Malam Penghargaan Salon Foto Indonesia 45 Akan Digelar di Tengah People & Place Medan

Medan, IDN Times – Ajang lomba foto dan pameran foto terbesar di Indonesia, Salon Foto Indonesia (SFI) ke-45 baru saja menyelesaikan tahap penjurian. Lebih dari 3.500 foto yang dikirim oleh sekitar 800 peserta telah dinilai oleh para juri.
Selanjutnya, moment yang paling dinanti-nanti adalah Malam Penghargaan. Acara Malam Penghargaan SFI 45 akan digelar di Tengah People & Place Medan pada 12 September 2025. Sedangkan pameran foto para pemenang SFI 45 akan digelar pada 12-14 September di tempat yang sama.
Ketua Panitia SFI 45, Petrus Loo Salon Foto Indonesia adalah salah satu evebt nasional yang rutin di tingkat nasional selama 45 tahun. Pertama kali digelar pada tahun 1973. Merupakan gawean dari Federasi Perkumpulan Senifoto Indonesia (FPSI).
Sebagai federasi, FPSI memiliki 35 klub anggota di seluruh Indonesia dan Toba Photographer Club (TPC) adalah satu-satunya anggota federasi yang berasal dari Pulau Sumatera. Dimana tahun ini TPC yang berbasis di Kota Medan mendapat kesempatan menjadi tuan rumah SFI 45.
“Pertama kali TPC menjadi tuan rumah SFI adalah tahun 2014 dan tahun ini kita berkesempatan menjadi tuan rumah kembali setelah 11 tahun. Jelas ini suatu kebanggaan, TPC sebagai satu-satunya anggota FPSI di Pulau Sumatera dipercaya sebagai tuan rumah,” ujar Petrus Loo didampingi Ketua Harian TPC, Berdi Tjandi, Selasa (26/8/2025).
1. Akan digelar Workshop dan Talkshow Fotografi di lokasi pameran foto

Ia menjelaskan selain Malam Penghargaan dan Pameran Foto, akan digelar Raker Nasional FPSI untuk menentukan tuan rumah SFI tahun berikutnya. Untuk memeriahkan pameran foto, pada tanggal 13-14 September 2025 akan digelar Workshop dan Talkshow Fotografi di lokasi pameran foto.
“Nanti akan kita hadirkan pembicara dari para peraih SFI 45 serta fotografer senior di Kota Medan. Pameran Foto dibuka gratis mulai pukul 10.00 – 22.00 WIB, kami berharap pecinta fotografi Kota Medan datang dan memeriahkan acara ini. Nanti akan lomba foto on the spot berhadiah kita gelar. Nanti kan infonya ya,” tambahnya.
2. Satu-satunya event Foto di Indonesia yang masih ada lomba foto kategori cetak

Berdi Tjandi, Ketua Harian Toba Photographer Club menceritakan bedanya lomba foto biasa dengan salon foto adalah pada pameran fotonya. Karena roh dari foto itu adalah harus dipamerkan.
Kalau diterima artinya layak dipamerkan, kalau ditolak berarti tidak layak dipamerkan. Lalu foto yang diterima, maka akan dipilih 15 foto terbaik yang berhak menerima medali emas, perak, perunggu, dan Honorable Mention (HM).
Ada pula penghargaan BEST SET, Best Culture Sumatera Utara, Best Human Interest Sumatera Utara, dan Best Landscape Sumatera Utara. Kemudian peserta dengan nilai tertinggi akan meraih penghargaan Adam Malik.
“Yang jelas SFI adalah satu-satunya event Foto di Indonesia yang masih ada lomba foto kategori cetak, yakni cetak warna dan monocrom. Semoga event nasional seperti ini bisa meningkatkan gairah fotografi di Kota Medan dan memperkenalkan pariwisata Kota Medan pada peserta yang datang dari Jawa, Bali, Sulawesi, hingga Papua,” ungkapnya.
3. Setiap babak penjurian sangat sengit

Ferdy Siregar, Salah satu Juri Kategori Soft Copy Street menceritakan ia menjuri lebih 900 foto. Setiap babak penjurian sangat sengit karena banyak foto-foto street dari dalam dan luar negeri yang sangat bagus.
“Ada tiga tahapan penjurian, hingga akhirnya memilih 15 foto terbaik dan jadi salah satu kebanggaan peraih medali emas kategori Soft Copy Street adalah orang Sumatera Utara. Siapa kah dia? Kita tunggu pengumumannya di malam penghargaan 12 September nanti ya,” ungkap Ferdy.