Takut Dicuri, Penjaga Makam Pahlawan Copot dan Simpan Pagar Besi

Medan, IDN Times - Penjaga makam pahlawan Sumatera Utara, Sudartono (67), mengaku kaget setelah melihat video viral yang beredar di media sosial Instagram. Video tersebut menuding pagar-pagar besi di makam pahlawan telah raib akibat dicuri.
Kepada IDN Times, Sudartono menepis dugaan pagar makam pahlawan telah hilang. Sebaliknya, pagar-pagar besi tersebut alih-alih sengaja dicopot oleh pihaknya karena tembok yang menopangnya sudah rapuh.
Dan kini pagar besi itu tersimpan rapih di dalam sebuah gedung yang ada di komplek makam pahlawan. Sudartono mengaku apa yang dilakukan pihaknya merupakan sebuah upaya menyelamatkan pagar-pagar besi itu agar tidak dicuri maling. Karena pada tahun 2021, sebagian pagar besi makam pahlawan hilang.
1. Rapuhnya tembok jadi alasan pagar besi sengaja dicopot oleh petugas

Saat ditemui di makam pahlawan, Sudartono tengah membersihkan rumput di salah satu blok pusara veteran. Ia tak urung menjelaskan mengenai tudingan video viral di Instagram yang mengatakan bahwa pagar besi di makam pahlawan hilang dicuri maling.
"Tembok pagar makam pahlawan sudah lapuk (rapuh). Makanya pagar besi sebagian besar kami bawa ke mari (gudang) biar tidak dicuri," kata Sudartono kepada IDN Times, Senin (14/4/2025).
Di makam pahlawan, pagar besi ditopang oleh tembok yang terbuat dari batu dan semen. Saat ini kondisi tembok tersebut sudah rapuh dan tampak sebagian yang runtuh.
"Karena temboknya sudah sangat rapuh, didorong sedikit saja mungkin jatuh. Pintu gerbang utama (yang terbuat dari besi) juga didorong 3 orang aja sudah payah (karat)," lanjutnya.
2. Penjaga: pagar tidak hilang, tapi sengaja kami simpan di gudang

Sudartono menunjukkan di mana pagar besi itu disimpan. Di satu gudang yang berada di area makam pahlawan, tampak pagar-pagar besi itu tersusun rapi.
"Iya ini inisiatif penjaga, rame juga dibantu sama kawan-kawan. Kita selamatkan pagar besinya daripada dimaling," ujar pria berusia 67 tahun itu.
Ia menjelaskan bahwa pada tahun 2021 lalu, sudah ada 2 kasus pencurian pagar besi makam pahlawan. Sehingga Sudartono dan sesama petugas memilih untuk menyimpannya.
"Itu kami simpan di gudang pagar besinya. Banyak besinya. Karena pagarnya kan pinggir jalan, kalau gak kami selamatkan mungkin habis. Makanya dari dulu saya minta kepada Pemerintah itu supaya diganti sama batu aja, tak perlu pakai besi lagi. Kalau itu direnovasi, kan cantik. Kepada pemerintah saya minta dibangunlah ini makam pahlawan. Karena pahlawan bukan milik satu orang saja, ini seluruh rakyat Indonesia punya pahlawan. Semoga direnovasi supaya bagus," harapnya.
3. Tidak sedikit masyarakat yang membuang sampah sembarangan di area makam pahlawan

Sudartono menjelaskan bahwa makam pahlawan biasanya ramai didatangi peziarah saat menjelang puasa dan event-event tertentu. Yang membuat ia dan teman-teman petugas kebersihan kecewa adalah, tidak sedikit masyarakat mengotori area makam pahlawan.
"Selain menjaga pusara, tugas kita banyak. Kita menyapu, babat rumput, semua tugas lah. Tapi kadang begitu kami habis nyapu, ada saja mobil parkir di depan makam pahlawan lalu buang sampah. Sering gitu di sini," beber Sudartono.
Ia sendiri merupakan anak dari Lettu Santoso, tentara yang dikebumikan di makam pahlawan. Selain membersihkan makam ayahnya, Sudartono juga saban harinya bertanggung jawab dengan makam-makam pahlawan yang lain.
"Kami ada 16 orang petugas. Luas makam pahlawan ini 7,8 hektare. Sementara pusara di sini berjumlah hampir 6.000. Di sini pusaranya makai sistem blok. Ya, ada bloknya. Satu petugas bertanggung jawab sama 500 pusara," pungkasnya.