Banjir Lagi di Batangkuis: Warga Mengungsi ke Masjid, UMKM Menjerit

- Sungai Bakaran Batu meluap, banjir kembali datang ke Batangkuis
- Warga terdampak mengungsi di Masjid Baitul Quddus, akses jalan lumpuh
- Pengerukan parit membuat genangan semakin dalam, pipa pam bocor, kabel WiFi putus
Deli Serdang, IDN Times - Banjir lagi-lagi belum minggat di Desa Tanjung Sari, Kecamatan Batangkuis, Kamis (4/12/2025). Sebelumnya desa yang berada tak jauh dari Jalan lintas menuju Kualanamu ini diterjang banjir dengan tinggi air sekitar 1 meter, dan sekarang banjir kembali datang kali ini akibat sungai Bakaran Batu yang masih meluap.
Pantauan IDN Times, Pemerintah Deli Serdang sudah turun dan memberi bantuan di dapur umum warga. Bahkan kini melalui Sat Pol PP mereka tengah berjibaku mengeruk drainase. Meskipun begitu, sejumlah warga tampak ramai mengalamatkan protes karena ruko-ruko yang berada di pinggir jalan alih-alih terkena dampaknya.
1. Sungai meluap menyebabkan banjir di Batangkuis

Pemilik kedai bernama Risza yang menjual asoy, bubuk minuman, hingga sejumlah gelas plastik mengaku kaget. Hari ini daerahnya tidak sedang dilanda hujan, namun air datang dari sungai yang kembali meluap secara tiba-tiba.
"Banjir sempat surut di tanggal 30 November 2025, kemudian karena hujan deras di tanggal 1 dan 2 Desember, malam air naik lagi sampai masuk ke rumah warga. Sampai saat ini air sudah selutut orang dewasa, karena banjir baru saja datang lagi sore ini, sekitar pukul 16.00 WIB," kata Risza kepada IDN Times, Kamis (4/12/2025) sore.
Sejumlah titik di Desa Tanjung Sari terendam banjir. Bahkan dikatakan Risza banjir tersebut debitnya cukup deras dan bukan sekadar menggenang saja.
"Banjirnya deras, karena air datang kiriman dari hulu. Sungai-sungai sudah penuh, sehingga akhirnya menggenangi jalan dan rumah warga. Semua titik banjir, kanan, kiri, depan, belakang ruko kami banjir. Bahkan kondisi di depan ruko sekarang seperti kolam," lanjutnya.
2. Jalan yang hubungkan Tanjung Morawa - Medan - Pakam - Kualanamu lumpuh, warga mengungsi lagi di masjid

Sampai dengan menjelang malam, akses jalan yang menghubungkan beberapa wilayah itu lumpuh. Pantauan IDN Times, pihak berwajib juga tengah melakukan pengerukan di pinggir jalan untuk mengalihkan air yang menggenang agar normal kembali.
"Keadaan lalu lintas di depan ruko juga macet total. Untuk informasi, jalanan di ruko depan adalah jalan menuju Tanjung Morawa, Kualanamu, Pakam, Medan," jelas Risza.
Warga yang terdampak saat ini masih mengungsi di Masjid Baitul Quddus. Bantuan yang digelontorkan tengah dimasak di dapur umum untuk dibagikan ke masyarakat sekitar.
"Kami tadi pagi sempat berjualan, namun tutup. Karena ada pengerukan ini, jadi makin banjir. Kami juga gak bisa keluar karena tidak ada akses ataupun jembatan penghubung sementara," jelasnya.
3. Warga keluhkan pengerukan parit yang membuat genangan semakin dalam, pipa pam bocor, serta kabel WiFi putus

Beberapa warga tampak ramai melihat perbaikan drainase. Mereka sempat protes karena pengerukan alih-alih membuat genangan semakin dalam.
"Di depan ruko ada parit sedalam 2 meter yang sangat membahayakan, tidak ada akses keluar ruko karena jembatan tidak ada. Kami yang berjualan menanggung kerugian besar karena akibatnya tidak bisa berjualan. Pembeli bingung mau lewat mana," kata warga lain bernama Rico.
Ia berharap di parit tersebut dibuat jembatan sementara. Terlebih pihak berwajib segera memperbaiki pipa pam yang bocor akibat pengerukan.
"Pipa pam menjadi hancur dan terputus, alhasil air bersih tidak bisa masuk ke kamar mandi kami dan ini gak bisa mandi. Kabel WiFi juga terputus, sehingga internet di beberapa ruko yang memasang WiFi terdampak. Air di gang sebelah dan depan ruko ini semakin naik. Saat dikeruk di depan, air kotor masuk ke dalam ruko sehingga menyebabkan kerugian materil dan immaterial," pungkasnya.



















