Sempat Dirawat, Remaja Korban Pembacokan di Medan Meninggal

Celurit disebut dokter menembus otak kanan dan kiri korban

Medan, IDN Times - Kasus pembacokan yang dilakukan 2 tersangka yang masih remaja berakhir tragis. Informasi terkini yang diperoleh IDN Times, korban pembacokan berinisial A telah meninggal dunia.

Sebelumnya, 2 tersangka AR (16) dan RA (19) telah ditangkap pihak kepolisian Medan Timur pada Rabu (05/06/2024) malam. Mereka diboyong beserta barang bukti berupa sebilah kelewang dan celurit yang masih melekat bercak darahnya.

1. Korban berinisial A yang kepalanya dibacok kini meninggal dunia

Sempat Dirawat, Remaja Korban Pembacokan di Medan MeninggalCelurit dan samurai yang digunakan pelaku membacok kepala musuhnya, tampak masih ada bercak darah (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Menurut keterangan Kapolsek Medan Timur, Kompol Briston Napitupulu, peristiwa berdarah ini disebabkan oleh adanya sakit hati. Imbas dari peristiwa ini, 2 orang dibacok yakni A dan YS. A mengalami luka berat di bagian kepalanya, sementara YS di bagian pinggangnya.

A dan YS segera dilarikan ke rumah sakit. Luka berat yang dialami A membuatnya kritis selama 3 hari. Namun, kepada IDN Times keluarga korban mengonfirmasi jika A telah meninggal dunia.

"Adik saya (A) meninggal hari Jumat tanggal 7 Juni kemarin, sekitar pukul 14.00 WIB," ujar Nurma Kakak kandung korban, Senin (10/06/2024).

A dimakamkan pada hari itu juga. Nurma menyebutkan jika pihak keluarga sudah mencoba memberikan yang terbaik pada perawatan adik kandungnya itu. 

"Tapi adik saya sepertinya sudah tidak kuat lagi, jadi dia memilih untuk pergi," lanjutnya.

2. Celurit menembus otak kanan dan kiri korban

Sempat Dirawat, Remaja Korban Pembacokan di Medan Meninggal2 orang remaja pelaku pembacokan ditangkap polisi (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Nurma menjelaskan saat dibawa ke Rumah Sakit, A sempat merespon. Sebelum pada akhirnya selama masa kritis adiknya itu sama sekali tidak sadarkan diri.

"Saat adik saya dipindahin ke RS Martena dan saat cerulitnya mau dicabut, dia masih merespon cuma tidak bisa bicara, hanya mengerang saja. Saat dipindahkan ke ruang ICU dia sudah tidak sadar sama sekali," kata Nurma.

Dirinya melanjutkan jika A tidak sempat dioperasi karena terlalu berisiko. Apalagi keadaan keadaan adiknya tersebut cukup parah. 

"Cerulitnya nembus dari otak kanan ke otak kirinya, saraf besar yang ada di kepalanya juga rusak. Kata dokter pas hari Kamis kemarin adik saya sudah mati batang otaknya. Dia tidak bisa bernapas kalau tanpa bantuan alat, jadi adik saya kemungkinan bisa bangun cuma 1 persen," bebernya.

3. Keluarga berharap pelaku diadili dengan setimpal

Sempat Dirawat, Remaja Korban Pembacokan di Medan Meninggalsuasana rumah duka korban pembacokan (dok.Nurma)

Kepada IDN Times Nurma mengatakan jika pihak keluarga yang tinggal di Jalan Setia Jadi no. 48 itu sudah ikhlas atas kepergian adiknya. Namun ia mengatakan jika hukum harus tetap berjalan.

"Saya harap pelaku yang satunya segera ditangkap, biar tiga-tiganya bisa diadili dan mereka mendapatkan hukuman setimpal. Kami percayakan sepenuhnya kepada polisi, semoga adik saya bisa dapat keadilan dan pelaku tetap dihukum walaupun yang membunuh adik saya masih di bawah umur," pungkasnya.

Baca Juga: Tim Sepak Bola Putra Sumut Bertolak TC ke Jawa, Ini 25 Nama Pemainnya

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya