Terdakwa kasus pembiaran penganiayaan Achiruddin Hasibuan (tengah) saat akan menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Medan, Sumatera Utara, Rabu (12/7/2023). (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)
Selanjutnya Achiruddin mempertanyakan dimana posisi senjata laras panjang miliknya saat perkelahian antara anaknya dengan Ken Admiral.
"Pertanyaan saya, tapi jawab dengan hati ? apakah senjata api itu hadir di awal saat kalian berkelahi atau di tengah tengah perkelahian, jawab dengan hati," ujar Achiruddin
"Senjata sudah ada baru Aditya keluar, (jadi) senjata sudah ada sebelum perkelahian," ungkap Ken
Saat sidang sendiri Ken Admiral tampak didampingi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Ken mengatakan kasusnya bermula saat dia bertikai dengan Aditya Hasibuan tentang seorang wanita.
Mereka saling berbalas pesan melalui direct message instagram pada 11 Desember 2022.
Lalu pada 21 Desember 2022 malam saat Ken sedang mengendarai mobil Mini Coopernya di Jalan Setia Budi Medan, dia dianiaya Aditya.
"Saya dihajar di bagian wajah, dipukul di dalam mobil. Dia mengetuk jendela mobil, saya buka di situ (langsung dipukul)," ujar Ken saat persidangan
Lalu Aditya menendang kaca spion mobil Ken, hingga rusak, saat itu Ken sempat menyelamatkan diri. Kemudian Ken bersama 5 temannya Riski, Faisal, Yazid, Rio dan Fajar mendatangi rumah Aditya di Kecamatan Helvetia pada 22 Desember 2022 pukul 02.30.
Tujuannya, minta ganti rugi kerusakan spion yang mobilnya. Ken takut dimarahi orang tuanya bila mobilnya dibiarkan rusak.
"Naik mobil Mini Cooper kami ke sana, saya minta pertanggung jawaban, kerugiannya Rp25 juta," ujar Ken menjawab pertanyaan Hakim Ketua Oloan.
Tiba di tempat Achiruddin, temannya Rio memanggil Aditya dengan sopan, kala itu kakak dari Aditya yang keluar pertama. Lalu Rio mengatakan tujuannya mereka datang ke sana. Namun kakak Aditya tidak terima dan memanggil terdakwa Achiruddin.
"Keluar terdakwa buka gerbang (berkata) 'mau ngapain kalian ? di situ bang Rio menjelaskan mau minta pertanggung jawaban dan meminta maaf datang jam segini," ujar Ken.
Seketika itu kata Ken Admiral, Achiruddin memerintahkan Nico teman Aditya yang berada di sana mengambil senjata laras panjang. Nico lalu mengambil senjata tersebut dan menodongkannya ke arah Ken. Selanjutnya Aditya dipanggil keluar oleh kakaknya.
"(Aditya) keluar melihat saya dengan geram katanya 'Main kita sini, saya bilang' bukan di sini tempatnya. (Aditya) melompat ke saya memukul daerah kepala saya pakai tangan, saya terjatuh bersandar mobil, di situ saya dipukul lagi," ujarnya.
Kata Ken, saat temannya Rio dan Fajar hendak melerai, Achiruddin menghalangi menggunakan tangan.
"Di situ Aditya memukuli saya, (sementara) dia (terdakwa) memberikan arahan jangan emosi dek nanti capek kau' arahan terdakwa' dibilangnya Aditya menguasai Judo," katanya.
Akibat pukulan yang dihadapi bertubi-tubi, Ken mengalami sejumlah luka di bagian pelipis, mata kanan dan kiri. Luka di kepala bagian belakang dan juga bagian bibir.