada para kepala daerah yang tidak netral dalam  Pemilu 2019 lalu.

“Yang merasa tidak-tidak netral itu, ya tinggal siapa yang mau ikut Dahlan, mundur mundur kalau gak netral,” tegasnya.

5. Jokowi tolak pengunduran diri Dahlan lewat telepon Bobby Nasution

Curhatan Bupati Dahlan, Batal Mundur hingga Suara Jokowi yang AnjlokInstagram/@jokowi

Minggu (21/4) malam, Marganti Batubara, Ketua DPRD Madina langsung menemui Dahlan. Dari pertemuan itu, Dahlan mengaku sudah ditelepon Presiden Joko Widodo. Namun Sang Presiden menghubungi melalui sambungan telepon Bobby Afif Nasution, menantunya. Pengunduran diri itu langsung ditolak.

“Jadi udah langsung semalam Pak Presiden menelepon, gak usah resah lagi, itu tidak diterima suratnya,” ungkap Marganti yang berasal dari fraksi Partai Hanura itu.

Menurut Marganti, Dahlan sudah berupaya semaksimal mungkin untuk memenangkan Jokowi. “Tapi itulah kita mau bagaimana lagi,” ungkapnya.

Baca Juga: Bupati Madina Mundur Karena Jokowi Kalah, Gubernur: Makanya Netral

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya