Hari Guru, SMA Negeri 1 Medan Gelar Karya Seni dan Kewirausahaan

- Para murid dan wali kelas menggelar lomba untuk membentuk kekompakan
- Ada 36 stand dari setiap kelas yang terlibat dalam Gelar Karya Seni dan Kewirausahaan
- Para siswa telah membuktikan bakatnya dalam Gelar Karya Seni dan Kewirausahaan
Medan, IDN Times - Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional (HGN) pada 25 Oktober 2025 , SMA Negeri 1 Medan menggelar ajang unjuk kreativitas bertajuk Gelar Karya Seni dan Kewirausahaan, yang menjadi ruang bagi murid serta guru untuk menampilkan ide, inovasi, dan hasil karya terbaik mereka.
Sebanyak 36 stand memenuhi area lapangan sekolah. Setiap satu stan mewakili dari setiap kelasnya masing-masing.
Dari pantauan IDN Times, masing-masing setiap stand dirancang dengan tema khas dan menampilkan kekayaan kuliner Nusantara, contohnya stand dihiasi dengan kain panjang batik.
Adapun yang dijual yaitu beragam kuliner, mulai dari makanan tradisional Sumatra hingga kudapan khas Jawa, Bali, dan Sulawesi, suasana yang tercipta mirip pasar budaya mini yang hidup dan menghangatkan.
1. Selain bazar kuliner para murid dan wali kelas juga menggelar lomba untuk membentuk kekompakan

Ketua Panitia Yasnima Eriani Harahap, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang sebagai bentuk apresiasi murid terhadap guru sekaligus wadah ekspresi bagi mereka.
"Kegiatan hari ini bertajuk gelar karya seni dan wirausaha, tujuannya memang untuk membuat anak-anak ini mengekspresikan apa yang sudah mereka pelajari. Sebenarnya bukan gelar karya kewirausahaan tapi seperti seni juga, dan ini kolaborasi," katanya pada IDN Times.
Menurutnya, para siswa yang mengikuti bazar kuliner ini sangat antusias sejak diberi informasi adanya digelar bazar kuliner. Mulai dari konsep hingga strategi penjualanan.
"Gelar karya seni ini setiap tahun ada dan sudah masuk agenda program kerja osis. Jadi, setiap momen menjelang hari guru pasti ada," tambahnya.
Setiap tahunnya, para murid selalu memberikan ucapan terimakasih kepada guru.
Selain itu, ada menggelar pertandingan yang sudah berlangsung sejak hari Senin sampai Kamis khusus guru, di hari Jumat ada Wali Kelas dan muridnya untuk mengikuti lomba tali kompak. "Jadi wali kelas mengarahkan muridnya yang menggerakkan," tuturnya.
2. Ada 36 stand dari setiap kelas yang terlibat

Selain pagelaran seni, ada kewirausahaan mereka yang harus membuat sendiri. Seperti stan yang dibuat unik dan menarik.
Ada 36 stand dari setiap kelas yang terlibat, mulai dari kelas X ada 12, kelas XI ada 12, dan kelas XII ada 12. Mereka terdiri dari perkelas untuk membuka stan wirausaha.
Untuk menunya bertema Nusantara. Sehingga, semua yang dijual merupakan makanan tradisional. "Semuanya berkreasi sendiri mulai dari stan, makanan, baju adat, hiasan dan lainnya," jelas Yasnima.
Kini menurutnya, para siswa telah membuktikan bakatnya. Salah satunya adalah saat terlihat pada bazar kuliner tersebut.
"Makanan tradisional yang paling unik, pisang tapi bukan digoreng. Makanya, saya bilang unik karena namanya paket anti bokek. Jadi kita tertarik, dan cara mereka menawarkan juga menarik," dalam ceritanya.
Dari bakat tersebut, dia berharap para murid membentuk karakter untuk menjadi lebih baik, dan tidak mengikuti atau terlibat pada hal yang negatif. Apalagi, lanjutnya guru telah sangat membuka diri jika ada murid yang curhat.
"Makanya, kami membuat kolaborasi. Kadang orangtuanya yang sibuk jadi kami pengganti orangtua. Jadi, kami bukan hanya jadi guru tapi jadi tempat curhat mereka. Jadi makin dekat. Sampai detik ini, semoga tidak ada yang terlibat hal yang negatif atau geng negatif," harapnya.
Dia juga menjelaskan sebelumnya para siswa fokus pada Program P5 adalah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, sebuah kegiatan kokurikuler dalam Kurikulum Merdeka yang dirancang untuk memperkuat karakter dan kompetensi siswa sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Program ini bertujuan untuk membentuk pelajar yang berkarakter, mandiri, dan bertanggung jawab dengan menggunakan pendekatan berbasis proyek yang fleksibel dan kontekstual. P5 akan digantikan oleh konsep Profil Lulusan 8 Dimensi di tahun ajaran 2025/2026.
3. Para siswa telah membuktikan bakatnya dalam Gelar Karya Seni dan Kewirausahaan

Salah satu stand dari kelas XII IPS 3, Frensdo dan Gracia serta teman lainnya yang sedang menjual dagangan tersebut tampak sibuk melayani pengunjung. Frensdo mengatakan jualanan mereka hampir ludes dan telah meraup untung.
"Udah habis 50-an porsi, dalam 1 porsi ada 6 tusuk harganya Rp5 ribu. Kami memilih menu ini karena sesuai temanya yaitu tradisional, dan ini simpel gampang dibuat," katanya.
Mereka menjual Cilong atau aci dan telur digoreng serta es selasih kurnia. Frensdo berharap kedepannya, lokasi bazar semakin luas.


















