Orangtua Bercerai, Kakak Beradik Telantar dan Terpaksa Makan Sabun

Tapanuli Selatan, IDN Times - Nasib nahas dialami oleh tiga kakak beradik di Kecamatan Angkola Muara Tais, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara. Mereka punya kebiasaan aneh.
Ketiganya berinisial, N, 10 tahun, J, 8 tahun, dan A, 4 tahun. Kakak beradik ini kerap memakan sabun. Hal ini terjadi sejak mereka ditelantarkan pasca orangtua bercerai.
1. Terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena terkontaminasi zat kimia dari sabun

Warga setempat terpaksa melarikan mereka ke rumah sakit. N dan J diperiksa kesehatannya.
"A sakit karena ususnya kecil, masih balita, masuk bahan kimia dia makan sabun, gak tahan usus itu, maka dia (A) drop," ujar Camat Angkola Muara Tais Fadli Harahap, Rabu (26/2).
2. Makan sabun karena tidak ada pengawasan orangtua

Pihak kecamatan pun menelisik kenapa sampai tiga bocah itu makan sabun. Ternyata, ketiganya tidak mendapat perhatian dan pengawasan dari orangtua.
Kata Fadli, orangtua mereka sudah berpisah beberapa tahun lalu. Akibatnya tak ada yang mengurus mereka.
Kata Fadli ayah mereka megalami stress sedangkan sang ibu pergi entah kemana. ”Kontrol orangtuanya kurang, lalu si kakak ngajarin adiknya makan sabun. Akhirnya fisik adeknya lemah itu jadi sakit," ujar Fadli.
Selama ini, ketiga bocah malang itu bertahan hidup dari belas kasihan keluarga dan tetangganya.
"Orangtunya, dibilang gak cerai tapi sudah beberapa tahun pisah, artinya kalau cerai ada putusan pengadilan. Tapi keduanya sudah ngak bersama lagi. Dapat kabar simpang siur katanya, ibunya uda kawin lagi," ujar Fadli
3. Kini ketiganya dititip ke panti asuhan

Ketiganya pun mendapat perhatian kecamatan. A si bontot sudah mulai membaik. Berat badannya terus bertambah. Senin lalu, pihak kecamatan sudah memeriksakan kesehatan mereka kembali.
Saat ini kata Fadli, kondisi A yang sempat drop sudah mulai membaik, berat badanya juga bertambah, setelah pada Senin (24/2) pihak kecamatan kembali memeriksakan kesehatannya di puskesmas.
"Senin kemarin kita cek up alhamdulillah naik berat badanya. Kemarin Rabu 10.09 kg, Senin kemarin kita cek 11,04 kg," ujar Fadli.
Pihak keluarga dan kecamatan pun akhirnya sepakat untuk menitipkan ketiganya di panti asuhan sementara waktu.
"Langkah ke depan karena kita tengok keluarganya kurang representatif, tadi pagi kita juga rapat sama keluarganya sepakat mereka dititipkan sementara ke panti asuhan, agar lebih terkontrol," pungkasnya.