Warga Medan Keluhkan Listrik dan Air Padam Sudah 12 Jam saat Banjir
Medan, IDN Times - Kota Medan saat ini masih dikepung banjir, dari ketinggian 50 cm hingga 200 cm. Akibatnya, listrik dan air padam sejak hampir 12 jam lamanya.
Salah satu warga bernama Umi warga jalan Kejaksaan, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah mengakui tidak dapat beraktivitas karena listrik dan air padam.
"Air udah masuk ke rumah-rumah, jadi mungkin kena listrik terus wayar-wayarnya itu mati," kata Umi pada IDN Times, Kamis (27/11/2025).
Dijelaskannya juga selama mati air dan listrik, masyarakat disekitaran membeli makan diluar.
"Kami beli makan. Ada juga orang berhenti mobil kasih makan kayak nasi bungkus. Tapi, kalau kita spesial dijembatan itu nunggu gak mungkin juga lah. Bagi yang gak mau nunggu ya belilah sendiri," jelasnya.
Jembatan dimaksud Umi adalah jembatan yang berada di jalan Kejaksaan Kota Medan.
"Rumah kami udah retak-retak semuanya dihantam air yang masuk kerumah," ujarnya.
Menurutnya, banjir ini merupakan banjir yang paling tinggi debet air masuk kerumah atau lokasi tempat tinggalnya.
"Sebagian barang diangkat, sebagian barang gak tekejar lagi. Kayak kompor dan mesin cuci. Tadi rumah ditinggal dikunci jadi gak hanyut," tuturnya.
Sementara itu, untuk dapur umum diakui telah tersedia, tapi tidak dapat beroperasi karena lampu dan air padam.
"Biasa ada dapur umum, tapi karena gak ada yang bisa datang untuk hidupkan air. Gak mungkin kita pakai air hujan kita masak. Bantuan cuma nasi bungkus dari masyarakat yang melintas tadi," ungkap Umi.
Saat ini sejumlah masyarakat disekitaran masih mengungsi ke salah satu tempat sekolah (SD) terdekat disebelah kantor KPU Kota Medan.
Dia berharap, listrik dan air cepat hidup untuk melakukan aktivitas kembali serta ada dapur umum dan evakuasi secepatnya.
Diketahui, banjir yang berdampak pada di 19 Kecamatan Kota Medan terkecuali di Medan Area dan Medan Perjuangan.
