Tim dari Pemprov Sumut Usut Dugaan ASN Siram Air Panas ke Anak Tiri

Medan, IDN Times - Kasus dugaan kekerasan terhadap anak mencuat di Kota Medan. Seorang anak berusia 10 tahun diduga menjadi korbannya.
Terduga pelakunya merupakan ibu tiri. Terduga berinisial FDSH diduga bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Bencana (P3AKB) Sumut.
1. Pemprov Sumut terjunkan tim untuk mengusut kejadian

Penjabat (Pj) Sekda Provinsi Sumut Effendy Pohan angkat bicara terkait hal tersebut. Ia mengatakan sudah memerintahkan Dinas P3AKB Sumut dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut untuk mendatangi rumah korban, sejak Senin (10/2/2024).
"Yang viral video dugaan penganiayaan Dinas P3AKB Sumut dan Dinas Kesehatan Sumut, sudah mengunjungi anak tersebut," ucap Effendy kepada awak media, Selasa (11/2/2025).
Effendy menjelaskan bahwa Inspektorat juga melakukan pengusutan terhadap dugaan penganiayaan bocah itu, diduga dilakukan oknum ASN itu.
"Siapa yang menduga melakukan penganiayaan tersebut, akan diusut dalam yang lain, dia ASN bisa di Inspektorat dan bisa dihukum APH (aparat penegak hukum)," tutur Effendy.
2. Saat ini Pemprov Sumut fokus pada pemulihan korban

Saat ini kata Effendy, pihaknya tengah fokus pada pemulihan korban. Upaya konseling dilakukan untuk memulihkan kondisi psikologi korban.
"Yang sekarang kita selamatkan anaknya, kita meminta ayah dari anak ini, untuk dapat komunikatif bisa memberikan keterangan. Yang paling penting anak bisa terselamatkan jiwa, maupun psikologi. Hal ini lagi kita tangani, sudah dilakukan sejak kemarin," kata Effendy kembali.
3. Kasus terungkap dari curhatan ayah korban

Sebelumnya, ayah kandung korban DS mengungkap dugaan penganiayaan itu ke media sosial. Kondisi ini mengundang perhatian publik.
Kepada awak media, DS bercerita soal penganiayaan itu terjadi pada 21 Januari 2025 lalu. Putri kandungnya harus mendapat luka bakar akibat penganiayaan itu.
"Kulitnya melepuh, setelah menyiram dia pergi kerja, pas pulang kerja itu, saya tanya lagi, kemana kita bawa berobat," sebut DS.
DS sendiri sudah menceraikan istrinya itu. Terduga pelaku juga tidak mau meminta maaf kepada korban.
"Namun dia tidak menghiraukan saya, untuk minta maaf saja tidak ada sampai saat ini," tutur DS dengan nada kesal.
DS berharap kasus ini diproses sesuai hukuman yang berlaku. “Kemudian, saya juga berencana akan melapor ke polosi, tapi saya terlebih dahulu mau konsultasi dengan orang tua dulu," kata DS.