Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Tiang Listrik Tumbang Makan Korban, PLN Binjai Dikritik

Lokasi tiang listrik yang atasnya patah masih dipasangang pihak PLN (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Binjai, IDN Times - Seorang ibu rumah tangga Huzzatunnisa dan anaknya Zennia Ghalia Syach meninggal dunia tertimpa tiang listrik di Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai, Sumatra Utara, beberapa hari lalu. Kasus ini terus mendapat perhatian khusus dari publik. 

Beberapa kalangan masyarakat menyoroti kinerja PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Kota Binjai. Harapannya, agar perusahaan plat merah ini dapat terus berbenah dan bekerja dengan lebih baik lagi.

1. PLN harus lebih gencar memantau dan memonitor seluruh asetnya

PLN Sulselrabar menghadirkan akses listrik 24 jam pada 14 desa terpencil di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, di awal tahun 2025. (Dok. Istimewa)

Sindiran ini seperti yang diutarakan oleh Koordinator Nasional Relawan Listrik Untuk Negeri (Re-Lun) Teuku Yudhistira, yang berharap PT PLN untuk secara terus memantau atau memonitoring seluruh aset perusahaan plat merah ini.     

“Kalau secara general, saya mengharap pihak PLN lebih gencar memantau dan memonitor seluruh asetnya termasuk tiang, supaya kejadian serupa tidak terulang,” kata pria yang akrab disapa Bang Yudhis.

2. Desak PLN Binjai bertanggungjawab

Tiang listri yang terbuat dari pipa besi ditakutkan dapat mengaliri aliran arus listrik (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Dengan kata lain, tumbangnya tiang listrik terbuat dari kayu yang memakan korban jiwa, secara tidak langsung ada dugaan selama ini PT PLN Binjai kurang melakukan pemantauan serta perawatan secara rutin. Ini juga yang membuat mahasiswa melakukan aksi demo beberapa waktu lalu dengan tudingan jika dalam pekerjaan PLN Binjai tidak mematuhi Permen RI nomor 13 tahun 2021.

Mereka mengutuk keras peristiwa duka menelan korban jiwa. Meminta oknum pejabat PLN Binjai mempertanggungjawabkan perbuatan dengan dicopot dari jabatan dan dituntut secara  hukum serta membongkar dugaan korupsi ditubuh PLN Binjai. 

“Kalau secara teknis, mungkin pihak PLN sendiri yang lebih paham bagaimana cara kerja dilapangan agar tidak terjadi hal serupa,” jelas pria yang juga menjabat sebagai ketua IWO Pusat, yang sempat membongkar KKN di tubuh PLN dengan sentilan “Kalau bersih, kenapa harus risih?” sindir Yudhistira, kala itu dalam keterangannya.

3. Ada tiang listrik putus masih dipasang PLN Binjai

Ibu dan anak tewas tertimpa tiang listrik, mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa didepan kantor PLN Binjai (IDN Times/ istimewa)

Di sisi lain, beberapa masyarakat masih cemas atas peristiwa ini terulang kembali. Karena di beberapa titik di Kota Binjai ada berdiri tiang listrik tidak memenuhi standar.

“Tiang listrik beton ini baru seminggu lalu didirikan. Lihat aja sendiri, kokoh atau tidak kita gak tahu lah? Tapi kita cemas juga, karena terlihat jelas atasnya sudah putus, tapi kok masih dipasang juga,” kata Wiyah, warga Kelurahan Sukaramai, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai.

Dirinya mengaku, dengan kondisi yang dibiarkan dan tidak mendapat perhatian bisa menjadi bom waktu sewaktu-waktu dapat menimbulkan bencana. “Kalau dikatakan takut, pastinya ya takut lah bang. Apa lagi sempat ada korban jiwa tertimpa tiang listrik kan?,” jelas wanita beranak dua ini sembari bertanya. 

4. Dapat mengalirkan arus, tiang listrik terbuat dari pipa besi

Ibu dan anak tewas tertimpa tiang listrik, mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa didepan kantor PLN Binjai (IDN Times/ istimewa)

Dirinya tidak bisa menilai jika tiang beton itu memenuhi standar atau tidak. Namun pastinya warga disana mencemaskan kondisi yang terjadi saat ini dengan berkaca dengan kejadian sebelumnya. “Kemarin itu tiang yang tumbang terbuat dari kayu atau beton gini bang?,” tanya dia kembali.   

Belum lagi ada tiang listrik yang terbuat dari pipa besi yang ditakutkan dapat mengalirkan aliran listrik jika ada kabel yang terkelupas. “Kalau di sebelah sini lain lagi bang. Tiang terbuat dari pipa besi. Apa gak bahaya itu, ada kabel terkelupas bisa kontak orang yang memegang tiang tuh,” timpal Pendi, warga lain yang terlihat cemas.   

Makanya, terang dia, jika musim penghujan dirinya tidak berani dekat tiang dan jika akan menghidupkan lampu jalan juga harus menggunakan kayu. “Takutlah, nanti kenapa-napa pada saya. Siapa pulak yang mau tanggung jawab,” timpal dia, dengan penuh kecemasan.     

5. Irit bicara, polisi panggil dan ambil keterangan pihak terkait

Ibu dan anak tewas tertimpa tiang listrik, mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa didepan kantor PLN Binjai (IDN Times/ istimewa)

Disisi lain, sejauh ini Aparat Penegak Hukum (APH) Kota Binjai (Polres Binjai) melakukan pemanggilan dan pemeriksaan di perusahaan PT PLN. Sayangnya, dalam proses pemanggilan seolah pihak kepolisian irit bicara.

Kapolres Binjai AKBP Bambang Christanto Utomo, mengakui sudah melauan pemanggilan dan pemeriksaan. “Sedang dilaksanakan pemeriksaan,” kata AKBP Bambang, singkat melalui pesan WhatsApp. 

Demikian juga dengan pengakuan Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) AKP Zuhatta Mahadi, mengatakan pemanggilan sudah dilakukan pihak kepolisian. “Sudah kami panggil dan ambil keterangan bang,” kata Zuhatta, singkat. 

Akankah peristiwa ini tidak terulang kembali dan pihak kepolisian melakukan penyelidikan sesuai dengan SOP. Karena ada ancaman akan ada aksi susulan dari mahasiswa jika tuntutan mereka tidak ditindaklanjuti dalam waktu 3 X24 jam. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bambang Suhandoko
Arifin Al Alamudi
Bambang Suhandoko
EditorBambang Suhandoko
Follow Us