Pedalaman Langkat Masih Terendam, Penyaluran Bantuan lewat Sungai

- Penyaluran bantuan di pedalaman Langkat harus menggunakan jalur air, seperti speed boat
- Selain bahan pokok, bantuan obat-obatan juga disalurkan ke warga terdampak banjir
- Banjir di Langkat menimbulkan 11 orang meninggal dunia, 437.480 jiwa terdampak dan 19.434 KK mengungsi
Langkat, IDN Times - Kabupaten Langkat menjadi salah satu lokasi yang cukup parah terendam banjir di Sumatra Utara. Namun masih banyak daerah yang belum tersentuh bantuan.
Sejauh ini Pemerintah Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, terus berupaya menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdalam yang terdampak banjir. , Sebab, hingga hari ke-8 banjir yang melanda negeri betuah. Masih ada beberapa lokasi terendam air. Terlebih di wilayah pedalaman.
1. Penyaluran bantuan di lokasi terdalam harus menggunakan jalur air

Untuk menjangkau area bantuan, Dinas Perhubungan (Dishub) Langkat, membawa sejumlah sembako dan obat-obatan melalui jalur sungai atau laut. "Kami membawa bantuan ke Pangkalan Garib, Desa Pamatang Cengal, Kecamatan Tanjung Pura, dengan mengendarai speed boat," kata Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Langkat, Arie Ramadhany, Rabu (3/12/2025).
Sejauh ini siapa pun yang mau menyalurkan bantuan di Desa Pematang Cengal hanya bisa dilakukan melalui jalur sungai ataupun laut. Hal ini mengakibatkan sudah enam hari masyarakat yang berada disana tidak tersentuh atau tidak mendapat bantuan.
"Penyaluran bantuan pemerintah kabupaten melalui Dishub, gak bisa jalan darat. Jadi jalur laut atau sungai. Enam hari gak tersentuh (tidak mendapat bantuan)," ungkap Arie.
2. Selain bahan pokok, bantuan obat-obatan juga disalurkan ke warga

Perjalanan ke Desa Pematang Cengal tak semulus yang dibayangkan. Arie menceritakan jika speed boat mereka berulang kali tersangkut patahan batang pohon. Hal ini juga yang sempat mengakibatkan keterlambatan penyaluran bantuan.
"Sangkut-sangkut pun speed boat kami, dan Alhamdulillah dibantu warga. Kami berangkat dari Tanjung Ibus menempuh waktu sekitar satu jam. Dominan kami banyak bawa obat-obatan," kata Arie.
Hingga berita ini diterbitkan, hampir semua desa dan kelurahan di Kecamatan Tanjung Pura masih terendam banjir. Kondisi ini juga membuat warga mulai panik dan menyulut emosi. Kekurangan bahan pokok juga sempat membuat warga melakukan penjarahan dan ini sempat terjadi di Kecamatan Tanjung Pura.
3. Berikut data banjir di Langkat yang menimbulkan 11 orang meninggal dunia

Menurut beberapa warga, musibah banjir yang melanda Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, kali ini memang cukup dasyat dari tahun-tahun sebelumnya. Dari data terbaru yang dikeluarkan pemerintah kabupaten langkat per 2 Desember 2025, tercatat 437.480 jiwa terdampak dan 19.434 KK mengungsi.
Perkembangan terbaru berdasarkan data sementara dampak banjir masih melanda 16 kecamatan yakni Kecamatan Brandan Barat, Gebang, Besitang, Babalan, Pangkalan Susu, Pematang Jaya, Sei Lepan, Tanjung Pura, Padang Tualang, Sawit Seberang, Batang Serangan, Stabat, Wampu, Binjai, Hinai dan Kecamatan Secanggang.
Bencana banjir tahun ini juga menimbulkan korban jiwa, sebanyak 11 orang yang meninggal dunia. Ribuan rumah dan fasilitas umum masih terendam dengan ketinggian air antara 50–200 cm dan mengganggu aktivitas masyarakat di sejumlah wilayah.

















