Tolak UU TNI, Massa di Medan Pasang Lilin hingga 'Nge-prank' Polisi

Medan, IDN Times – Aksi unjuk rasa menolak Undang-undang TNI berlangsung hingga malam di Kota Medan, Rabu (26/3/2025). Massa sempat menggelar buka puasa bersama di tengah unjuk rasa yang di gelar di depan gedung DPRD Sumatra Utara.
Massa yang mengatasnamakan diri dari Aliansi Mahasiswa Sumut Bergerak juga menggelar aksi menyalakan lilin. Aksi pasang lilin ini sebagai simbol duka terhadap disahkannya Undang-undang TNI di tengah masifnya penolakan publik. Selain itu, pemasangan lilin ini sebagai bentuk kecaman terhadap berbagai aksi kekerasan yang dilakukan aparat terhadap massa di berbagai daerah.
Mass sudah berkumpul sejak pukul 14.00 WIB. Orasi demi orasi disampaikan di depan gerbang gedung wakil rakyat. Namun hingga petang, tidak satu pun anggota DPRD Sumut yang menemui massa.
1. Armada meriam air polisi kena 'prank' massa

Usai berbuka puasa, sekitar pukul 19.00 WIB, unjuk rasa kembali memanas. Setelah sebelumnya, massa sempat terlibat ketegangan dengan polisi yang berjaga.
Massa kemudian memasang spanduk besar bertuliskan ‘Kembalikan TNI ke Barak’ di gerbang DPRD Sumut. Massa kemudian membuat api di hadapan poster itu. Sesaat kemudian, armada pengeras suara milik kepolisian menyala.
“Waktu menyampaikan aspirasi sudah habis. Adik-adik dipersilahkan untuk membubarkan diri,” ujar petugas kepolisian dari pengeras suara.
Massa menolak bubar. Pengunjuk rasa yang berjumlah puluhan orang itu melanjutkan orasinya.
Sejurus kemudian, komando dari pengeras suara polisi meminta armada meriam air (water cannon) maju ke arah massa. Dua unit armada meriam air ke luar dari gerbang tengah DPRD Sumut ke arah jalan Imam Bonjol. Suara dari pengeras suara polisi memperingatkan massa. Meminta massa untuk bubar sambil memberikan aba-aba hitungan.
Bukannya bubar, massa merapatkan diri. Sejumlah polisi pun maju ke arah massa. Mereka meminta massa membubarkan diri. Namun massa menolak. Mereka tetap berorasi dan memarkirkan mobil komando di tengah jalan.
Seolah mau mengadapi water canon, mobil massa yang semula diam, perlahan bergerak ke perempatan Jalan Imam Bonjol – Perdana. Sembari itu, beberapa massa terlihat berdiskusi dengan aparat kepolisian. Mobil pengeras suara tetap menginstruksikan massa untuk membubarkan diri.
2. Polisi diajak massa berkeliling

Meski berhadapan dengan dua water canon, massa tetap menolak bubar. Mereka malah tetap berorasi. Polisi tetap memaksa massa bubar. Massa malah berkeliling kawasan jalan lingkar Lapangan Benteng. Jumlah massa yang puluhan ditambah mobil komando digiring armada milik kepolisian.
Di perempatan Jalan Perdana – Imam Bonjol, Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan tiba. Massa semula mendatangi Gidion. Namun sesaat kemudian, Gidion ditinggalkan massa.
Massa yang didominasi mahasiswa meneruskan long march hingga ke Jalan Pengadilan. Sambil memutar beberapa lagu, massa sempat terhenti di depan Markas Kodim 02/01 BS. Hanya sebentar, massa kembali berjalan. Di pertigaan Jalan Kapten Maulana Lubis – Imam Bonjol, massa hendak berbelok kembali ke DPRD Sumut. Namun polisi mencegahnya.
Massa pun terlibat negosiasi alot dengan beberapa polisi. Hingga akhirnya mereka membubarkan diri.
3. Tuntutan massa: Tolak revisi UU TNI dan RUU Kepolisian

Massa berasal dari sejumlah kampus di Kota Medan. Mereka kecewa dengan para anggota DPRD Sumut yang tidak menemui massa.
“kami menyatakan mosi tidak percaya kepada DPRD Sumatera Utara karena tidak mendengar aspirasi-aspirasi yang kami sampaikan,” Kata Muzammil Ihsan, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sumatera Utara yang tergabung dalam aliansi.
Dalam tuntutannya, massa menolak tegas Undang-undang TNI. “Kami mendesak mendesak Presiden Republik Indonesia dan DPR Republik Indonesia untuk mengeluarkan Perppu Pencabutan Undang-Undang TNI,” ujar Muzammil.
Mereka juga mendesak DPR RI mengesahkan Rancangan Undang-undang Perampasan Aset. Massa juga mengecam tindak kekerasan kepolisian yang terjadi terhadap massa dari berbagai elemen belakangan ini.
“Terakhir, kami menolak RUU Polri yang sebentar lagi kabarnya akan segera dilaksanakan,” pungkasnya.