Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tangis di Kediaman Peternak yang Meninggal Ditikam Pelaku Tawuran

IMG_20251013_143545.jpg
Rumah duka David Nainggolan, peternak yang jadi korban penikaman pelaku tawuran (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Medan, IDN Times - Pagi-pagi sekali sebelum matahari menyingsing, David Martua Nainggolan (28) dan ibunya selalu pergi menjemput makanan basi untuk ternak babi miliknya. Sebelum beraktivitas seperti biasanya, Senin (13/10/2025) pagi, David datang ke rumah temannya lebih dahulu untuk mengambil ponsel miliknya yang sempat digadaikan.

Namun nahas, saat hendak kembali pulang ke rumah untuk mengambil becak, ia justru menjadi sasaran pelaku tawuran. David ditikam menggunakan senjata tajam oleh para pelaku tawuran sampai membuatnya meninggal dunia karena kehabisan darah di Jalan Padang, Kelurahan Mandala II, dekat rel kereta api.

1. David meninggal ditikam pelaku tawuran di Jalan Padang dekat rel kereta api

IMG_20251013_143456.jpg
Jenazah David di rumah duka, di sebelahnya ada ibunya yang menangis (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Bibinya yang bernama Ana Sitorus kaget saat pintu rumahnya digedor dengan sangat kencang pagi-pagi sekali. Saat ia dan suaminya membuka pintu, ternyata keponakannya sudah bersimbah darah dibawa oleh temannya yang meminta tolong untuk segera dibawa ke Rumah Sakit terdekat.

"Temannya ke rumah kami jam 3 pagi. Adik kami posisinya ini sudah ditikam, bersimbah darah. Temannya minta tolong untuk dibantu dibawa ke RS. Kami gak tahu dia sudah meninggal atau tidak. Saat dibawa di rumah sakit, Sudarwis, ternyata benar sudah meninggal," kata Ana kepada IDN Times, Senin (13/10/2025).

Sejumlah luka dialami pria berusia 28 tahun itu. Yang paling parah ialah luka di ulu hatinya sampai membuatnya meninggal dunia seketika.

"Ditikam ulu hatinya sebelah kiri. Dia ditikam di Jalan Padang, dekat rel kereta api. Masih ada percikan darahnya itu di lokasi kejadian," lanjutnya.

2. David sempat tertatih-tatih minta pertolongan kepada warga

Videoshot_20251013_154852.jpg
Ana Sotorus selaku bibi korban (IDN Times/Eko Agus Herianto)

David disebut Ana merupakan korban tawuran remaja yang beberapa kali terjadi di Jalan Padang. David bukanlah bagian dari kedua kelompok yang bentrok, alih-alih korban salah sasaran.

"Kan ada orang tawuran dua kelompok. Nah mereka ini ternyata sudah janjian. Jadi adik kami seperti biasa hendak jemput nasi untuk babinya. Jadi sebelum pergi dia mampirlah dulu dekat situ hendak mengambil handphone yang sempat digadaikannya. Mau nanyakan itu dia di Jalan Padang itu. Rupanya para pelaku tawuran ini datang mau menyerang orang-orang yang bermukim dekat rel. Jadi dilihatlah adik saya keluar mau pulang ke rumah," cerita Ana.

Perempuan paruhbaya itu mengatakan bahwa David alih-alih dituduh menjadi bagian pelaku tawuran hanya karena ia tinggal di dekat rel. Tanpa basa-basi para pelaku menyerang David pakai senjata tajam.

"Jadi disambitlah adik kami. Kena tikam dia. Tangannya juga kena sabet sajam. Dia sempat tertatih-tatih lari meminta pertolongan," ungkapnya.

3. Saban harinya David dan ibunya pergi pagi-pagi menjemput nasi untuk pakan ternak babi

IMG_20251013_143545.jpg
Rumah duka David Nainggolan, peternak yang jadi korban penikaman pelaku tawuran (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Di kediaman David Nainggolan, keluarga tak kuasa menahan tangisnya. Ibunya yang saban hari bersamanya menjemput makanan ternak berada di samping jenazah David. Sesekali ia memeluk anaknya itu.

"Tidak ada terlibat tawuran dia. Orang baik ini adik kami. Kesehariannya dia sama mamaknya ambil nasi busuk untuk makan babi. Pagi-pagi sudah keluar dia bawa mamaknya naik becak," aku Ana.

Besar harapan keluarga agar pelaku segera ditangkap. Terlebih kata Ana di sekitar Jalan Padang dan rel kereta api kerap terjadi tawuran.

"Kelompok Tirtosari sama orang rel sebenarnya sudah dendam-dendaman. Pernah beberapa kali tawuran. Jadi orang ini kan sudah geram dengan orang rel ini, ngajak perang, dan janjianlah. asal tawuran bawa klewang dan senjata lainnya," pungkas Ana.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifin Al Alamudi
EditorArifin Al Alamudi
Follow Us

Latest News Sumatera Utara

See More

Dugaan Pelanggaran Pemilihan Rektor, Senat hingga Pejabat USU Diperiksa

13 Okt 2025, 18:10 WIBNews