Mengenal Pabuat Boru Marhabuatan, Upacara Adat Kawin Batak Angkola

Batak Angkola punya upacara adat yang berbeda

Upacara adat perkawinan Batak Angkola ternyata memiliki prosedur dan caranya sendiri, sampai kedua mempelai dapat benar-benar dikatakan sah.

Upacara adat yang dilakukan masih berkaitan dengan tradisi masa lampau yang memiliki aturan-aturan tertentu. 

Yuk simak:

1. Diadakannya Pesta

Mengenal Pabuat Boru Marhabuatan, Upacara Adat Kawin Batak Angkolahitabatak.com

Menurut Sutan Soripada Mulia Harahap, dahulu kala ketika pernikahan akan dimulai, rakyat juga ikut bersukacita. Pesta akan digelar selama tujuh hari tujuh malam berturut-turut. Hewan-hewan kurban akan disembelih, setidaknya satu sapi, kambing, atau kerbau, jenisnya tidak masalah. 

Orang tua pengantin perempuan yang menjalankan tradisi ini merasa bersyukur dan bahagia, tentu karena anak gadisnya akan memasuki jenjang baru, menjadi milik suaminya kelak. Pesta untuk upacara adat perkawinan Batak Angkola dilakukan di pelataran mempelai perempuan. 

Baca Juga: 5 Cerita Rakyat dari Kepulauan Riau, Ada Putri Pandan Berduri

2. Keberangkatan dilakukan dengan tiga cara

Mengenal Pabuat Boru Marhabuatan, Upacara Adat Kawin Batak Angkolahttps://thebridedept.com/pernikahan-perpaduan-adat-mandailin

Menurutnya pula, seorang gadis Batak Angkola yang akan dinikahkan harus diberangkatkan atau sebagainya dibuat dengan tiga cara. Pertama, mangalua atau kawin lari, dipabuat (dilepas melalui horja berukuran kecil atau sedang), dan marka buatan (memakai horja berukuran besar). 

Perhelatan yang dilakukan termasuk jarang atau langka. Menurutnya sendiri, proses ini dapat memakan waktu hingga tiga hari dan tiga malam. Beliau sudah campur tangan selama tiga kali.

Hari pertama tiba. Tepat pada pukul sembilan pagi, gong atau doa akan dipukul sebagai tanda bahwa acara dimulai. Pengurus akan singgah di sebuah singgasana bernama amak lapis tujuh. Juru bicara nantinya dijuluki sebagai rangkaian nama pande. 

Pembukaan acara juga disebut sebagai onang-onang. Setelahnya, musyawarah besar akan dimulai, tajuknya adalah martahi godang. Ayah dari pengantin perempuan akan menyerahkan sepenuhnya acara kepada penyelenggara, sebutannya dalihan natolu. Kerabat boleh dijadikan sebagai saksi atau ikut ambil bagian.

3. Mangampar Ruji

Mengenal Pabuat Boru Marhabuatan, Upacara Adat Kawin Batak AngkolaIDN Times/Fadli Syahputra

Mangampar Ruji adalah sebuah sidang dari horja yang dilakukan. Agenda ini merupakan kewajiban utama mempelai laki-laki jika ingin meminang pihak wanita. Selanjutnya, akan dilakukan pengesahan atas status perkawinan yang dilihat dari sisi adat. Inti dari upacara adat ini adalah diberikannya hak untuk berbicara. 

Jambar marhata-hata bagi setiap pihak yang datang, berbicara dalam dialog maupun monolog. Masing-masing pihak biasanya akan menyampaikan tujuannya dengan bahasa Andung yang bernilai sastra. 

Anggota DPRD akan bertindak sebagai suhut sihabolonan, didampingi dengan camat dan kerabat yang masih seketurunan. Acara besar tersebut akan dilanjutkan pada forum komunikasi antar lembaga daerah Tapanuli Selatan. Upacara adat Mangampar Ruji akan dimulai ketika semua pihak hadir. 

Horang kaya akan memastikan pihak yang datang menempati kursi masing-masing. Acara dibuka dengan juru bicara, berkata bahwa tuan rumah telah kedatangan tamu. Selanjutnya, tuan rumah akan melakukan sembah sirih dan membuka kata, kemudian pihak suhud dan kerabat akan melanjutkannya. Kata-kata pembuka akan direspon oleh pengurus pesta. 

4. Marsitogol

Mengenal Pabuat Boru Marhabuatan, Upacara Adat Kawin Batak AngkolaInstagram/tobanauliphotography

Marsitogol adalah nasihat yang diberikan mempelai. Misalnya, bope na bia hansit na dilala ho ulang di patidahonyang artinya adalah walau bagaimana sakit atau sedihnya, janganlah dilanjutkan. Marsitogol ini sebenarnya dapat digunakan saat kematian atau kelahiran seorang bayi. 

Namun, pada perkawinan, bahasanya akan sedikit berbeda dan disampaikan secara lisan. Demikianlah upacara adat perkawinan Batak Angkola juga dilaksanakan menurut bahasa daerah.

Juru bicara dan pengurus upacara adat perkawinan Batak Angkola akan memberikan arahan yang sesuai dan tidak hanya ikut menyaksikan. Setiap kosakata dari Bahasa Marsitogol yang diucapkan memiliki arti bermakna dan akan menuntun pengantin menuju jalan yang benar.

Baca Juga: Cerita Rakyat Batak Angkola yang Banyak Dikenal Masyarakat

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya