Mengenal Rahmat Fadillah Pohan, Dirut Bank Sumut yang Baru Dicopot

Rahmat sudah berkarir di dunia perbankan sejak 1990

Direktur Utama Bank Sumut Rahmat Fadillah Pohan dicopot dari jabatannya oleh Gubernur Edy Rahmayadi, Kamis (5/1/2023). Pencopotan ini sebagai buntut dari pemeriksaan inspektorat terhadap Rahmat.

Padahal Rahmat Fadillah baru menjabat sebagai Dirut baru satu tahun tiga bulan. Ia diangkat sebagai Direktur Utama Bank Sumut berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 10 September 2021. Ia menggantikan Muchammad Budi Utomo yang meninggal 15 April 2021.

Padahal banyak kebijakan populis yang dilahirkannya. Salah satunya, soal rencana penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) Bank Sumut. Perseroan menargetkan sebanyak 5 miliar lembar saham dengan total nilai sebesar Rp1 triliun dari IPO Bank Sumut.

Seperti apa perjalanan karir Rahmat Fadillah Pohan, yuk simak:

Baca Juga: Kampung Sei Minyak yang 22 Tahun Tak Dialiri Listrik Masuk TNGL

1. Pertama kali bekerja di Danamon sebagai Accounting Staff

Mengenal Rahmat Fadillah Pohan, Dirut Bank Sumut yang Baru DicopotRahmat Fadillah Pohan (Dok. Bank Sumut)

 Rahmat Fadillah Pohan, lahir di Sibolga, 5 Agustus 1966.  Ia menempuh pendidikan strata satunya dari Fakultas Akuntansi STIE Nusa Bangsa Medan pada tahun 1988.

Pada Juli 1990, ia memulai karirnya di dunia perbankan, yaitu bekerja di di PT Bank Danamon. Kala itu ia bekerja sebagai Accounting Staff of Binjai Supporting Branch.

Kemudian menjabat Head of Branch Accounting Medan Iskandar Muda (1991-1995) dan Head of Accounting Region VI Sumatra in Medan (1995-2000).

Sembari mengabdi, ia juga meng-up grade pendidikannya dengan mengenyam pendidikan di STIE Nusa Banga Medan pada 1995 dengan gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi.

Selain itu, dia juga mengenyam pelatihan internasional di INSEAD Campus Singapore pada 2011 dan Institute Australia Management tahun 2003.

2. Menduduki jabatan strategis di Danamon

Mengenal Rahmat Fadillah Pohan, Dirut Bank Sumut yang Baru DicopotRahmat Fadillah Pohan (Dok. Bank Sumut)

Dengan pendidikan yang mumpuni dan pengalaman yang cukup lama di Danamon, akhirnya ia menduduki sejumlah jabatan penting.

Ia pernah menjadi Koordinator Proyek Integrasi Sistem (2000-2001), Kepala Kanwil Jawa Timur di Surabaya (2002-2003), Kepala Divisi Pengawasan Cabang (2003-2004), dan Kepala Divisi SDM (2004-2006)

Ia kemudian menjabat Kepala Divisi Bisnis Support dan Syariah (2007-2009), Kepala Divisi Pembayaran dan Transaksi Syariah (2009), Kepala Divisi Pembayaran dan Bisnis Support (2010).

Rahmat juga pernah mengisi Kepala Divisi Pusat Pembayaran (2010-2015), Kepala Divisi Pembayaran dan Pelayanan Bank (2016-2018). dan menjabat Kepala Divisi Pengawasan Operasional Kantor Pusat (2018–2019).

Dengan pengalaman hampir 20 tahun di Danamon, akhirnya Rahmat mencoba berkarir Bank Sumut. 

Pada 29 Agustus 2019, ia diangkat menjadi Direktur Operasional Bank Sumut mendampingi Dirut Muchammad Budi Utomo.

Namun, Budi Utomo meninggal dunia pada 15 April 2021. Penyebab meninggalnya Dirut Bank Sumut dikarenakan kelelahan dan sesak napas.

Pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) tanggal 10 September 2021, Rahmat terpilih sebagai Direktur Utama.

3. Bank Sumut baru mengumumkan langkah untuk melantai di bursa dengan mengincar dana senilai Rp1,49 triliun

Mengenal Rahmat Fadillah Pohan, Dirut Bank Sumut yang Baru DicopotKantor pusat Bank Sumut (banksumut.co.id)

Usai terpilih sebagai Dirut Bank Sumut kala itu, Rahmat Fadillah Pohan menyebutkan, fokus utama kerjanya adalah meningkatkan digitalisasi untuk memberikan nilai tambah bagi Bank Sumut sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat.

Apalagi pemegang saham sudah menyetujui penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) Bank Sumut. Rahmat menjelaskan, perseroan menargetkan sebanyak 5 miliar lembar saham dengan total nilai sebesar Rp1 triliun dari IPO Bank Sumut.

Dana IPO tersebut akan dipergunakan untuk peningkatan permodalan, infrastruktur dan informasi dan teknologi PT Bank Sumut.

Setelah berbagai upaya, akhirnya Bank Sumut mengumumkan langkah untuk melantai di bursa dengan mengincar dana senilai Rp1,49 triliun. Bank akan menawarkan 2,93 miliar lembar saham seri B dengan nominal Rp250.

Aksi tersebut diperkirakan berlangsung pada Februari mendatang. Dalam prospektus yang diterbitkan di Bisnis Indonesia pada Kamis (5/1) harga pelaksanaan IPO ditetapkan dalam rentang Rp350 hingga Rp510 per lembar. Dengan penawaran ini, maka sebanyak-banyaknya perusahaan akan meraup dana sebesar Rp1,49 triliun.

Aksi korporasi ini telah memperoleh pernyataan praefektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melaksanakan IPO. Persetujuan awal ini didapatkan pada 3 Januari 2023.

Selain itu, Bank Sumut juga telah mendapatkan penjaminan pelaksanaan emisi efek dari 4 perusahaan sekuritas, yakni PT Aldiracita Sekuritas Indonesia, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT RHB Sekuritas Indonesia, dan PT UOB Kay Hian Sekuritas.

Namun sayang, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mencopot Rahmat dari jabatannya kemarin.

Pencopotan ini kata Edy buntut dari pemeriksaan inspektorat terhadap Rahmat.

"Sedang dicek dan dipelajari, oleh Inspektorat, OJK. Semua tim yang ikut turut. Saat ini, beliau dinonaktifkan dari jabatannya," kata Gubernur Edy.

Mengisi sementara jabatan, Direktur Pemasaran Bank Sumut Hadi Sucipto ditunjuk menjadi Pelaksana Tugas Dirut. Nantinya secara defenitif, direktur akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan digelar dalam waktu dekat.

Baca Juga: Hendak Melantai di Bursa, Dirut Bank Sumut Malah Dicopot

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya