Tol Seksi Tanjung-Brandan Dibuka Sepekan Sebelum Nataru

Langkat, IDN Times - Hingga kini, rencana Jalan Tol Binjai-Langsa seksi Tanjung Pura-Pangkalan Brandan yang akan dioperasikan secara fungsional libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 belum bisa dipastikan tanggal berapa akan dibuka. Namun perihal akan dibuka secara fungsional sempat diungkapkan Kasat Lantas Polres Langkat AKP Maruli Simanjorang.
"Ya benar, tol Seksi Tanjung Pura-Pangkalan Brandan akan dibuka fungsional menjelang Nataru," kata AKP Maruli Simanjorang, Senin (9/12/2024).
1. Kemungkinan jalan tol dibuka fungsional seminggu sebelum Nataru

Namun, dirinya juga tidak bisa memastikan tanggal berapa jalan tol akan mulai aktifkan secara fungsional untuk membantu kelancaran lalu lintas jalang Nataru. "Untuk tanggal pastinya belum ditentukan. Kemungkinan satu minggu atau minggu ketiga sebelum Natal dan Tahun Baru," tegas Maruli.
Demikian juga Pimpinan Proyek Hutama Karya (PT HK) Jalan Tol Binjai-Langsa, Hestu Budi. Karena diakui dia, hal itu bukan wewenang dari pihaknya. "Untuk pembukaan yang berwenang dari PUPR dan kepolisian. Saya tidak bisa menjawab," kata Pimpinan Proyek Hutama Karya (PT HK) Jalan Tol Binjai-Langsa, Hestu Budi.
2. Jalan tol Binjai-Langsa seksi Tanjung Pura-Brandan siap beroperasi

Meski demikian, jelas Hestu, ruas jalan tol sudah siap digunakan dan bahkan sudah dilakukan uji laik beberapa waktu lalu. Dengan kata lain artinya, pembangunan ruas tol, rambu-rambu, dan penerangan sudah rampung.
"Yang pasti jalannya sudah siap. Bisa ditanyakan ke yang lebih berwenang. Saya hanya menyediakan jalannya," tegas Hestu.Sebelumnya, Direktur Operasi III PT HKI, Aditya Novendra mengatakan jalan Tol Binjai Langsa seksi Tanjung Pura-Pangkalan Brandan, agar dapat segera rampung secara menyeluruh di tahun 2024. "Mohon doanya, semoga tahun ini semua rampung," kata Aditya.
3. Berikut penjelasan terkait hambatan proses pembuatan jalan tol Binjai-Langsa

Aditya mengungkapkan, beberapa hambatan saat pengerjaan ruas Tol Pangkalan Brandan. Seperti PT HKI menghadapi tantangan dimana trase jalan tol melintasi pipa gas alam milik PT Pertamina Gas. Untuk melindungi pipa gas alam dari kelongsoran tanah, PT HKI melakukan proteksi dengan soldier pile dan konstruksi baja. PT HKI juga menggunakan geotextile untuk melindungi pipa gas dari matahari.
"Pelaksanaan pekerjaan dititik posisi pipa gas pun menggunakan box crossing dengan timbunan yang dilakukan dengan perhitungan teknis dan aspek safety yang matang," kata Aditya.
Aditya menambahkan metode box crossing dengan treatment khusus yang melintasi pipa gas alam adalah metode pertama yang dilakukan dari seluruh Proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Selain itu, PT HKI juga melakukan penanganan terhadap beberapa spot tanah lunak dengan Prefabricated Vertical Drain (PVD), Prefabricated Horizontal Drain (PHD), pile embankment, preloading, serta penggunaan pile slab.
"Dalam membangun JTTS, PT HKI berkomitmen memberikan hasil terbaik dengan tantangan yang tidak mudah. Kami mohon doa dan dukungan masyarakat agar pembangunan segmen Tanjung Pura-Pangkalan Brandan ini bisa segera kami selesaikan dengan baik," tegas Aditya.