Kronologi Pembunuhan Karyawati Bank Mandiri Syariah Santi Devi Malau

Pelaku suami istri baru berusia 20 tahun dan 18 tahun

Tapanuli Tengah, IDN Times - Pasangan suami istri DP dan NN nekat membunuh Santi Devi Malau (25), karyawati Bank Syariah Mandiri Pandan, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.

Keduanya ditangkap setelah melarikan diri ke Kota Medan.

"Motifnya karena desakan ekonomi," kata Kapolres Tapteng, AKBP Sukamat saat menggelar konferensi pers di Mapolres Tapteng, Rabu (19/6).

Berikut kronologi pembunuhan menurut pengakuan pelaku DP.

1. Awalnya berniat mengikat istrinya dengan tali jemuran

Kronologi Pembunuhan Karyawati Bank Mandiri Syariah Santi Devi MalauIDN Times/Hendra Simanjuntak

Dikatakan DP, sebelum ke kos korban, ia sempat berantam dengan istrinya, NN (18).

"Malam itu saya berantam dengan isteri saya. Isteri saya datang ke warnet marah-marah menyuruh saya pulang. Setibanya di rumah kos, isteri saya masih tetap marah-marah dan membawa gunting, sehingga timbul niat saya untuk mengikat istri saya dengan tali nilon. Saya pun mengambil tali nilon dari jemuran yang ada di depan kos," kata pelaku yang masih berusia 20 tahun ini.

Baca Juga: Suami Istri Membunuh Karyawati Bank Syariah karena Alasan Ini

2. Santi hanya punya uang 22 Ribu dan bilang akan ke ATM untuk mengambil uang

Kronologi Pembunuhan Karyawati Bank Mandiri Syariah Santi Devi MalauIDN Times/Hendra Simanjuntak

Setelah itu, lanjut DP, ia masuk ke kosan dan mendapati istrinya tidak ada lagi di dalam kamar. Karena istri pelaku tidak ada di kamar, DP pergi ke rumah korban yang jaraknya hanya berselang satu kamar. Iapun mengetuk pintu kamar korban dan sedikit membuka pintu sembari mengatakan mau minjam uang Rp 200 ribu untuk ongkos ke Medan.

"Saya langsung masuk ke dalam kamarnya, lalu korban menjawab bahwa ia tidak punya uang Rp 200 ribu, yang ada hanya Rp 22.000. Korban pun sempat menawarkan agar ia mengambil uang dulu ke ATM. Saya curiga dia mau lari karena tidak mungkin seorang pegawai bank tidak punya uang Rp 200 ribu di kantong," ungkapnya.

3. Santi dicekik dan diseret ke kamar mandi

Kronologi Pembunuhan Karyawati Bank Mandiri Syariah Santi Devi MalauIDN Times/Hendra Simanjuntak

Saat hendak pergi, DP langsung mencekik leher Santi. Karena Santi melawan dan menjerit, pelaku menyeretnya ke kamar mandi dan membenturkan kepalanya ke dinding kamar mandi dan kloset.

 

4. Tali jemuran untuk mengikat istri digunakan untuk menjerat leher Santi

Kronologi Pembunuhan Karyawati Bank Mandiri Syariah Santi Devi MalauDok. IDN Times/IStimewa

Karena masih meronta, DP kemudian menjerat leher Ssanti dengan tali nilon yang diambilnya dari jemuran. Tali nilon yang berwarna hijau tersebut dimaksudkan untuk mengikat istrinya.

"Saat itu korban belum meninggal walaupun sudah saya jerat lehernya. Karena saya semakin kalut, akhirnya saya bekap mulutnya dengan kain sampai dia meninggal. Sesudah itu baru saya lari," kata pria asal Belawan itu.

5. Iphone 6 Santi diambil dan dijual Rp400 ribu

Kronologi Pembunuhan Karyawati Bank Mandiri Syariah Santi Devi MalauDok.IDN Times/istimewa

Setelah membunuh Santi, DP dan istrinya pergi ke Sibolga untuk menjual ponsel Iphone 6 milik korban. Dengan bermodalkan uang Rp 400 ribu dari hasil penjualan ponsel itu, pasutri ini kabur ke Medan.

Selasa (18/6) DP dan NN diringkus di Kota Medan.

Penadah ponsel korban saat ini juga sudah diamankan polisi di Mapolsek Pandan.

Baca Juga: Pembunuh Karyawati Bank Mandiri Syariah Ternyata Pasangan Suami Istri

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya