Turun ke Langkat, Chiki Fawzi: Banyak yang Bingung Kehilangan Rumahnya

- Banyak warga kekurangan makanan dan sanitasi karena rumah terendam banjir.
- Chiki mengajak influencer lain untuk peduli dan menyiarkan kabar bencana banjir di Sumatra.
- Pemerintah diharap lebih siap mitigasi bencana dan melakukan pembenahan tata kelola lingkungan.
Medan, IDN Times- Kondisi Chiki Fawzi membagikan pengalaman emosionalnya setelah terjun langsung membantu korban banjir di Tanjung Pura, Langkat, Sumatra Utara. Chiki turun bareng tim Disaster Management Centre (DMC) Dompet Dhuafa.
Putri Ikang Fawzi dan almarumah Marissa Haque mengaku sedih melihat warga yang serba kekurangan dan masih bertahan di titik-titik lebih tinggi karena rumah mereka terendam banjir.
Suara Chiki bergetar menahan tangis saat menceritakan kondisi warga yang ia temui di salah satu lokasi yang parah terdampak itu. Untuk mencapai lokasi, ia dan tim Dompet Dhuafa bahkan harus menumpang truk karena akses jalan masih tergenang.
"Parah banget (kondisi di lokasi), saya melihat dampaknya di Tanjung Pura, Langkat. Air belum begitu surut meski sudah hari ketujuh. Mereka masih bertahan untuk tinggal di tempat yang paling tinggi, seperti masjid," ujar Chiki saat konferensi pers keberangkatan bantuan Dompet Dhuafa dari Medan, Rabu, 3 Desember 2025.
1. Banyak warga yang masih bingung

Chiki ini mengatakan ikut tim, karena itu sebagai bentuk kepedulian mendasar seorang manusia. "Saya banyak ketemu ibu dan anak-anak. Bagaimana mereka bingung rumah tenggelam, bingung, karena mata pencaharian tenggelam," jelasnya.
Ia menuturkan bahwa warga sangat membutuhkan makanan hangat cepat saji."Warga banyak dapat mi tapi bingung masaknya karena rumah tenggelam. Makanan hangat siap saji paling dibutuhkan selain sanitasi," jelasnya.
2.Ajak influencer lain untuk peduli dan menyiarkan kabar soal bencana

Chiki sekaligus mengajak para influencer agar ikut menguatkan isu kemanusiaan terkait bencana banjir di Sumatra. Ia menambahkan, masyarakat yang tidak terdampak pun dapat berperan dengan terus membagikan informasi dan berdonasi.
"Saya mengajak teman-teman kreator dan publik figur untuk ikut meramaikan isu ini. Ayo kita sama-sama bantu. Semakin banyak yang peduli, semakin cepat masyarakat bangkit. Kita harus share, jangan abai, orang Indonesia insyaAllah masyarakatnya baik," tegasnya.
Chiki menilai apa yang ia lakukan di media sosial adalah bagian kecil dari peran seorang public figure.
"Sebagai public figure, apa yang saya lakukan di media sosial adalah seminim-minim tindakan dan bentuk hati manusia yang difungsikan dengan baik," katanya.
Ia berharap isu bencana bisa menggeser dominasi isu selebriti yang tidak penting."Saya berharap awareness yang saya posting bisa melembutkan hati teman-teman dan bisa berkontribusi. Bantu memberitakan ini agar mengalahkan berita perselingkuhan," tandasnya.
3. Pemerintah diharap lebih siap mitigasi bencana

Chiki termasuk yang cukup vokal mengangkat isu ini di media sosial. Ia juga tidak segan mengkritik pemerintah, yang menurutnya memiliki andil dalam kerusakan ekologis pemicu banjir.
"Ini sebenarnya bencana alam dari dari ekologis yang dinodai. Dengan hadirnya saya bersuara di medsos, bisa menaikkan awarness, menarik perhatian terhadap bencana ini," jelasnya.
Chiki juga menyebut masih banyak lokasi banjir yang belum terjamah bantuan. Ia berharap pemerintah benar-benar belajar dari bencana ini dan melakukan pembenahan tata kelola lingkungan."Saya enggak tahu kenapa pemerintah belum buat statua bencana nasional, jadi kita mengagungkan di medsos agar berita yang lain tenggelam dengan berita ini," ujarnya.
"Semoga pemerintahan bisa lebih baik, memitigasi bencana, jangan sudah terjadi baru turun. Lebih baik buat kebijakan untuk mencegah, pembalakan hutannya, sebaiknya jajaran di atas belajar dari pengalaman ini, karena lagi-lagi yang dirugikan maysrakat," tuturnya.


















