Belum Habis Lelah Banjir Lalu, Warga Percut Seituan Kebanjiran Lagi

- Warga di Desa Laut Dendang terkena banjir lagi setelah sebelumnya dilanda banjir luapan sungai, membuat aktivitas sehari-hari terganggu.
- Curah hujan tinggi sejak malam hari menyebabkan banjir di Desa Laut Dendang, menggenangi jalan raya dan rumah warga serta memaksa warga untuk menguras air yang masuk.
- Banjir juga menggenangi wilayah lain di Percut Seituan termasuk kampus Unimed dan Universitas Medan Area (UMA), memaksa kuliah daring bagi mahasiswa dan aktivitas virtual bagi ujian.
Deli Serdang, IDN Times - Beberapa titik di Kecamatan Percut Seituan Kabupaten Deli Serdang tergenang banjir. Warga yang baru saja beres-beres usai dilanda banjir luapan sungai, kini kembali disibukkan dengan aktivitas yang sama, Rabu (3/12/2025).
Contohnya apa yang terjadi di Jalan Perhubungan, Desa Laut Dendang. ketinggian genangan air bahkan sudah mencapai lebih dari 100 cm membuat sejumlah pengendara putar balik menuju ke Medan atau sebaliknya.
1. Air di Desa Laut Dendang menggenang di jalanan dan rumah warga

Warga Desa Bandar Setia bernama Dana Gultom (31 tahun) salah satu yang nekat menerobos banjir. Kala melewati jalanan tersebut, motornya sempat mati.
"Sudah setinggi lutut ini banjirnya. Motor saya matic pula, jadi pendek, kan? Jadi, ya, sempat dorong tadi. Untungnya ini bisa hidup lagi," kata Dana kepada IDN Times, Rabu (3/12/2025) siang.
Seperti biasa, Dana hendak pergi bekerja menuju ke Medan melalui Jalan Perhubungan. Perjalanannya bahkan sempat terhenti karena lalu lintas sempat lumpuh.
"Sepanjang jalan Laut Dendang ini, banyak titik yang banjir. Lebih dari 2 Kilometer lah. Gak cuma saya, ini orang-orang juga pada dorong motornya," lanjut Dana.
2. Curah hujan yang tinggi sejak malam hari membuat banjir Desa Laut Dendang

Pantauan IDN Times, banjir air yang menggenang bukan hanya di jalan raya saja. Namun banyak rumah yang juga terendam. Membuat warga dan para pedagang terpaksa menguras air yang masuk.
"Hujan sejak tadi malam. Baru berhenti sekitar pukul 5 pagi lah. Di gang rumah saya di Bandar Setia sempat juga banjir, tapi sudah surut," beber Dana.
Sungai Denai yang membatasi Desa Laut Dendang dengan Bandar Setia terpantau normal dan tak sampai meluap. Dana mengatakan banjir yang melanda desanya bukan karena luapan sungai.
"Ini air kemungkinan besar dari luapan sawah dan curah hujan, tempat ini juga cukup rendah jadi air gak bisa ke mana-mana. Dan satu lagi, drainase di sini juga buruk," pungkasnya.
3. Unimed dan Universitas Medan Area juga digenangi banjir

Selain di Desa Laut Dendang, banjir juga menggenangi banyak wilayah lain di Percut Seituan. Bahkan sejumlah kampus seperti Unimed dan Universutas Medan Area (UMA) juga digenangi banjir.
"Di Unimed banjir bahkan masuk ke dalam area kampus. Di dalam tingginya sebetis, kalau di jalan Williem Iskandar sudah selutut," kata mahasiswa bernama Pali.
Akibatnya, Unimed memberlakukan kuliah daring bagi mahasiswanya. Termasuk Pali, ia kini mengikuti ujian secara virtual di cafe.
"Dekat UMA banjir selutut atas jam 10 pagi tadi saya lewat. Ini saja motor saya nyendat-nyendat mau mogok. Saya tadi lihat ada beberapa mobil yang menguras air. Sekarang mungkin sudah mulai surut," pungkasnya.

















