Saingan dengan Wabup Simalungun, Sekda: Kami Sama Ingin Jadi Bupati

Siapkan pengunduran diri dari ASN 2020 nanti

Simalungun, IDN Times- Menjelang pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan berlangsung di tahun 2020, Sekretaris Daerah  (Sekda) Pemerintah Kabupaten  (Pemkab) Simalungun, Gidion Purba segera akan mengundurkan diri dari jabatannya dan dari statusnya Aparatur Sipil Negara (ASN).

Sikap ini diambil sesuai dengan rencananya maju sebagai bakal calon kepala daerah. Gidion Purba kini sudah mengikuti persyaratan dari tahapan yang ditetapkan sejumlah partai politik.

Salah satunya, Gidion Purba sudah mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon bupati ke Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Simalungun.

Gidion menegaskan, dirinya juga sudah siap mundur dan saat telah menyiapkan berkas. "Waktunya mundur, saya siap mundur. Rencananya April 2020, saat didaftarkan ke KPU," katanya

1. Gidion Purba sudah mengikuti tahapan dari Parpol

Saingan dengan Wabup Simalungun, Sekda: Kami Sama Ingin Jadi BupatiDok.IDN Times/istimewa

Sebagaimana diketahui, Gidion Purba hadir di Sekretariat DPC PDIP, Jalan Asahan, Komplek Griya, Simalungun, didampingi ratusan simpatisannya yang didominasi kaum ibu. Simpatisannya datang mengenakan pakaian berwarna merah, menyeragamkan dengan partai yang dipimpin Megawati Soekarno Putri. Bahkan, ada pula yang mengenakan pakaian adat, seperti Karo, Simalungun, dan Jawa.

Sesuai ketentuan di partai berlambang banteng tersebut, Gidion Purba sudah mengikuti tahap wawacara serta fit and proper test yang berlangsung sekitar 2 jam. Setelah selesai, Gidion Purba mengaku dirinya telah menjawab dengan lugas seluruh pertanyaan dari tim penjaringan partai. Oleh sebab itu, Gidion berharap, PDIP bisa mengusungnya.

2. Gidion Purba sudah terlanjur jatuh cinta dengan PDIP

Saingan dengan Wabup Simalungun, Sekda: Kami Sama Ingin Jadi BupatiDok.IDN Times/istimewa

Gidion Purba menuturkan, dirinya sudah lama mencintai PDIP. Itulah alasan dirinya memilih PDIP sebagai partai pengusung dalam Pilkada 2020. "PDIP dari dulu sudah di hati saya. Walaupun saya PNS, saya sudah mengamati beberapa partai. Semua partai tujuannya baik. Tapi, ada benang merah yang tak bisa saya ceritakan kenapa saya jatuh cinta kepada PDIP," jelasnya.

Gidion melanjutkan, sesuai Undang-Undang (UU), partai yang mengusung satu bakal calon bupati harus memiliki 10 kursi di DPRD. Oleh sebab itu, kata Gidion, dirinya masih melakukan komunikasi politik dengan partai lain. "Saya juga mendekati partai lain yang memiliki minimal 2 kursi di DPRD. Saya mendekati Golkar, Hanura, Nasdem, Partai Berkarya, dan PKS," bebernya.

Soal sosok wakil yang mendampinginya, Gidion menyerahkan hal itu kepada partai. "Saya menghormati usulan partai. Kriteria nya pasti yang beragama Islam. Karena saya Kristen. Komposisi penduduk di Simalungun mengatakan begitu. Harus ada keseimbangan," jelas Gidion.

3. Sekda siap bersaing dengan Wakil Bupati Simalungun

Saingan dengan Wabup Simalungun, Sekda: Kami Sama Ingin Jadi BupatiDok.IDN Times/istimewa

Disinggung mengenai Wakil Bupati Simalungun Amran Sinaga yang menjadi pesaingnya, Gidion tak ambil pusing. "Kita baik-baik saja. Pak Amran Wakil Bupati, saya Sekda. Kami menjalankan tugas masing-masing. Kami sering berkomunikasi. Tapi, khusus untuk pencalonan bupati, kami punya visi yang sama. Sama-sama ingin jadi Bupati," paparnya.

Gidion mengklaim, dirinya didukung semua etnis dan lintas agama di Simalungun. "Kehadiran (simpatisan) ini spontanitas. Saya didukung semua etnis yang ada di Simalungun. Ini wujud dukungan lintas agama dan etnis. Saya tidak ada meminta mereka datang. Mereka tahu saya mendaftar, jadi mereka datang. Saya juga pasti didukung Pak Bupati (JR Saragih)," terangnya.

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya