5 Fakta Elipitua Siregar, Atlet MMA yang Bunuh Abang Kandung di Taput

Medan, IDN Times- Karier Elipitua Siregar di ajang Mix Martial Arts (MMA) harus pupus. Kasus pembunuhan yang terjadi 15 Oktober 2022 lalu di Tapanuli Utara membuatnya harus mendekam di tahanan. Dia didakwa membunuh abang kandungnya, Marganti Siregar dan baru saja menjalani sidang di Pengadilan Tapanuli Utara.
Elipitua sempat menjalani karier singkat di MMA dan dijuluki Magicians. Berikut sederet fakta tentang Elipitua Siregar yang dirangkum IDN Times.
1. Elipitua atlet asli Tapanuli Utara yang mengawali karier di gulat
Elipitua saat ini berusia 26 tahun. Pria kelahiran 26 April 1996 merupakan pemuda asli Tapanuli Utara. Dia anak bungsu dari 9 bersaudara.
Sejak kecil dia disebut sering berkelahi. Elipitua kemudian merantau ke Jakarta. Kebetulan sang paman adalah pelatih gulat. Ia akhirnya masuk atlet gulat Ragunan Jakarta.
Tak sia-sia Elipitua pernah meraih medali perunggu di PON 2016. Namun Elipitua memerkuat DKI Jakarta.
2. Awal karier di MMA
Kemudian tahun 2018, Elipitua pindah cabang olahraga. Dia bergabung dengan Bali MMA. Di sini dia belajar dan akhirnya debut di Oktagon One Championship. Ini merupakan panggung pertarungan atlet MMA selain UFC dan banyak diikuti petarung Asia. Debutnya menghadapi Dodi Mardian berhasil dimenangkannya.
Dari situ Elipitua pun mendapat penghasilan yang lumayan hingga bisa membantu keluarganya di Taput. Apalagi sang ayah sudah meninggal.
Baca Juga: Final Road to UFC, Jeka Saragih akan Kembali Dilatih di Amerika
3. Bertemu sang legenda MMA, Khabib Nurmagomedov.
Elipitua sangat mengidolai Khabib Nurmagomedov, legenda UFC yang baru saja pensiun. Elipitua pernah bertemu langsung sang idola dan berfoto. Hal ini saat bertarung di ajang One Championship di Singapura 2022.
4. Koleksi 5 kemenangan dan 2 kali kalah di One Championship
Rekor kemenangan Elipitua saat ini cukup baik. Dia mengoleksi 5 kemenangan. Termasuk menumbangkan wakil Filipina, Robin Catalan pada Mei 2022.
Selain itu Elipitua juga pernah kalah dari petarung asal Jepang, Senzo Ikeda lewat TKO.
5. Kasus pembunuhan yang menjeratnya
Namun sayang karier Elipitua terhenti karena kasus pembunuhan yang menjeratnya terjadi di kampung halamannya pada 15 Oktober. Elipitua didakwa membunuh abang kandungnya dan menjalani sidang di Pengadilan Negeri Tarutung.
Kronologi kejadian terjadi di Desa Silali Toruan, Kecamatan Muara, Taput. Korban mendatangi Elipitua yang sedang duduk di depan rumah orangtuanya. Saat itu Elipitua kesal karena diduga ada perbuatan sang abang kepada Ibunya yang membuatnya marah. Elipitua sangat menyayangi sang Ibu.
Sang abang kesal dan mendorongnya hingga terdakwa jatuh. Amarah Elipitua lalu muncul dan mengambil gagang kapak hingga memukulkan ke kepala abangnya. Kemudian korban memukuli korban ke arah punggung dan kepalanya bertubi-tubi hingga korban mengeluarkan darah. Usai memukuli abangnya, Elipitua menemui Ibunya.
Pelaku dijerat pasal 338 kita undang-undang hukum pidana subsider pasal 351 ayat 3 UU hukum pidana.
Baca Juga: Orangutan Evakuasi dari Karo Mati, Ada Luka Kekerasan Fisik