Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Polisi Gelar Ekshumasi Makam Siswa yang Tewas usai Dihukum Squat Jump

Makam RS diekshumasi untuk membuktikan apakah ia meninggal karena memar akibat disuruh squat jump oleh gurunya (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Deli Serdang, IDN Times - Siswa SMP Negeri 1 STM Hilir berinisial RS (14) meninggal dunia. Kematiannya diduga akibat ia dihukum oleh gurunya untuk melakukan squat jump sebanyak 100 kali.

Pada hari Selasa (1/01/2024) pihak kepolisian memutuskan untuk melakukan ekshumasi/pembongkaran makam RS yang bertepat di Dusun I Desa Negara Beringin, STM Hilir. Hal ini bertujuan untuk mengungkap bukti dari tewasnya RS yang dikabarkan karena pembengkakan di kakinya.

1. Ekshumasi dilakukan setelah 4 hari RS dimakamkan

Makam RS sebelum dibongkar (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Pada Jumat (27/9/2024) lalu, RS dimakamkan oleh keluarganya sehari setelah ia meninggal dunia. Namun pada akhirnya 4 hari kemudian makam RS kembali dibongkar untuk dilakukan autopsi. Sebab, pihak keluarga juga ingin mengetahui mengapa anaknya bisa meninggal dunia.

"Kami dari Polresta Deli Serdang bersama dengan tim forensik RS Bhayangkara Medan melaksanakan ekshumasi/penggalian kubur terhadap jenazah RS untuk dilakukannya autopsi di lokasi pemakaman," kata Kompol Rizky Akbar selaku Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang, Selasa (1/10/2024).

Ekshumasi ini disebut Rizky terkait dengan adanya tindakan kekerasan terhadap anak. Di mana RS sebelum meninggal diberikan hukuman fisik berupa squat jump sebanyak 100 kali. 

"Tujuan autopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban. Kita melakukan pemeriksaan secara menyeluruh baik luar ataupun dalam untuk mengetahui adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban atau tanda lain yang menyebabkan kematian," lanjutnya.

2. Polisi telah periksa 9 orang saksi, termasuk pihak sekolah

Kapolresta Deli Serdang bersama keluarga RS menyaksikan ekshumasi makam (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Sementara itu Kapolresta Deli Serdang, AKBP Raphael Shandy, menjabarkan jika ekshumasi yang dihelat merupakan kegiatan yang sekaligus bertujuan untuk menjawab pertanyaan masyarakat STM Hilir selama ini.

"Untuk ekshumasi, nanti dokter forensik yang akan menyampaikan secara detail bagaimana dan seperti apa ananda kita bisa meninggal dunia," jelas Raphael.

Sejauh ini, Raphael menerangkan jika pihak kepolisian sudah memeriksa sejumlah saksi. Termasuk pihak sekolah SMP Negeri 1 STM Hilir.

"Untuk saksi kita sudah periksa 9 saksi, baik dari rekan ananda, maupun pihak sekolah. Kemarin guru sudah kita panggil tapi belum kita masukkan dalam pemeriksaan," lanjut Raphael.

3. Kapolres: ekshumasi hari ini akan menjawab visum luar yang sudah dilakukan Rumah Sakit

Makam RS diekshumasi untuk membuktikan apakah ia meninggal karena memar akibat disuruh squat jump oleh gurunya (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Terduga pelaku merupakan guru agama berstatus honorer di SMP Negeri 1 STM Hilir. Berdasarkan keterangan dari dinas pendidikan, sang guru memberi hukuman squat jump 100 kali terhadap RS karena dirinya tidak menyelesaikan tugas belajar.

"Ini masih proses untuk mencari kejelasan. Tapi ini sudah kita tindak lanjuti, sudah ada laporan polisi pada kita dan kita tindaklanjuti dengan ekshumasi hari ini," beber Raphael.

Sebelumnya, pihak kepolisian telah mendapatkan resume dari Rumah Sakit yang telah melakukan visum luar. Namun, visum luar ini disebut Kapolres belum benar-benar bisa memastikan penyebab kematian RS.

"Karena memang sifatnya visum dari luar. Kita belum mengetahui betul atau tidak. Makanya kita lakukan ekshumasi hari ini agar menjawab dimana dari visum luar itu yang menyatakan ada penyakit dalam untuk bisa kita ketahui," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Eko Agus Herianto
Doni Hermawan
Eko Agus Herianto
EditorEko Agus Herianto
Follow Us